Pernyataan mengejutkan tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arief.
Dalam sebuah unggahan di Twitter-nya, @andiarief__, Andi Arief membongkar secarik surat di kertas putih yang berisikan bahwa Anies Baswedan meminta Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), supaya bersedia menjadi pendampingnya dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang.
Sepucuk surat itu dibagikan Andi Arief pada Jumat, 1 September 2023, setelah isu Ketum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didapuk menjadi cawapres Anies Baswedan mencuat.
Andi Arief juga menyebutkan bahwa janji manis dari Anies Baswedan itu dibuat oleh Anies sendiri pada tanggal 25 Agustus 2023 dan disaksikan oleh dua orang.
Pada intinya, surat Anies itu berisi permintaan agar AHY menjadi pasangannya pada Pilpres 2024.
Baca: Pantas Eks Danpaspampres Letjen Nono Sebut Kasus 3 TNI Bunuh Imam Masykur Janggal, Terkuak Sebabnya
Berikut isi surat yang ditulis tangan oleh Anies Baswedan:
Mas AHY Yth
Semoga dlm keadaan sehat, tetap produktif dan selalu dlm keberkahannya.
Melalui pesan singkat ini, kami bermaksud menyampaikan harapan, agar Mas AHY berkenan untuk menjadi pasangan dalam mengikuti Pilpres 2024.
Teriring salam hormat
(tanda tangan Anies Baswedan)
Baca: SOSOK Irjen Agung Setya, Kapolda Sumut yang Copot Kapolres Dairi AKBP Reinhard karena Pukul 2 Polisi
Andi Arief lantas menyinggung masa-masa bulan madu Partai Demokrat dan Anies Baswedan yang kerap mengkritik pemerintahan pemimpin yang membohongi rakyat.
Akan tetapi, ternyata Anies Baswedan justru memiliki kebohongan yang lebih dahsyat ketimbang pemerintah yang dikritik sekarang.
"Surat Capres @aniesbaswedan, selama ini kita mengkritik pemimpin yang membohongi rakyat. Akan ada yang lebih dahsyat bohongnya?" tulis Andi Arief.
Selain itu, ia juga menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta itui sebagai sosok yang berdarah dingin, tetapi pengecut.
"Saya tidak menyangka @aniesbaswedan berdarah dingin tapi pengecut," tuturnya.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra membenarkan bahwa surat yang diunggah oleh Andi Arief tersebut ditulis Anies pada minggu lalu.
"Surat Anies ke AHY minggu lalu," kata Herzaky, dikutip dari Kompas.com, Jumat (1/9/2023).
Baca: SOSOK 2 Sopir Bus Sugeng Rahayu vs Eka Adu Banteng di Ngawi, 3 Orang Tewas, Saksi: Terdengar 1 KM
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh telah menunjuk Ketum PKB Cak Imin sebagai bacawapres Anies Baswedan.
Teuku Riefky mengungkapkan, keputusan itu diambil setelah Surya dan Cak Imin bertemu di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
"Secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," ujar Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).
Riefky mengatakan, Surya langsung memanggil Anies pada malam itu juga untuk menyampaikan keputusan tersebut.
Sehari setelahnya, Rabu (30/8/2023), Anies tak mengatakan informasi itu pada Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
"Melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya," ucap dia.
Padahal, menurut versi Demokrat, Anies telah mengutarakan niatnya menjadikan AHY sebagai cawapresnya.
Bahkan, Anies mengungkit mendapat petuah dari guru spritual dan ibunya agar berduet dengan AHY.
Demokrat pun menuding Anies dan Surya Paloh telah berkhianat terhadap komitmen awal yang dibentuk oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
(tribunnewswiki.com/kompas.com)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini