Hal itu diungkapkan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu mengatakan para korban diperingatkan untuk tidak mengungkapkan kasus pelecehan saat proses body checking sebelum membuat laporan polisi.
"Beberapa hari setelah peristiwa itu karena dari panitia juga sudah mengendus bahwa ada gejolak peserta, itu sudah seperti diberikan warning (peringatan)," kata Edwin, Selasa (22/8/2023).
Hal ini diketahui berdasar keterangan kontestan Miss Universe Indonesia yang menjadi korban pelecehan saat mengajukan berkas laporan permohonan perlindungan kepada LPSK.
Baca: Sosok Safa Attamimi, COO yang Diduga Kuat Sebagai Pemotret Bugil Miss Universe Indonesia
Hingga kini, total sudah delapan kontestan Miss Universe Indonesia korban pelecehan saat proses body checking yang mengajukan permohonan perlindungan kepada LPSK.
"Diberikan warning agar tak melanjutkan. Meramaikan peristiwa itu ke eksternal, ke publik. Jadi sejauh ini informasi itu yang kami terima. Itu sebelum mereka buat LP (laporan polisi)," ujarnya.
Edwin menuturkan berdasar berkas laporan permohonan diajukan, delapan kontestan Miss Universe Indonesia juga merasa khawatir akan dilaporkan balik atas langkah hukum yang ditempuh.
Kekhawatiran tersebut yang membuat mereka mengajukan layanan perlindungan hukum kepada LPSK selama proses hukum kasus yang dilaporkan di Polda Metro Jaya berjalan.
"Memintakan perlindungan hukum karena khawatir ada laporan balik atas laporan mereka atau atas kesaksian mereka," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Terkuak, Finalis Universe Indonesia Sempat Diperingati Agar Tak Ungkap Kasus Pelecehan