Ganjar Muncul dalam Siaran Azan, Pakar: Tak Melanggar, Saya Bingung di Mana Letak Kontroversinya

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bakal capres PDIP Ganjar Pranowo muncul dalam tayangan azan di televisi

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Beberapa pakar komunikasi menganggap munculnya wajah bakal capres Ganjar Pranowo dalam siaran azan di salah satu TV swasta bukanlah pelanggaran dalam pemilu.

Suko Widodo, pakar komunikasi dari Universitas Airlangga, misalnya, meyakini tidak ada unsur kampanye siaran azan itu.

"Dari sisi peraturan-perundangan tak ada yang dilanggar. Ini kan bukan masa kampanye. Terdaftar di KPU sebagai Capres juga belum. Di dalamnya pun tak ada bahan kampanye apapun. Saya bingung dimana letak kontroversinya," kata Suko Widodo yang menjabat sebagai Ketua Asosiasi Komunikolog, Senin, (11/9/2023), dikutip dari Tribunnews.

Senada dengan Suko, pakar komunikasi Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, tak mempermasalahkan kemunculan Ganjar.

"Sebelum ada wajah Ganjar, kan banyak juga wajah-wajah orang lain dalam siaran tersebut. Dalam konteks tersebut, Ganjar, kan, orang biasa, tidak ada bedanya dengan wajah-wajah umat lainnya yang tampil pada azan tersebut. Ajakan Ganjar maupun semua yang pernah tampil di azan itu adalah sesuatu yang baik," ujar Emrus.

Iwel Sastra, peneliti dan pengajar komunikasi pada London School of Public Relations, turut mengungkapkan pendapat serupa.

Dia menyebut tak ada pelanggaran dalam siaran azan itu.

"Agak susah mencari-cari alasan meributkan siaran azan tersebut. Pasal mana ya pada Undang-Undang Penyiaran yang dilanggar?" ujar Iwel.

Baca: Respon PDIP Soal Ganjar Muncul di Tayangan Azan Magrib: Bukan Politik Identitas, Dia Sosok Religius

Baca: KPU Tegas Tanggapi Ganjar Pranowo Muncul di Iklan Azan RCTI: Belum Ada Pendaftaran Capres!

Sementara itu, Effendi Gazali yang menjadi peneliti komunikasi politik pada Institut Salemba School mengatakan wajar apabila kemunculan Ganjar itu menjadi diskusi publik.

"Tentu saja isu tersebut boleh-boleh saja menggelinding jadi diskusi publik. Apalagi kalau mau ditiru, kesannya jadi tidak kreatif. Di sisi peraturan, pasti tak ada aspek apa pun yang dilanggar. Ajakannya juga ke arah yang positif," kata Effendi.

Menurut dia, akan lebih baik apabila siaran azan juga memperlihatkan tokoh nasional lainnya.

"Kalau kemudian mau lebih mengayomi, bisa juga dibuat variasi azan dengan beberapa wajah tokoh nasional kita. Jadi terkesan tidak hanya satu figur," katanya.

Hasrullah, ahli komunikasi Universitas Hasanuddin, memliki pendapat yang mirip dengan Effendi.

"Bisa saja segera ditambahkan wajah para ulama lain. Misal wajah Tuan Guru Bajang, atau beberapa wajah lain dari Kawasan Timur Indonesia. Sehingga lanskapnya lengkap dari seluruh Indonesia," kata Hasrullah.

Dia ingin para tokoh nasional membuat cara-cara berkomunikasi yang kreatif daripada meributkan hal yang mengajak bertindak positif.

Baca: Kecam Kemunculan Ganjar dalam Siaran Azan, Rocky Gerung: Salat Enggak Boleh Direkayasa

Bakal capres Ganjar Pranowo muncul dalam tayangan azan pada salah satu kanal TV di tanah air. (Warta Kota)

Tanggapan PDIP

Penampakan Ganjar itu memunculkan tudingan bahwa dia menjalankan politik identitas.

Akan tetapi, PDIP meyakini bahwa kemunculan Ganjar dalam tayangan tersebut adalah hal positif. Menurut partai itu, tayangan itu adalah ajakan agar masyarakat lebih giat beribadah.

"Tetapi kalau mengajak masyarakat dengan senyum, untuk berdoa bersama, untuk menjalankan salat lima waktu, itu kan hal positif," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sabtu, (9/9/2023), dikutip dari Tribunnews.

Hasto percaya bahwa Ganjar sosok yang religius. Sifat religius itu, menurut dia, bukan sesuatu yang dibuat-buat oleh Ganjar.

Halaman
12


Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer