Belakangan ini sedang viral di media sosial video seorang perempuan diculik karena tradisi kawin tangkap di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.
Video viral tersebut beredar di media sosial X (dulu Twitter), TikTok, Instagram, hingga Facebook.
Dalam video yang terekam kamera pengawas CCTV dari dua sisi yang berbeda itu memperlihatkan aksi kawin tangkap terhadap seorang perempuan .
Terlihat sejumlah pria yang mengenakan pakaian adat dan bercelana pendek menangkap seorang perempuan yang berdiri dengan rekannya di samping sepeda motor di pinggir jalan raya.
Penangkapan itu terjadi ketika perempuan tersebut menunggu pengemudi kendaraan yang ditumpanginya sedang berada di dalam kios pinggiran jalan.
Dalam rekaman seorang pria memeluk korban dari belakang.
Baca: Sosok Anak di Tangsel Telantarkan Ayah 70 Tahun, Tinggal di Rumah Mewah-Buat Tulisan Dilarang Masuk
Sejumlah pria langsung menggendong korban secara paksa ke mobil pick up warna hitam yang menunggu di sisi jala.
Dikabarkan perempuan yang dipaksa kawin tangkap tersebut berasal dari Kampung Belakang, Kota Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya.
Seorang perempuan mengenakan sarung diduga rekan korban berusaha mencegah dengan mendatangi mobil pik up, namun ia tak mampu menghalangi aksi sekelompok pria tersebut.
Mobil Pick up yang membawa perempuan tersebut langsung tancap gas dan beberapa pria lain ikut menumpangi pick-up tersebut kabur.
Setelah pengemudi yang sedang di dalam kios keluar dan mendekati motor itu, dirinya tidak lagi menemukan perempuan yang bersamanya.
Lantas, apa itu kawin tangkap?
Dilansir dari Tribun-Timur.com, kawin tangkap ternyata sudah menjadi tradisi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ini merupakan tradisi nenek moyang diwariskan secara turun temurun.
Baca: Pantas Ganjar Pranowo Bisa Muncul di Tayangan Adzan RCTI, Bawaslu Tak Kaget: TV-Bacapres Hati-hati
Kawin tangkap adalah cara tradisional bagi seorang pria untuk menunjukkan keseriusannya dalam mengambil seorang wanita sebagai pasangan hidupnya.
Dalam tradisi lama masyarakat Sumba, kawin tangkap biasanya dilakukan oleh keluarga mempelai pria yang terhalang belis atau mahar tinggi dari pihak perempuan.
Kawin tangkap merupakan kategori perkawinan tanpa peminangan yang terjadi karena belum ada kesepakatan keluarga mengenai jumlah belis atau mas kawin.
Mulanya, dalam tradisi ini, seorang perempuan sudah didandani.
Calon mempelai pria juga sudah didandani dengan pakaian adat dan menunggangi seekor kuda.
Perempuan itu lantas ditangkap, lalu dibawa ke rumah keluarga pria.
Tradisi ini unik, karena menyangkut nama baik kedua keluarga, apalagi dengan latar keluarga berada.
Baca: Viral Lagi di X Video Syur Diduga Mirip Rebecca Klopper Durasi 4 & 11 Menit, Baju Biru Jadi Sorotan
Setelah ditangkap, pihak laki-laki akan membawa sebuah parang dan seekor kuda kepada pihak perempuan sebagai tanda permohonan maaf dan tanda bahwa perempuan sudah ada di rumah pihak laki-laki.
Proses tradisi kawin tangkap dimulai dengan seorang pria yang ingin menikahi seorang wanita.
Pria tersebut harus melakukan persiapan dengan cermat dan merencanakan langkah-langkahnya.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam tradisi kawin tangkap di NTT:
- Memilih Calon Pasangan: Pria yang ingin menikahi seorang wanita harus memilih calon pasangan yang telah disetujui oleh keluarganya.
- Pemberitahuan Keluarga: Pria tersebut kemudian memberi tahu keluarganya tentang niatnya untuk menikahi wanita tersebut.
- Penjemputan Calon Pengantin Wanita: Proses kawin tangkap dimulai dengan pria dan rombongannya mendatangi rumah calon pengantin wanita. Mereka tiba-tiba dan tanpa sepengetahuan wanita tersebut.
Baca: Ada Messi-Garnacho, Ini Jadwal Argentina vs Ekuador dan Bolivia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Pengembalian Calon Pengantin: Pria tersebut kemudian membawa calon pengantin wanita ke rumahnya. Ini adalah bagian penting dari tradisi karena menunjukkan keseriusan dan tekad pria untuk menjadikan wanita itu istrinya.
- Upacara Adat: Setelah calon pengantin wanita tiba di rumah pria, mereka mengikuti serangkaian upacara adat yang mencakup pertukaran seserahan dan upacara keagamaan.
- Resepsi Pernikahan: Setelah prosesi upacara selesai, pasangan tersebut mengadakan resepsi pernikahan di hadapan keluarga dan teman-teman terdekat.
Tradisi kawin tangkap ini dianggap sebagai tanda penghargaan terhadap perempuan dan keluarganya, serta sebagai cara untuk menunjukkan komitmen sejati seorang pria dalam pernikahan.
Seiring perkembangan zaman, kawin tangkap yang dijalankan sudah melenceng alias tidak sesuai dengan prosedur awal yang sesuai dengan tradisi.
(tribunnewswiki.com/tribun flores/tribun-timur)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini