Kualitas udara Ibu Kota per pukul 07.41 WIB bahkan berada di peringkat pertama terburuk di dunia.
Berdasarkan laman pengukuran kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara di DKI Jakarta tercatat berada di angka 161 atau menjadi yang paling buruk dibandingkan kota besar lain di seluruh dunia.
Peringkat kedua adalah kota Doha di Qatar yang memiliki indeks kualitas udara 155.
Kemudian, konsentrasi polutan tertinggi dalam udara DKI Jakarta hari ini PM 2.5, dengan nilai 105 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi tersebut 15 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan World Health Organization (WHO).
Dengan data di atas, artinya kualitas udara di Jakarta tetap buruk walaupun sebagian besar masyarakat ibu kota tidak berangkat kerja pada hari Minggu pagi ini.
Car free day atau hari bebas kendaraan bermotor yang diterapkan di beberapa titik, termasuk Jalan Sudirman-Thamrin, juga tak banyak berpengaruh pada membaiknya kualitas udara.
Apabila dibandingkan dengan hari sebelumnya, tingkat keparahan kualitas udara di Jakarta kian meningkat.
Sebab, pada Sabtu (19/8/2023) dan Jumat (18/8/2023), indeks kualitas udara di Jakarta berada pada angka 141 dan 120
Adapun pada Kamis (17/8/2023), indeks kualitas udara di Jakarta cukup rendah, yakni 99.
Merespons buruknya kualitas udara Jakarta, situs IQAir merekomendasikan masyarakat mengenakan masker, menghidupkan penyaring udara, menutup jendela, dan hindari aktivitas luar ruangan.