Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dia menyadari bahwa dirinya disebut dengan kata yang tidak pantas. Akan tetapi, Jokowi mengaku tidak masalah diejek-ejek seperti itu.
Hal tersebut Jokowi sampaikan dalam sambutannya pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD 2023 di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).
Awalnya, Jokowi mengatakan, berkat media sosial, apa pun bisa disampaikan kepada Presiden.
"Mulai dari masalah rakyat di pinggiran sampai kemarahan sampai ejekan, bahkan makian dan fitnah bisa disampaikan dengan mudah dengan medsos," ujar Jokowi.
Lalu, barulah Jokowi menyampaikan ejekan-ejekan yang dia dengar kepada dirinya.
Jokowi menegaskan, dirinya tidak masalah diejek seperti itu.
"Saya tahu ada yang mengatakan saya ini bodoh, planga-plongo, tidak tahu apa-apa, Firaun, tolol, ya ndak apa-apa. Sebagai pribadi, saya menerima saja," katanya disambut tepuk tangan.
Namun, Jokowi menyatakan bahwa dirinya sedih melihat budi pekerti luhur mulai menghilang.
Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo alias Jokowi adalah presiden Indonesia yang mulai menjabat sejak tanggal 20 Oktober 2014.Terpilih dalam Pemilu Presiden 2014, Jokowi menjadi presiden Indonesia pertama yang bukan berasal dari elite politik atau militer Indonesia.
Pria asal solo ini mengawali pendidikannya di Sekolah Dasar (SD) Negeri 111 Tirtoyoso, Surakarta pada tahun 1967.
- 1967-1973: Sekolah Dasar Negeri 111 Tirtoyoso, Surakarta
- 1973-1976: SMP Negeri 1 Surakarta
Baca: Mentan Syahrul Yasin Limpo Diperiksa di Gedung Lama, KPK Bantah Beri Keistimewaan
Baca: Jokowi Ulang Tahun ke-62, Ngaku Belum Pernah Rayakan : Saya Orang Desa
- 1976-1980: SMA Negeri 6 Surakarta (saat itu bernama Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP))
- 1980-1985: Universitas Gadjah Mada (UGM) Fakultas Kehutanan Jurusan Teknologi Hasil Hutan
Jokowi mulai bekerja pada saat berumur 12 tahun. Saat itu Jokowi bekerja sebagai penggergaji kayu karena keadaan ekonomi yang menghimpit keluarganya. Tempat tinggal Jokowi semasa kecil pernah tergurus sebanyak tiga kali.
Selain itu, untuk memenuhi keperluan dan tambahan uang jajan sehari-harinya, Jokowi juga berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul.
Setelah lulus dari kuliahnya, Jokowi bekerja di Perusahaan Kertas BUMN bernama PT Kraft Aceh.
Jokowi kembali ke Solo saat menunggu kelahiran anak pertamanya dan bekerja di CV Roda Jati, perusahaan milik pamannya.
Berbekal pengalaman yang Jokowi dapat selama bekerja di perusahaan pamannya, Jokowi mencoba untuk membuka usaha sendiri.
Tahun 1988 Jokowi resmi membuka perusahaan miliknya sendiri yang diberi nama CV. Rakabu.
Nama Rakabu sendiri terinspirasi dari nama anak pertamanya yaitu Gibran Rakabuming.
Bisnis mebel yang digelutinya berhasil berkembang pesat sampai mancanegara walaupun di awal-awal tahun berdirinya mengalami pasang surut.
Awal karier politik jokowi bermula pada tahun 2005 saat Jokowi dicalonkan oleh Partai Kebangkitan Bangsa dan PDI Perjuangan dan berhasil menduduki kursi Walikota Solo.
Dalam era kepemimpinannya sebagai Walikota Solo, Jokowi melakukan berbagai macam gebrakan.
Salah satu programnya yang terkenal adalah 'blusukan', yaitu turun langsung untuk melihat keadaan kotanya.
Pada Pilkada tahun 2010, Jokowi kembali berhasil menjadi Walikota Surakarta. Pada masa kepemimpinannya, Jokowi dikenal sebagai sosok yang sederhana.
Tahun 2012, Jokowi diusung oleh partai PDI Perjuangan yang dipimpin oleh Megawati dan Partai Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo Subianto untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Walaupun pada awalnya Jokowi menolak, namun akhirnya Jokowi menyetujuinya. Saat itu Jokowi dipasangkan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai wakilnya.
Pasangan Jokowi-Ahok berhasil menjadi Jakarta 1 setelah Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
Kebijakan Jokowi yang terkenal saat menjadi Gubernur DKI Jakarta adalah 'kartu sakti' yang diluncurkannnya.
Kartu-kartu tersebut adalah kartu jakarta sehat untuk kesehatan dan kartu Jakarta Pintar untuk pendidikan.
Saat masih menjabat sebagai Jakarta 1, pimpinan Partai PDI, Megawati memberikan perintah agar Jokowi maju pada pilpres 2014.
Jokowi berpasangan dengan Jusuf Kalla.
Pada pilpres 2014 pasangan Jokowi-JK diusung oleh 4 partai yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura.
Pasangan Jokowi-JK berhasil mengalahkan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa dengan perolehan 53,15% atau 70.997.833 suara.
Baca: Kaesang Siap Jadi Wali Kota Depok, Respons Jokowi : Tugasnya Orang Tua Mendoakan
Pada 20 Oktober 2014 Jokowi resmi dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia ke-7.
Pelantikan dilaksanakan di Gedung DPR/MPR RI yang beralamatkan Jalan Gatot Subroto No.1, RT.1/RW.3, Senayan, Tanahabang, Kota Jakarta Pusat.
Tidak jauh berbeda dengan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Presiden Jokowi juga mengeluarkan 'kartu sakti', yaitu Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.
Jokowi memberi nama kabinetnya Kabinet Kerja.
Pada 2014 majalah internasional Times menjadikan Jokowi sebagai cover majalahnya.
Jokowi mendapatkan gelar 'person of the year' karena dalam kurun waktu yang kurang dari sepuluh tahun berhasil menduduki kursi presiden dari posisi sebelumnya sebagai Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. Majalah Times juga menobatkan Jokowi sebagai salah satu pemimpin terbaik di dunia.
Kemudian di Pilpres 2019 Jokowi kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden didampingi oleh KH Ma’ruf Amin sebagai calon wakil presiden.