Akibat kejadian itu, RPQ mengalami luka bakar.
“Kejadiannya Minggu 17 September 2023 lalu. Luka bakarnya hingga 50 persen. Yang luka itu kebanyakan yang bagian badan bawah,” kata Suyati, bidan di Pulosari, Selasa, (19/9/2023), dikutip dari Tribun Madura.
Suyati mengatakan peristiwa itu berawal ketika kedua orang tua korban, Siti Muamah dan Imam Fahrudin, menyiapkan dagangannya. Keduanya adalah penjual sayur.
“Korban sedang bermain di depan rumahnya. Kebetulan saat kejadian ibu korban selesai memasak sayur. Dibawa kedepan juga (sayurnya) untuk mendinginkan sebelum dimasukkan ke plastik,” ujar Suyati,
Namun, tiba-tiba saja korban masuk ke dalam panci sayur yang barusan matang, tanpa diketahui penyebabnya.
“Mungkin mundur-mundur gitu. Tidak langsung diangkat. Tersadar nya ketika korban menangis baru diangkat,” kata bidan itu.
Baca: Video Viral Punggung Bayi Merah Bekas Kerokan dari Suster, Ibu Bayi: Mau Nangis rasanya
Baca: VIDEO Viral Balita di Makassar Dilindas Pajero, Diberi Rp150 Ribu hingga Dilarang Lapor Polisi
Suyati menyebut bagian tubuh korban dari kaki hingga pinggang dan pungguh melepuh. Korban langsung dilarikan ke UGD Puskesmas Jambon selepas kejadian itu.
“Dirujuk ke RSUD Dr. Harjono lalu ke RSUD Dr. Sudono Madiun dan sampai ke RSUD dr Sutomo Magetan,” ujarnya.
Dia memperkirakan bahwa korban mengalami luka bakar lebih dari 50 persen. “ Cuma memang daerah genitalia sensitif dobel rasa sakitnya, jadi itu parahnya disitu,” katanya.
Menurut Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Ponorogo, biaya perawatan korban di rumah sakit ditanggung oleh pemerintah.
“Keluarganya tidak mampu dan tidak punya KIS (Kartu Indonesia Sehat). Jadi, semua ditanggung oleh pemerintah,” kata Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi, Rabu, (20/9/2023), dikutip dari Tribun Jatim.
Korban dibiayai lewat program Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (Biakes Maskin).
“Keperluan administrasi akses untuk Biakes Maskin sudah bisa dibuka. Dengan kata lain, biaya pengobatan adik RPQ telah clear. Semua ditanggung pemerintah,” katanya.
Baca: Ditampar Pensiunan Dokter, Balita Terluka, Pelaku Dipecat dari RSU Bahagia Makassar
Baca: VIRAL Ibu Coba Buang Bayi di Perlintasan Kereta, Polisi Sebut Justru si Ibu yang Ingin Bundir
Supriyadi mengatakan Dinsos P3A tengah mencarikan biaya untuk keluarga yang wira-wiri. Mengenai KIS, Supriyadi menyebut pihaknya masih memproses.
“Sekeluarga belum ada KIS. Tetap kami proseskan. Tanggal 1 Oktober insyallah sudah ada KIS. Saat ini menggunakan Biakes Maskin."
Dia menyebut saat ini korban dirujuk ke RSUD) Dr. Soetomo Surabaya setelah mendapat penanganan di RSUD Dr. Harjono Ponorogo dan RSUD Dr. Sudono Madiun.
“Alat di RSUD Dr. Harjono dan Dr. Sudono Madiun belum memadai sehingga harus dirujuk. Kami dampingi sampai sembuh,” ucap dia.
Supriyadi turut mengimbau agar para orang tua lebih berhati-hati lantaran peristiwa balita terkena air panas di Ponorogo tidak hanya terjadi sekali.