Baby Blues

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi baby blues. Berikut pengertian dan penyebab Baby Blues yang sering terjadi kepada seorang ibu setelah melahirkan.


Daftar Isi


  • Informasi Awal


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Baby blues adalah sindrom di mana kondisi ketika ibu mengalami depresi ringan usai melahirkan bayi       .

Terkadang terlihat sepele, namun kondisi baby blues dapat berdampak buruk bagi ibu ataupun bayi apabila tidak segera ditangani.

Sindrom ini biasanya berlangsung kurang lebih selama 2-3 hari di masa nifas.

Baby blues syndrome adalah kondisi yang berbeda dengan depresi pascamelahirkan (postpartum depression).

Keduanya memang sama-sama menunjukkan gejala kesedihan dan kecemasan usai melahirkan.

Akan tetapi, postpartum depression bisa dibilang merupakan kondisi yang lebih parah ketimbang sindrom blues karena sudah menunjukkan gejala gangguan kejiwaan atau afeksi berupa depresi.

Baca: Postpartum Depression

Baca: Bipolar

Meski sindrom baby blues adalah bentuk depresi postpartum yang lebih ringan, pastikan Anda tidak mengabaikan gejala yang muncul.

Masalah kesehatan mental yang satu ini sering kali menyebabkan ibu merasa lebih emosional dan sensitif setelah melahirkan, seperti mudah sedih, marah, dan menangis.

Baby blues syndrome adalah gangguan kesehatan mental yang dialami wanita pasca melahirkan.

Gangguan ini ditandai dengan munculnya perubahan suasana hati, seperti gundah dan sedih secara berlebihan.

Biasanya, gejala baby blues dapat memburuk pada hari ke 3-4 setelah melahirkan dan berlangsung selama 14 hari.

Perlu diingat, kondisi ini tidak bisa diabaikan begitu saja.

APA Arti Baby Blues? Fase Ini Sering Dialami Wanita Pasca Melahirkan (Tribun Sumsel Youtube)

Apabila kondisi tersebut tak kunjung membaik setelah 2 minggu, maka ibu harus segera berkonsultasi dengan dokter terkait.

Hal ini lantaran baby blues bisa berlanjut menjadi postpartum depression (depresi pasca melahirkan) yang dapat membahayakan ibu dan bayi.

Baby blues dialami oleh 4 dari 5 orang tua baru atau sekitar 80 persen.

Kondisi baby blues bisa dialami oleh orang tua baru, sudah berapa kalipun ibu sudag melahirkan, dari segala usia, pendapatan, budaya atau tingkat pendidikan.

Mengacu pada Pregnancy Birth and Baby, sindrom baby blues bisa muncul dalam kurun waktu 3-10 hari setelah melahirkan. (1)(2)

  • Ciri-ciri


Ciri-ciri baby blues yang utama yaitu perubahan suasana hati dengan cepat dari senang menjadi sedih.

Misalnya ibu dapat merasa senang dan bangga dengan pekerjaan yang dilakukan sebagai ibu baru.

Baca: Depresi Ekonomi

Kemudian ibu menangis karena merasa kesulitan dan tidak bisa  mengerjakan tugas sebagai ibu baru.

Selain itu, beberapa gejala baby blues syndrome mungkin termasuk (3):

- Kelelahan sehingga membuat ibu tidak mampu mengurus diri sendiri.

- Merasa mudah tersinggung, mudah marah, dan cemas.

- Kesedihan, kemurungan, kecemasan.

- Menangis.

- Kehilangan selera makan.

- Sulit tidur.

- Merasa kewalahan dengan tugas bayi.

- Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan.

Gejala ini biasanya mulai membaik pada hari ke-10.

Akan tetapi jika ibu merasa gejalanya tidak kunjung membaik atau malah semakin parah, sebaiknya meminta bantuan lebih lanjut karena bisa jadi ibu mengalami postpartum depression.

Pada awalnya, postpartum depression dapat terlihat seperti baby blues karena memiliki banyak gejala yang sama, termasuk perubahan suasana hati, mudah menangis, kesedihan, insomnia, dan lekas marah.

Perbedaannya depresi pascamelahirkan, gejalanya lebih parah seperti merasa putus asa, merasa tidak berharga, merasa tidak memiliki ikatan dengan bayi Anda, hingga muncul pikiran untuk bunuh diri atau ketidakmampuan untuk merawat bayi yang baru lahir.

 

  • Penyebab


Perlu digarisnawahi, baby blues bukanlah penyakit.

Baby blues adalah kondisi psikologis ibu yang berkembang sesaat setelah melahirkan.

Sampai saat ini para pakar belum bisa memastikan apa penyebab munculnya kondisi tersebut dan kenapa tidak semua ibu mengalaminya.

Ilustrasi baby blues - Baby blues merupakan perubahan suasana hati dan perasaan yang sering terjadi pada minggu pertama setelah ibu melahirkan. Simak inilah penyebab, gejala, hingga cara mengatasi baby blues syndrome. (Freepik.com)

Diduga ada banyak faktor yang menjadi pemicunya, termasuk perubahan hormon, stres yang dialami saat merawat bayi yang baru lahir, dan kurang tidur pada masa-masa setelah melahirkan.(4)

1. Perubahan hormon

Perubahan hormon selama kehamilan dan setelah melahirkan adalah salah satu faktor penyebab baby blues.

Selama kehamilan, terjadi perubahan hormon tertentu pada tubuh ibu. Perubahan hormon tersebut pada saat bayi lahir dapat menyebabkan gejala baby blues.

2. Stres saat merawat bayi

Ibu rentan mengalami stres saat merawat bayi yang baru lahir.

Jika hal tersebut terjadi itu adalah pengalaman pertamanya sebagai ibu.

Mmepunyai bayi membawa perubahan besar dalam hidup.

Bisa muncul serangkaian emosi berupa kekhawatiran, kecemasan, keraguan, dan ketakutan pada diri ibu dalam menghadapi perubahan tersebut.

3. Kurang tidur

Perawatan bayi baru lahir juga bisa membuat ibu kurang tidur pada malam hari.

Dalam sejumlah penelitian, ibu yang kurang tidur setelah melahirkan lebih mungkin mengalami depresi. Risiko ibu mengalami baby blues kian tinggi bila pada trimester ketiga sudah sulit tidur.

  • Cara Mengatasi


 

https://www.alodokter.com/kenali-penyebab-baby-blues-dan-cara-mengatasinya
Baby blues umumnya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar 2 minggu. Meski begitu, jika Anda mengalaminya, kondisi ini perlu dikelola dengan baik. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi baby blues meliputi:

1. Jangan membebani diri
Jangan paksakan diri Anda untuk mengerjakan segalanya sendiri dan kerjakan apa yang sanggup Anda kerjakan. Bila Anda merasa kewalahan, baik saat mengurus Si Kecil atau pekerjaan rumah, jangan sungkan untuk meminta bantuan pasangan atau orang-orang terdekat.

2. Cukupi waktu tidur
Pastikan waktu tidur Anda tercukupi dengan baik. Manfaatkan waktu tidur Si Kecil untuk Anda tidur. Jika ia terbangun di malam hari karena mengompol dan Anda masih butuh tidur untuk memulihkan tenaga, jangan ragu meminta bantuan pasangan untuk mengganti popok Si Kecil dan menjaganya sejenak.

3. Konsumsi makanan bernutrisi dan olahraga secara rutin
Untuk mengatasi baby blues, Anda disarankan untuk berolahraga secara rutin. Olahraga tidak hanya dapat mengalihkan perhatian dan kekhawatiran yang Anda rasakan, tapi juga meningkatkan suasana hati dan kualitas tidur.

Apabila tidak sempat berolahraga, konsumsi makanan sehat juga bisa membantu Anda mengontrol mood.

4. Curhat dengan orang terdekat
Untuk meredakan gejala baby blues dan menemukan solusi terbaik, Anda bisa bertukar cerita dengan ibu baru lainnya atau orang terdekat mengenai perasaan yang Anda alami. Dengan begitu, beban pikiran Anda pun bisa terasa ringan.

Di tengah momen bahagia menyambut Si Kecil, baby blues pasti terasa aneh dan tidak wajar bagi Anda. Namun, perlu diingat bahwa hal ini normal dan dialami oleh banyak ibu lainnya. Untuk menghadapi hal ini, Anda membutuhkan banyak dukungan fisik maupun moral dari orang-orang di sekitar Anda.

Namun, jika keluhan baby blues yang Anda alami menetap sepanjang hari hingga lebih dari 2 minggu, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater agar Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

(TRIBUNNEWSWIKI/Kaa)





Sumber :


1. www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-baby-blues-syndromehttps://www.mitrakeluarga.com/artikel/baby-blues-syndrome
2. hellosehat.com
3. www.mitrakeluarga.com/artikel/baby-blues-syndrome
4. primayahospital.com


Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer