Pasalnya, Hary Tanoesoedibjo beserta istri dan 5 anaknya juga ikut mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024 mendatang, melalui Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Pengusaha yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo tercatat dalam daftar calon sementara (DCS) yang dirilis Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia maju di Dapil Banten III.
Sementara istrinya, yaitu Liliana Tanoesoedibjo mencalonkan diri di dapil DKI Jakarta II dengan nomor urut 1.
Lalu, anak pertama Hary Tanoe, Angela Herliani Tanoesoedibjo, yang maju dari Dapil Jawa Timur I dengan nomor urut 1.
Putri kedua Hary Tanoe, Valencia Herliani Tanoesoedibjo, mencoba peruntungan menuju kursi parlemen pusat dari Dapil DKI Jakarta III yang juga menempati nomor urut 1.
Putri ketiganya, Jesicca Herliani Tanoesoedibjo juga terdaftar sebagai caleg DPR RI dari Dapil Nusa Tenggara Timur II dan lagi-lagi menempati nomor urut 1 dalam DCS Perindo.
Puteri keempat Tanoe, Clarisa Herliani Tanoesoedibjo memutuskan maju Dapil Jawa Barat I.
Baca: Hary Tanoesoedibjo
Baca: Jelang Pelantikan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju, Putri Hary Tanoesoedibjo Merapat ke Istana
Berbeda dengan ketiga kakak serta orangtuanya, Clarisa mendapatkan nomor urut 2 dalam DCS Perindo.
Demikian putera bungsu Hary Tanoe, Warren Haryputra Tanoesoedibjo turut serta maju sebagai caleg DPR RI dari Dapil Jawa Tengah I dengan nomor urut 2 dalam DCS Perindo.
Aksi satu keluarga nyaleg tersebut disorot oleh eks Sekretaris Kementeian BUMN Muhammad Said Didu.
Said Didu menyebut adanya nepotisme nyata yang dilakukan oleh keluarga Hary Tanoe di salah satu partai politik (parpol).
Ia mempertanyakan nasib Indonesia apabila pemerintahannya ada di tangan satu keluarga.
"Nepotisme Nyata !!!
Satu Keluarga Nyaleg.
Apa yg akan terjadi di negeri ini jika kekuasaan (pemerintahan, ekonomi, politik, dan pembuatan Undang-Undang) sdh di tangan satu keluarga ?," tulis akun Said Didu @msaid_didu, Rabu (23/8/2023).
Profil Hary Tanoesoedibjo
Hary Tanoesoedibjo adalah pemilik MNC Group, Presiden Eksekutif Grup Bhakti Investama dan pendiri sekaligus Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Partai Perindo).
Ia adalah anak bungsu dari Ahmad Tanoesoedibjo.
Sebelum mendirikan Partai Perindo, pria kelahiran Surabaya, 26 September 1965 ini pernah bergabung dalam Partai NasDem dan Partai Hanura.
Namun karena terjadi gesekan di dalam partai membuat Hary Tanoesoedibjo memilih untuk mundur dari dua partai tersebut.
Setelah menamatkan pendidikan menengahnya di SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya, Hary meneruskan pendidikannya untuk mencapai gelar Bachelor of Commerce (Honours) dari Carleton University, Ottawa, Kanada (1988); serta Master of Business Administration dari Ottawa University, Ottawa, Kanada (1989).
Ia menikah dengan Liliana Tanaja, dan memiliki lima orang anak yaitu Angela Herliani Tanoesoedibjo, Valencia Herliani Tanoesoedibjo, Jessica Herliani Tanoesoedibjo , Clarissa Herliani Tanoesoedibjo, dan Warren Haryputra Tanoesoedibjo.