Golkar & PAN Masuk Koalisi Prabowo, Ganjar Yakin Itu Bukan Tanda Jokowi Dukung Prabowo

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri), Presiden Joko Widodo, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ganjar Pranowo menganggap masuknya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) ke dalam koalisi Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bukan pertanda bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang diusung KKIR.

Menurut Ganjar, deklarasi dukungan Golkar dan PAN kepada Prabowo sebagai calon presiden (capres) tidak menguatkan anggapan bahwa Jokowi mengarahkan dukungan kepada Prabowo yang kini menjadi anggota kabinet Jokowi.

"Oh, enggak, enggak," kata Ganjar singkat, di kediaman keluarga Gus Dur, di Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu malam, (13/8/2023), dikutip dari Kompas.com.

Gubernur Jawa Tengah itu juga tidak ambil pusing perihal deklarasi itu lantaran kedaulatan tiap partai politik wajib dihormati.

"Enggak apa. Itu hak mereka, setiap partai politik yang musti kita hormati. Sikap, boleh dong apa pun itu," katanya.

Baca: Golkar, PAN, PKB, & Gerindra Berkumpul untuk Deklarasi Capres, Prabowo: Kita Tim Jokowi

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua UMUM PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengadakan pertemuan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng Jakarta Pusat, Minggu, (13/8/2023). (Tribunnews)

Dia percaya bahwa dukungan tersebut merupakan hal yang lazim dalam dunia politik. Dukungan itu dianggap muncul setelah elektabilitas Prabowo meningkat.

"Biasanya kalau pengalaman dari tahun ke tahun itu selalu saja, ketika ada tren yang lagi naik, semua berbondong-bondong ke sana. Biasanya seperti itu, tapi enggak apa, itu hak yang musti kita hormati," ujarnya.

Bagian dari Tim Jokowi

Golkar dan PAN resmi menyatakan mendukung Prabowo pada hari Minggu, (13/8/2023), di tengah pertemuan yang digelar di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.

Pertemuan itu dihadiri oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, dan Ketua Umum Partai Gerindra 

Ketiganya kompak menyatakan dukungan kepada Prabowo sebagai bakal capres pada pemilu tahun depan. Kemudian, Prabowo tak segan mengakui bahwa orang-orang yang berkumpul itu adalah bagian dari tim Jokowi.

"Dalam satu tahun kita berdiskusi dan kita sudah merencanakan langkah-langkah dan kita tidak malu (mengakui) kita ini bagian dari tim pemerintahan yang dipimpin oleh Bapak Ir. Haji Joko Widodo," kata Prabowo dikutip dari Kompas.com.

"Kita bagian dari tim Bapak Jokowi dan kita berani mengatakan berhasil membawa negara ini, sebagai landasan kita menuju cita-cita bangsa."

Baca: Zulhas & Airlangga Ungkap Alasan PAN & Golkar Dukung Prabowo dalam Pemilu 2024

Baca: Prabowo Sebut Golkar & PAN Deklarasikan Dia Jadi Bakal Capres 2024 Hari Ini

Prabowo berujar bahwa Jokowi tidak melakukan intervensi apa pun atau cawe-cawe kepada partai mana pun.

"Presiden Jokowi tidak ada campur tangan," kata dia.

Kata Prabowo, mantan Wali Kota Surakarta itu adalah sosok yang menghormati kemerdekaan partai poltik.

"Pak Jokowi orang yang sangat demokratis, jadi beliau sangat menghormati independensi dan hak setiap partai politik," katanya.

"Apa pun keputusan partai, partai apa pun, pengalaman saya dan keyakinan saya, saya kira semua ketua umum setuju, beliau tidak akan melarang, tidak akan mendikte. Itu kenyataannya demikian. Buktinya sudah banyak."

Mirip dengan Prabowo, Zulkifli Hasan juga mengklaim bahwa Jokowi tidak ikut campur dalam dukungan PAN dan Golkar kepada mantan Danjen Kopassus itu.

"Dari presiden tidak ada arahan. Jadi, keputusan kita bareng-bareng," kata Zulkifli dalam acara yang sama.

Baca: Dulu 2 Kali Kalahkan Prabowo, Jokowi Kini Jadi Konsultan Politik Prabowo

Adapun dengan pernyataan dukungan itu, Golkar dan PAN bisa dikatakan sudah masuk ke dalam KKIR yang mengusung Prabowo sebagai bakal capres.

Sebelumnya, pada bulan April lalu Jokowi bertemu dengan Gerindra, PKB, PAN, Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mewacanakan pembentukan koalisi besar. Dari sejumlah partai itu, hanya PPP yang memutuskan arah dukungan yang berlainan, yakni kepada Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDIP.

Pada pertemuan itu Presiden merestui wacana tersebut dan menganggap beberapa partai itu cocok untuk bekerja sama.

“Cocok. Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai. Untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa untuk rakyat, hal yang berkaitan, bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik,” kata Jokowi selepas bertemu dengan partai-partai itu.

Dalam kesempatan itu Jokowi juga menegaskan tak akan ikut campur dalam penggabungan koalisi.

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Pilpres 2024 di sini.

 



Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer