Hal ini lantaran pernyataan Budiman Sudjatmiko yang tegas mendukung Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden atau capres.
Padahal sebelumnya, Budiman Sudjatmiko merupakan juru bicara (jubir) tim kampanye Jokowi-Maruf pada pilpres yang lalu.
Lantas siapa Budiman Sudjatmiko sebenarnya?
Berikut Tribunnewswiki rangkum terkait profil Budiman Sudjatmiko yang perlu kamu ketahui:
Budiman Sudjatmiko merupakan seorang politisi Indonesia.
Baca: Guncang Dunia Politik, Budiman Sudjatmiko Rela Dipecat PDI-P Demi Dukung Prabowo Jadi Capres
Baca: Manuver Tajam Budiman Sudjatmiko, dari Pertemuan hingga Terang-terangan Dukung Prabowo
Budiman Sudjatmiko lahir di Cilacap pada 10 Maret 1970 silam.
Budiman Sudjatmiko mempunyai istri dan anak yang bernama Kesi Yovana dan Puti Jasmina Kharisma Sudjatmiko.
Mengawali kariernya sebagai seorang aktivis, Budiman Sudjatmiko dikenal sebagai politikus dan anggota DPR RI dari PDI Perjuangan.
Saat duduk di bangku kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Budiman Sudjatmiko pernah terlibat dalam gerakan mahasiswa.
Budiman Sudjatmiko terjun sebagai community organizer yang melakukan proses pemberdayaan politik, organisasi dan ekonomi.
Tahun 1996, Budiman Sudjatmiko mendeklarasikan Partai Rakyat Demokrasi (PRD) Partai Rakyat Demokratik.
Dari pembentukan partai tersebut, Budiman Sudjatmiko dipenjara oleh pemerintah Orde Baru dan divonis 13 tahun penjara.
Partai Rakyat Demokratik dianggap menjadi dalang yang memicu kerusuhan di Jakata pada 27 Juli 1996.
Setelah dibebaskan, Budiman Sudjatmiko menempuh studi di bidang Ilmu Politik di Universitas London.
Serta melanjutkan kuliah masternya di Universitas Cambridge.
Baca: Koalisi Prabowo Makin Besar, Koalisi Ganjar Rapuh, Koalisi Anies Malah Terancam Bubar
Kembali ke Indonesia, Budiman Sudjatmiko bergabung dengan PDI Perjuangan.
Budiman Sudjatmiko juga membentuk organisasi REPDEM (Relawan Perjuangan Demokrasi).
Kemudian pada tahun 2009, Budiman Sudjatmiko terpilih sebagai anggota DPR RI dengan dapil Jawa Tengah.
Budiman Sudjatmiko kembali terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019.
Budiman Sudjatmiko juga didapuk sebagai Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Berikut adalah perjalanan karier Budiman Sudjatmiko:
Ormas Badan Pemenangan Presiden
Koordinator Devisi Pendidikan dan Promosi Reformasi Agraria (1992-1994)
Ketua Umum Partai Rakyat Demokrat (1996-2001)
Divisi Ormas Badan Pemenangan Presiden PDI Perjuangan (1996-2001)
Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM) (2007-2010)
Anggota DPR RI (2009-2014)
Anggota DPR RI (2014-2019)
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma’ruf Amin (2018)
Budiman Sudjatmiko rela dipecat demi mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Jika partai menilai tindakannya mendukung Prabowo sebagai capres keliru, Budiman dengan bersedih hati siap menerima konsekuensi pemecatan.
"Jika misalnya yang saya katakan yang saya lakukan (mendukung Prabowo) salah keliru, ya dengan berat hati seandainya saya secara administratif dicabut keanggotaan saya, tentu saya sangat sedih," kata Budiman saat ditemui di Komplek Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/8/2023) malam.
Namun hingga saat ini, Budiman menyebut belum ada surat pemecatan atau surat peringatan dari PDI-P atas dukungannya kepada Prabowo.
Meski harus dipecat, dia yakin tetap menjadi kader nasionalis dan soekarnois, sesuai ideologi partai berlambang banteng.
Baca: Budiman Sudjatmiko Dukung Prabowo, Gerindra Buka Pintu & Siap Tampung Dia Jadi Kader
Baca: Dapat Sindiran Keras dari Elite PDIP, Budiman Sudjatmiko Disebut Jadi Cawapres Prabowo
Di sisi lain, Mantan Ketua Partai Rakyat Demokratik ini berharap agar PDI-P tidak memberikan sanksi berat berupa pemecatan atas dukungannya kepada Prabowo.
Karena menurut Budiman, dukungan yang dilakukan kepada Prabowo bisa membuka jalan afiliasi strategis PDI-P dengan Gerindra.
"Bisa saja kesimpulannya begitu sehingga saya tidak dinyatakan terlalu bersalah," ucap Budiman Sudjatmiko, dilansir Kompas.
"Sehingga kemudian tindakan saya ya salah, tapi sanksinya tidak harus dipecat. Saya sih berharap itu," imbuh dia.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengingatkan kader di daerah untuk tetap solid mendukung bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo.
Ia pun mewanti-wanti kader banteng yang ingin mendukung bacapres lain di Pemilu 2024.
"Dipersilahkan untuk mundur atau menerima sanksi pemecatan jika ada yang membelot dengan mendukung calon lain," kata Hasto usai membuka Rakerda III DPD PDI-P Provinsi Jambi, Sabtu (29/7/2023), dalam keterangan tertulis.
Adapun dukungan Budiman kepada Prabowo sudah dinyatakan secara terang-terangan beberapa waktu terakhir.
Prabowo dinilai sebagai sosok strategis yang bisa menggantikan kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang akan berakhir tahun depan.
"Saya melihat tak sempurna Pak Prabowo, tak ideal, tapi relatif (lebih baik) dibandingkan yang lain. Karena itu bagi saya kepemimpinan strategis penting untuk persatuan nasional," kata Budiman.
Sebagai informasi, Budiman Sudjatmiko adalah seorang politisi Indonesia.
Lahir di Cilacap pada 10 Maret 1970.
Baca: Manuver Tajam Budiman Sudjatmiko, dari Pertemuan hingga Terang-terangan Dukung Prabowo
Budiman Sudjatmiko memiliki istri dan anak yang bernama Kesi Yovana dan Puti Jasmina Kharisma Sudjatmiko.
Mengawali kariernya sebagai seorang aktivis, Budiman Sudjatmiko dikenal sebagai politikus dan anggota DPR RI dari PDI Perjuangan.
Saat duduk di bangku kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Budiman Sudjatmiko pernah terlibat dalam gerakan mahasiswa.
Budiman Sudjatmiko terjun sebagai community organizer yang melakukan proses pemberdayaan politik, organisasi dan ekonomi.
Tahun 1996, Budiman Sudjatmiko mendeklarasikan Partai Rakyat Demokrasi (PRD) Partai Rakyat Demokratik.
Dari pembentukan partai tersebut, Budiman Sudjatmiko dipenjara oleh pemerintah Orde Baru dan divonis 13 tahun penjara.
Partai Rakyat Demokratik dianggap menjadi dalang yang memicu kerusuhan di Jakata pada 27 Juli 1996.
Setelah dibebaskan, Budiman Sudjatmiko menempuh studi di bidang Ilmu Politik di Universitas London.
Serta melanjutkan kuliah masternya di Universitas Cambridge.
Kembali ke Indonesia, Budiman Sudjatmiko bergabung dengan PDI Perjuangan.
Budiman Sudjatmiko juga membentuk organisasi REPDEM (Relawan Perjuangan Demokrasi).
Kemudian pada tahun 2009, Budiman Sudjatmiko terpilih sebagai anggota DPR RI dengan dapil Jawa Tengah.
Budiman Sudjatmiko kembali terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019.
Budiman Sudjatmiko juga didapuk sebagai Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin.