Salah satu dari empat kandidat pendamping Ganjar itu ialah mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"Ya ada 3-4 calon yang sekarang sedang sangat serius didalami," ujar politikus PDIP Deddy Yevry Sitorus, Jumat, (8/9/2023), dikutip dari Tribunnews.
Menurut Deddy, para kandidat cawapres Ganjar itu berasal partai politik (parpol) dan kalangan nonparpol.
"Ya ada yang parpol, ada yang enggak parpol. Yang pasti bisa punya chemistry sama Mas Ganjar dan punya komitmen yang kuat dengan cita-cita atau platform PDIP-lah," kata dia.
"Ya, Ridwan Kamil salah satu dari 3 orang itu," ucap Deddy yang menjadi Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres 2024 PDIP.
Namun, dia mengatakan belum ada kepastian salah satunya bakal menjadi cawapres Ganjar.
"Ya sekitar 3 atau 4, malah mungkin bisa antara 3-4 itu enggak jadi. Pengalaman kita itu kan ditentukan oleh dinamika politik yang ada," kata dia.
Baca: Golkar Belum Diskusikan Wacana Ridwan Kamil Jadi Cawapres Ganjar, PDIP Tunggu Breaking News
Baca: Respons Sandiaga Uno Tentang Kabar Ridwan Kamil Masuk Kandidat Cawapres Ganjar
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi mengklaim mendapat informasi bahwa Ridwan Kamil masuk dalam bursa bakal cawapres pendamping Ganjar.
Akan tetapu, Arwani menyebut usulan menduetkan dua mantan gubernur itu belum dibahas denga serius di dalam internal koalisi pengusung Ganjar.
"Kami juga tidak dalam posisi menyebut nama itu. Tapi kami mendengar. Memang kami rasa nama itu juga yang kami dengar ya,” kata Arwani di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis, (7/9/2023).
“Dalam pertemuan lebih luas lagi, yang hadir juga sekjen dan elite parpol di DPP masing-masing parpol, nama itu juga belum muncul, tapi memang dari rasan-rasan,” katanya lagi.
Partai Golkar turut menanggapi wacana Ridwan Kamil menjadi penamping Ganjar.
Ridwan Kamil kini menjadi kader Golkar. Adapun partai berlambang pohon beringin itu masuk dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal capres.
Menurut Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, pihaknya belum membahas wacana itu di dalam internal partai.
"Itu belum dibahas," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, (8/9/2023), dikutip dari Kompas.com.
Baca: Ganjar Disarankan Pilih Ridwan Kamil atau Sandiaga, Prabowo Diprediksi Cari Kader NU
Ketika ditanya tentang rencana Ridwan Kamil setelah lengser dari jabatannya sebagai gubernur, Airlangga mengatakan hal itu akan dibahas dalam waktu dekat.
Di samping, akan dibahas pula kemungkinan untuk membawa pria yang akrab disapa Kang Emil itu ke kontestasi nasional.
"Ya nanti akan ada pembicaraan. Di saat sekarang, Golkar konsentrasi pada Koalisi Indonesia Maju. Proyeksinya nanti," kata dia.
"Kalau gubernur sudah disiapkan. Nanti kita lihat. Golkar di Koalisi Indonesia Maju."
Sebelumnya, Ridwan Kamil mengatakan akan ada breaking news pekan depan. Namun, dia tidak menjelaskan lebih lanjut.
"Kami mohon doa takdir kami ke mana, kami tidak tahu, tapi insyaallah Tuhan memberikan yang terbaik. Tapi, kalau minggu depan ada breaking news, ya, mohon dimaklumi, kodenya itu saja," katanya dikutip dari YouTube Kompas TV pada Kamis (7/9/2023).
Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengomentari rumor itu dan meminta masyarakat menunggu breaking news itu.
"Kita tunggulah breaking news-nya," ujar Masinton di Jakarta Pusat, Kamis, (7/9/2023), dikutip dari Tribunnews.
Masinton mengaku belum mendengar adanya rencana pria yang dikenal sebagai Kang Emil itu keluar dari Partai Golkar.
Baca: Ganjar Diyakini Menang Telak jika Cawapresnya Ridwan Kamil, Bakal Kuasai Jawa
Dia mengatakan pihaknya akan bersyukur jika Ridwan Kamil bersedia bergabung dengan PDIP.
"Ya, alhamdulillah kalau mau bergabung ke PDIP, ya, welcome-lah, kalau mau bergabung, ya," katanya.
Pengamat politik Agung Baskoro mengatakan Ganjar mungkin akan memilih Ridwan Kamil atau Menparekraf Sandiaga Uno sebagai pendampingnya dalam Pilpres 2024.
Menurut Agung, Ganjar memerlukan sosok seperti Ridwan Kamil atau Sandi lantaran Ganjar lemah di Jawa Barat (Jabar) dan Jakarta.
"Kemungkinannya besar di sisi Prabowo. Namun, di sisi Ganjar, kemungkinannya kecil-sedang. Karena Ganjar lemah di Jabar dan Jakarta, sehingga Ganjar lebih butuh orang seperti Sandi, RK (Ridwan Kamil), baru kader-kader NU," kata Agung, Rabu, (6/9/2023), dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menganggap bergabungnya Sandiaga dengan PPP beberapa waktu lalu telah membuka kemungkinan Sandiaga masuk dalam bursa cawapres Ganjar.
Hal itu karena Sandiaga dianggap potensial menjadi cawapres.
"Kemudian PPP tidak miliki tokoh populer, hanya Sandiaga yang akan muncul sebagai kader paling potensial," kata Dedi, Rabu (14/6/2023), dikutip dari Tribunnews.
Di samping itu, Dedi berujar bahwa Sandiaga juga miliki modal logistik yang setara dengan Prabowo, Erick Thohir, dan lainnya.
Baca berita lain tentang Pilpres 2024 di sini.