Peristiwa pembantaian satu keluarga itu terjadi di rumah mereka di Jalan Takong, Tapos, Depok, pada Kamis, 10 Agustus 2023.
Mulanya, warga sekitar mendengar cekcok dari kediaman korban sekitar pada pukul 09.30 WIB.
Warga kemudian mencoba untuk masuk rumah tersebut, namun ternyata terkunci.
Kapolsek Cimanggis, Kompol Arief Budiharsi mengatakan bahwa warga akhirnya mendobrak pintu rumah agar bisa masuk.
"Warga mengecek ke belakang, ke dapur, dan ditemukan seorang perempuan, yaitu istrinya (SW) dari yang punya rumah tersebut dalam keadaan tewas," kata Kompol Arief, dikutip dari Kompas.com pada Jumat, 11 Agustus 2023.
Kompol Arief menjelaskan bahwa selain menemukan jenazah SW, warga juga menemukan BA dan RA dalam keadaan terluka.
Baca: SOSOK Farel Aditya, TikToker-Adik Angkat Richard Lee, Diminta Ganti Rugi Rp40 Juta Oleh sang Dokter
BA dan RA diketahuii terluka akibat benda tajam.
Aparat kepolisian menduga bahwa RAR adalah pihak yang membunuh ibunya dan melukai ayahnya.
Meski demikian, polisi masih menyelidiki lebih lanjut terkait dugaan tersebut.
Saat ini, RA masih berstatus sebagai terduga pelaku.
Arief mengungkapkan, sebelum peristiwa ini terjadi, ketiganya sempat mempersoalkan bisnis keluarga mereka.
"Intinya, terjadi sedikit permasalahan internal keluarga itu," kata Kompol Arief.
Sosok dari Rifki sendiri diketahui sebagai pribadi yang pendiam dan jarang bergaul.
Baca: Sosok Rizqon, Pedagang Nasgor di Bogor Jujur Dibayar Rp28 Juta oleh Pelanggan, Aksinya Banjir Pujian
Tampang Rifki pembunuh ibu kandung diketahui saat ini berumur 23 tahun.
Hal ini diungkapkan oleh Reza Oktovian (19), pedagang kue di Jalan Takong, Tapos.
Ia mengaku mengenal Rifki karena lapak jualannya hanya berjarak beberapa meter saja dari lokasi kejadian.
"Rifki anaknya pendiem, tak banyak omong," kata Reza di Tapos, Kamis, 10 Agustus 2023.
Usia Rifki yang lebih tua dari dirinya membuat Reza tidak terlalu kenal dekat.
"Dia usia diatas 20 tahun. Tempat tinggal saya di seberang jalan dari rumah Rifki. Jadi tidak pernah main bareng," ujar dia.
Akan tetapi, Reza mengenal keluarga Rifki karena lokasi jualan donatnya hanya 50 meter dari rumah keluarga Munir (ayah Rifki-red).
Baca: Prediksi Skor-Susunan Pemain Inter Miami vs Charlotte FC Piala Liga 2023, Messi cs Siap ke Semifinal
Keluarga Rifki juga dikenal sosok yang ramah karena kerap menegur tetangga.
Sementara Rifki sendiri dikenal sosok yang jarang bergaul.
"Bapaknya ramah, suka negur kalau lewat mau ke gudang. Ibunya juga suka beli donat di sini. Tetapi anaknya si Rifki jarang bergaul," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Udi Rusiana, Ketua RT 03/RW 08 Kelurahan Sukamaju Baru.
Udi mengatakan Rifki tidak memiliki indikasi gangguan psikologis.
"Anaknya biasa saja. Tidak ada indikasi gangguan kejiwaan. Kalau tempramental kan relatif, mungkin pada saat tertentu saja saat emosi," kata Udi.
Udi pun kaget dengan adanya kejadian tragis yang menimpa keluarga Munir.
Pasalnya, dia mengenal keluarga ini sebagai keluarga yang rukun dan damai.
"Saya kaget, kok bisa ada kejadian seperti itu. Apakah ada pihak ketiga atau apa ada permasalahan rumah tangga, kita nggak ngerti," tuturnya.
Udi mengungkapkan jenazah SW yang menjadi korban tewas dalam insiden ini sudah divisum di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Jenazah akan disalatkan dulu di musala lalu dimakamkan di TPU Wakaf Gede Tapos," pungkasnya.
Untuk diketahui, ayah Rifki, BAM berprofesi sebagai pengusaha kardus.
BA memiliki 3 gudang kardus besar di Jalan Baktiabri, Sukamaju Baru, Tapos.
Udi Rusiana menyebut bahwa Rifki bekerja dengan ayahnya yang merupakan pengusaha pengepul kardus.
Adapun usaha itulah yang ternyata berkaitan dengan motif pembunuhan tersebut.
Hal itu diungkap oleh Kapolsek Cimanggis, Kompol Arief Budiharso.
Motif RAR tega membantai orang tua sendiri ternyata diduga masalah transparasi keuangan perusahaan milik BAM.
"Intinya, terjadi sedikit permasalahan internal keluarga itu. Jadi memang korban (BAM) ini punya usaha terkait pengelolaan kardus, packing kardus, dikelola oleh keluarga tersebut, termasuk anaknya (RAR) juga dilibatkan dalam usaha tersebut," kata Arief.
Akan tetapi, dalam usaha tersebut, diduga ada masalah terkait pengelolaan keuangan usaha itu.
"Akan tetapi, dalam perjalanannya menurut informasi dari yang bersangkutan (korban BAM), ada masalah terkait pengelolaan keuangan dari usaha tersebut," timpalnya.
Padahal RAR digadang-gadang sebagai pewaris perusahaan tersebut. Mengingat RAR adalah anak pertama dari SW dan BAM.
"Pelaku kerja di perusahaan itu juga, sebagai penerusnya kan diajarkan untuk mengelola bisnis, bagaimana caranya, bagaimana dengan supply, penjualan, dan lain-lainnya," beber Arief.
"Iya, mungkin arah ke arah situ (transparansi keuangan)," sambung Arief lagi.
(tribunnewswiki.com/kompas.com/tribun network)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini