Anies & Cak Imin Sama-Sama Terkejut karena Dipasangkan Jadi Bakal Capres & Cawapres

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sama-sama mengaku kaget atau terkejut lantaran diduetkan sebagai pasangan bakal capres dan cawapres dalam Pilpres 2024.

Kekagetan itu disampaikan Anies dan Cak Imin dalam acara Mata Najwa, Senin. (4/9/2023). 

Kendati terkejut, Anies mengaku siap berduet dengan Cak Imin dalam kontestasi tahun depan.

"Tapi, sebenarnya obrolan tentang ini semua memang waktunya berjalan relatif cepat. Itu betul," kata Anies dikutip dari Kompas.com yang mengutip wawancaranya dalam Mata Najwa.

Anies mengklaim komunikasi dengan Cak Imin bahkan baru dilakukan tanggal 29 Agustus 2023.

Namun, Anies menyebut pada bulan Juni 2023 dia pernah berkata kepada Demokrat dan Nasdem bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) perlu mengajak PKB.

"Tapi belum pernah ada tanda-tanda sesudah itu, tapi proses yang kemarin itu cukup singkat," kata Anies.

Baca: PKS Ingin Demokrat Kembali ke Koalisi Anies, PKB Sambut Baik, Bagaimana dengan Nasdem?

Senada dengan Anies, Cak Imin mengatakan keputusan duet antara dia dan Anies berjalan dengan sangat cepat.

"Ya, sebetulnya mengejutkan, dan ini jalan Tuhan yang begitu cepat sekali diambil keputusan dan meskipun secara perkenalan, komunikasi, sudah sangat lama sejak mahasiswa kita sudah saling bareng-bareng dan tentu keputusannya itu yang sangat cepat," kata Cak Imin.

"Saya tidak menyangka secepat ini jalan Tuhan," ujarnya.

AHY ucapkan selamat

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengucapkan selamat kepada Anies dan Cak Imin atas deklarasi mereka sebagai pasangan bakal capres dan capres.

AHY meminta seluruh kader Demokrat untuk memaafkan pihak yang menyakiti partai berlambang bintang Mercy itu.

Sebelumnya, Demokrat sakit hati karena Anies meninggalkan AHY dan lebih memilih Cak Imin sebagai pendampingnya dalam Pilpres 2024. Menurut Demokrat, tindakan Anies itu adalah bentuk pengkhianatan.

Baca: Pengamat Bongkar Sejumlah Kelemahan AHY sehingga Tak Dipilih Jadi Pendamping Anies

Kata Demokrat, Anies sebenarnya sudah meminta AHY agar bersedia menjadi pasangannya dalam menghadapi kontestasi politik tahun depan.  Namun, ternyata dia malah memilih Cak Imin.

“Saya ucapkan selamat kepada Bapak Anies Rasyid Baswedan dan Bapak Muhaimin Iskandar yang baru saja mendeklarasikan sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2024 ke depan. Semoga sukses,” kata AHY saat konferensi pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Senin, (4/9/2023), dikutip dari Kompas.com.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (Tribunnews)

Putra mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu juga meminta seluruh kader Demokrat agar ikhlas.

“Semoga kita semua bisa memaafkan walaupun tidak begitu saja melupakan,” katanya.

Selepas deklarasi itu, AHY juga mengimbau kader Demokrat untuk menyambut beragam kemungkinan kerja sama politik dengan pihak lain.

Anies enggan melihat kader Demokrat terus larut dalam kekecewaan.

“Mari kita buka lembaran baru ke depan, kita harus segera move on."

Baca: Suratnya yang Berisi Permintaan agar AHY Jadi Cawapres Bocor, Anies Heran: Kok Bisa Ada Fotonya?

Anies disebut sudah hubungi AHY

Partai Nasdem mengatakan Aniesmenelepon AHY sebelum dia mendeklarasikan Cak Imin sebagai bakal cawapres.

Namun, panggilan Anies itu tidak diangkat oleh AHY.

 "Ada-ada (coba jalin komunikasi). Jadi Pak Anies nelepon, enggak diangkat sama AHY. Pak Sudirman Said (Anggota Tim 8 Koalisi Perubahan), coba komunikasi dengan pihak Demokrat enggak diangkat," kata Bendahara Umum Nasdem Sahroni di Lobi Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Senin, (4/9/2023), dikutip dari Kompas.com.

Menurut Sahroni, Nasdem sejak awal sudah melakukan komunikasi demi menjadikan Cak Imin sebagai pendamping Anies dalam kontestasi tahun depan.

Akan tetapi, Anies beserta Tim Delapan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) menyerahkan keputusan tentang sosok cawapres pendampingnya itu kepada partai politik.

Baca: Cak Imin Dipanggil KPK setelah Deklarasi dengan Anies, Mahfud MD Bantah Ada Politisasi Hukum

Sahroni mengatakan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh kemudian memutuskan untuk menjadikan Cak Imin sebagai pendamping mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Tapi waktu deadlock itu terjadi tentang pemilihan cawapres, Pak Anies itu bersama Tim Delapan itu menyerahkan kepada partai politik," kata Sahroni.

"Maka itulah, Pak Surya mengambil decision (keputusan) dengan keputusannya dengan Cak Imin sebagai cawapres. Itu decision-nya sebagai ketum. Kan karena Pak Anies, bukan (kader) partai politik."

Sahroni membantah bahwa Nasdem dan Anies tidak menjalin komunikasi sebelum deklarasi pada 2 September lalu.

"Jadi, tidak ada isu tidak ada komunikasi, bohong itu."

Sehari sebelum deklarasi itu Demokrat resmi menyatakan keluar dari KPP yang mengusung Anies sebagai capres. Sebelumnya, partai itu menggelar sidang Majelis Tinggi Partai Demokrat.

SBY yang menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat menuding Nasdem dan Anies telah melakukan pengkhianatan yang begitu mengejutkan.

Baca: Merasa Dikhianati Anies, Demokrat Kini Ingin Pertemukan SBY dengan Megawati

Sebelum itu, diklaim sudah ada kesepakatan mengenai duet antara Anies dan AHY sebagai pasangan capres dan cawapres.

SBY mengaku tak menyangka pengkhianatan itu bakal terjadi. Dia menyebut partainya telah salah mendukung Anies.

"Anggaplah kita salah kali ini, tapi kita belajar. Mudah-mudahan kita tidak salah lagi ke depan dan mudah-mudahan dengan izin Allah Swt. kita juga tidak kalah nantinya," ujar SBY dalam sidang yang digelar di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, itu pada hari Jumat, (1/9/2023).

Mantan presiden itu mengaku memahami dunia politik yang dipenuhi dengan siasat. Namun, dia tak menyangka Demokrat akan dikhianati.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Pilpres 2024 di sini.



Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer