Tak Jadi Dukung Ganjar, PSI Diprediksi Akan Gabung dengan Koalisi Prabowo

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Rabu sore, (2/8).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam memprediksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan bergabung dengan koalisi pendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres).

Sebelumnya, PSI memilih membatalkan dukungannya kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Di samping itu, belakangan ini PSI terlihat mesra dengan Prabowo dan petinggi Gerindra lainnya.

“Besar kemungkinan PSI akan merapat ke Prabowo,” ujar Umam, Kamis, (24/8/2023), dikutip dari Kompas.com.

PSI kini menyatakan “menjomblo” atau tidak mendukung bakal capres atau koalisi mana pun. Partai itu juga mengklaim akan menyerap ulang aspirasi rakyat.

Meski demikian, Umam yakin bahwa alasan itu dipakai untuk membangun narasi legitimasi dukungan rakyat, yang pada akhirnya akan diberikan kepada Prabowo.

“Jadi, seolah keputusan politik itu hasil mekanisme bottom-up, tapi sebenarnya keputusan di tingkat elite sudah diambil,” kata Umam yang menjadi Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic).

Baca: Budiman Sudjatmiko Buka Peluang Gabung dengan PSI jika Dipecat dari PDIP

Baca: PSI Batal Dukung Ganjar, Caleg & Kader PSI Mundur karena Sinyal Dukungan kepada Prabowo

 

Selain itu, PSI mengatakan akan "tegak lurus" dengan Jokowi dalam persoalan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Jokowi pun tampak memberikan sinyal dukungan kepada Prabowo, bukan Ganjar yang menjadi kader PDIP.

“Besar kemungkinan langkah politik PSI ini atas sepengetahuan dan restu politik Jokowi. Sehingga sikap PSI yang tampak percaya diri berhadap-hadapan dengan PDI-P itu karena tidak lepas dari back up politik Jokowi,” ujarnya.

Kata Umam, dicabutnya dukungan PSI kepada Ganjar bisa jadi lantaran PDIP bersikap dingin. Dari awal, dukungan PSI kepada Ganjar terlihat seperti bertepuk sebelah tangan.

Akan tetapi, menurut Umam, sikap PDIP kepada PSI itu barangkali didasarkan pada pemahaman, keyakinan, dan etika politik dalam tradisi PDIP

Bisa saja PSI dinilai mendahului atau bahkan mendikte Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri perihal bakal capres karena pernyataan dukungan PSI kepada Ganjar sudah diumumkan jauh sebelum PDIP menentukan keputusannya.

“Keputusan politik PSI ini tampaknya dipengaruhi oleh model komunikasi PDIP sebelumnya yang terkesan jual mahal dan tinggi hati, yang seolah tidak menganggap dukungan PSI."

PSI bukan partai parlemen. Namun, Umum menganggap batalnya dukungan kepada Ganjar adalah pukulan bagi kubu politikus berambut putih itu.

“Jadi, dampak pencabutan dukungan PSI pada Ganjar adalah melemahnya psikologi dan moral perjuangan tim Ganjar yang seolah ditinggal banyak temannya.

Baca: Caleg & Kader PSI Mengundurkan Diri Berjemaah, Sebut Prabowo Tak Pantas Didukung Jadi Capres

Baca: Senang karena PSI Didatangi Prabowo, Grace Natalie: PSI Berisi Bocil-Bocil Ingusan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) dan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. (Tribunnews)

Kader dan caleg mengundurkan diri

Setelah PSI diduga memberikan sinyal dukungan kepada Prabowo, sejumlah bakal calon legislatif (bacaleg) beserta kader PSI ramai-ramai mengundurkan diri.

Mereka di antaranya Andi Tasbih caleg DPR RI Dapil NTB II, M. Afthon Lubbi caleg DPR RI Dapil Jateng VIII, dan Lis Sektiyawanti caleg DPRD Kota Bekasi Dapil 3, Darma Munir bacaleg DPRD DKI Jakarta Dapil 1, Tulus Borisman kader PSI Kota Bekasi, dan Alfonsus Simbolon kader PSI Kota Bekasi.

Afthon Lubbi menuturkan Prabowo tak layak diberi dukungan oleh PSI karena memiliki rekam jejak yang buruk.

“Karena bagi saya Prabowo itu sudah mempunyai rekam jejak pelanggaran hak asasi manusia yang belum jelas sampai sekarang," ujar Afthon dalam konferensi pers di salah satu restoran di Jakarta Pusat, Selasa, (22/8/2023).

Afthon menyebut salah satu alasan tidak setuju dengan Prabowo ialah berkaitan dengan tragedi pada 1998 yang lalu. Hingga saat ini belum jelas siapa yang menjadi dalang pelanggaran HAM pada tahun tersebut. Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya merasa patah hati PSI memberikan ruang itu kepada Prabowo.

Baca: Belum Jadi Presiden, Ganjar Pranowo Sudah Diingatkan Megawati untuk Lakukan Hal Ini

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Pilpres 2024 di sini.



Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer