Dokter kecantikan dari Medan ini menjadikan masa kecil sebagai pondasi awal untuk menyikapi hidupnya di masa datang. Pengalaman di masa kecil menjadi motivasi kuat baginya kelak.
Kekurangan dalam dirinya menjadi kekuatan hingga sukses sebagai dokter estetika di bidang kecantikan medis. Apakah kekurangan itu?
Segalanya berawal saat dirinya masih berusia 10 tahun. Kala itu, ia mengalami masalah berupa jerawat di wajah. Dirinya tidak mendapatkan tempat untuk menyembuhkan masalah tersebut.
Sejak saat itu, dirinya bertekad dengan belajar giat dan menjadi seorang dokter. dr Imelda ingin menyembuhkan dirinya terlebih dahulu.
“Sejak usia 10 tahun, saya mengalami masalah jerawat dan sudah berobat keliling tetapi tidak sembuh juga. Karena itulah, saya bertekad menjadi dokter untuk menyembuhkan diri sendiri, keluarga dan orang sekitar. Sehingga semuanya merasakan kulit bersih,” tutur dokter berusia 40 tahun tersebut.
Sejak 2005, dr. Imelda mendedikasikan hidupnya untuk bidang estetika tersebut. Ia membekali dirinya dengan kemampuan untuk injeksi, filler, botox, benang termasuk laser flek, bopeng hingga jerawat. Selain itu, ia juga menguasai kemampuan akupuntur kecantikan, ilmu anti aging dan ilmu gizi selain ilmu estetik.
Ia menjalani pendidikan S1 Fakultas kedokteran di Universitas Methodist Indonesia. Tidak hanya itu saja, ia juga terbang ke Taiwan, Singapura, Korea, Amerika Serikat, Monaco, Spanyol, Slovenia, Georgia, Inggris, Perancis hingga negara Eropa lainnya untuk menggali ilmu.
“Saya juga menuntut ilmu di Universitas Prima Indonesia untuk bidang ilmu S2 lainnya,” katanya.
dr Imelda mengenang kembali masa-masa kala membuka praktek klinik kecantikan sendiri. Klinik yang ia beri nama Kliniix Slimm, awalnya hanya mempunyai 3 ranjang pasien saja. Kemudian bertambah menjadi 10 unit.
Seiring berjalannya waktu, berkat ilmu yang ia dapatkan berhasil berkembang menjadi 30 unit. Bahkan, sekarang memiliki mesin untuk menangani pasien yang didatangkan dari Eropa dan Amerika Serikat. Termasuk memiliki brand kecantikan sendiri bernama Bernice dan produk lainnya yang akan segera ia luncurkan dalam waktu dekat.
“Ketika mendapatkan pujian dan penghargaan atas kerja keras diri sendiri rasanya sangat menyenangkan,” kata dr. Imelda.
Selama menangani begitu banyak pasien, dr Imelda mengaku beruntung mendapatkan banyak kesan positif. Apalagi jika mampu membantu hidup orang lain menjadi lebih baik lewat penampilan menarik. Banyak orang yang datang ke kliniknya dengan kepercayaan diri kurang lantaran masalah seperti jerawat.
“Suatu hari, saya bertegur sapa dengan pasien di luar klinik. Ia mengaku lebih percaya diri dan mendapatkan jodoh karena penampilannya lebih menarik. Ini yang membuat saya ikut bahagia karena hidup orang lain berubah menjadi lebih baik,” ujarnya.
Namun, ada kalanya pula ia mendapati pasien yang kurang sabar dan menginginkan hasil instan.
“Padahal semua butuh proses dan ada juga yang membandingkan harga. Padahal kita menjual pengalaman dan jam terbang. Bukan persoalan harga saja,tetapi tergantung produk atau treatment dan skill jam terbang dokter karena itu hal relatif,” ucap dr. Imelda.
Meraih kesuksesan tidak ada yang instan. Menekuni bidang yang sama, kuncinya adalah belajar dan mencintai apa yang dikerjakan.
“Kuncinya adalah selalu belajar. Di dunia kecantikan medis, intelektual dan seni dijunjung tinggi. Sehingga harus teliti dan pastikan yang ditekuni adalah yang kita cinta. Jangan mengikuti tren yang pada akhirnya tidak ditekuni dengan hati,” tegasnya.