Sebelumnya motor ini hanya dijual untuk pasar Eropa.
Namun kini masyarakat Indonesia sudah bisa memboyongnya.
Apabila mengacu pada spesifikasi, Honda EM1 e: punya kemampuan setara dengan motor bensin dengan kapasitas 50 cc.
Jarak tempuhnya maksimal 41,1 km dalam satu kali pengecasan.
Unit yang dilengkapi baterai Mobile Power Pack (MPP) e: ini dipasarkan dengan harga sekitar Rp 40 juta–Rp 45 juta (Honda EM1 e: Rp 30 juta–Rp 33 juta+baterai MPP e: Rp 10 juta–Rp 12 juta).
Selanjutnya, motor listrik berdesain modern-compact ini akan dijual pada jaringan diler sepeda motor Honda yang memiliki logo Honda e: shop.
Sejauh ini, Honda EM1 e: punya tiga pilihan warna, yaitu Innovative White, Smart Red, dan Intelligent Matte Black.
Executive Vice President Director AHM Thomas Wijaya mengungkapkan melengkapi kehadiran Honda EM1 e:, perusahaan juga menyiapkan dukungan ekosistem sepeda listrik Honda dari hulu hingga hilir.
Harapannya hal ini dapat mendukung upaya pemerintah dalam mengakselerasi pertumbuhan kendaraan listrik untuk masyarakat sekaligus memajukan industri sepeda motor di Indonesia.
“Kami dengan senang hati akan mulai melayani pemesanan sepeda motor listrik Honda EM1 e:. Kami telah menyiapkan jaringan penjualan dan layanan purna jual terbaik, termasuk kemudahan pembiayaan bagi konsumen. Honda EM1 e: sudah dapat dipesan di jaringan Dealer Honda tertentu di wilayah Jawa Bali,” ujar Thomas.
EM1 e: adalah motor listrik dengan ukuran ringkas panjang 1.795 mm, lebar 680 mm, dan tinggi 1.080 mm.
Baterainya memakai Honda Mobile Power Pack e: (MPP e:) dengan sistem Battery Safety-Lock, yang membuat komponen ini stabil di tempatnya.
Baterai sekali cas diklaim mampu menempuh jarak 41,1 km.
Baterai ini bisa terisi dalam 2,7 jam (160 menit) untuk 25-75 persen dan 6 jam untuk 0-100 persen.
Penguna juga dapat mengunjungi Honda Power Pack Exchanger e: untuk menukar baterai yang telah terisi penuh.
Penggerak listrik yang dibawa memiliki kemampuan 1,7 kWh yang dapat membawa EM1 e: melaju dengan kecepatan maksimal 45 km per jam.
EM1 e: punya desain mungil dengan ukuran (PxLxT) 1.795 mm x 680 mm x 1.080 mm, serta jarak sumbu roda 1.300 mm.
Bobotnya EM1 e: juga terbilang ringan hanya 93 kg, dengan tinggi jok 740 mm, serta ground clearance 135 mm.
Adapun dapur pacu motor ini mengusung hub motor bertenaga 1,7 kW pada 540 rpm. AHM mengklaim kecepatan maksimal bisa mencapai 45 kpj.
Adapun baterai Honda EM1 e: memiliki profil 50,26V/26,1Ah atau sekitar 1,3 kWh dengan bobot 10,3 kg, dengan jarak tempuh mencapai 41,1 km (WMTC Mode).
Waktu pengecasan dari 0 sampai 100 persen memakan waktu hingga 6 jam.
Sementara, dari 25 persen sampai 75 persen cuma 2,7 jam.
Pada bagian kaki-kaki, Honda EM1 e: memiliki suspensi teleskopik di depan dan Twin Rear Suspension di belakang. Lalu, lingkar roda pakai ukuran 90/90-12 di depan dan 100/90-10 di belakang.
Adapun sistem pengereman sudah didukung rem cakran di depan dan teromol di belakang, dengan fitur Combi Brake System.
Urusan kepraktisan, motor listrik ini juga dilengkapi USB Power Charger, Spacious Flat Floor alias lantai dek tengah yang lega, serta Front Inner Rack berupa laci penyimpanan yang bisa memuat botol air minum.
Berikut adalah fitur yang terdapat pada Honda EM1 e:
- Di bagian pertama ada panel meter full digital untuk memberi banyak informasi seperti jarak, trip meter, pilihan mode, dan indikator baterai.
- USB power charger tipe A untuk mengisi daya gadget saat berkendara dengan tegangan 5V 2,1 A.
- Lampu depan dan rem belakang menggunakan LED, termasuk sein.
- Dek rata yang memberikan kenyamanan pijakan kaki agar lebih luas ketika berkendara.
- Battery safety-lock agar menjaga posisi baterai selalu terkunci dengan aman saat digunakan.
- Rem depan menggunakan cakram 190 mm dan rem belakang masih mengandalkan tromol yang terkoneksi combi brake system (CBS).
Pemerintah menetapkan motor listrik baru Honda EM1 e: sebagai unit yang bisa dibeli hanya dengan melampirkan NIK KTP melalui program subsidi.
Honda mewakili merek motor Jepang pertama penerima subsidi Rp7 juta untuk kategori motor listrik yang diproduksi di Indonesia.
Salah satu syarat penerima subsidi yakni motor wajib diproduksi lokal yakni Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.
Daftar motor listrik berasal yang memenuhi syarat penerima bantuan tersebut akan terus bertambah, namun sementara ini baru hanya 30 model.
Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) menyebutkan akan ada lima model motor listrik baru, termasuk Honda EM1 e:.