Adanya cincin itu terungkap saat proses autopsi terhadap jasad MNZ.
Menurut Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan, cincin milik AAB itu terlepas dan masuk ke dalam kerongkongan korban saat korban melakukan perlawanan.
"Sempat si korban melakukan perlawanan, menggigit tangan pelaku dan pelaku mendorong sehingga korban terbalik," kata Nirwan di Polrestro Depok, Pancoran Mas, Sabtu, (5/8/2023), dikutip dari Tribun Jakarta.
"Sehingga cincin pelaku tinggal (tertinggal) di kerongkongan dan dia (pelaku) menusuk berulang-ulang. Motif sementara, pelaku ingin menguasai benda-benda milik korban."
Kini jasad MNZ sedang dalam perjalanan ke kampung halamannya di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Baca: Mahasiswa UI Dibunuh Senior yang Iri Hati karena Korban Lebih Kaya, Pelaku Ambil Barang Korban
Jasad korban diketahui setelah keluarga korban curiga lantaran korban menghilang secara tiba-tiba setelah pulang kampung.
Pihak keluarga berusaha menghubungi korban, tetapi upaya itu tidak membuahkan hasil. Oleh sebab itu, mereka memilih mendatangi kos korban pada hari Jumat, (4/8/2023).
Setelah tiba di depan kamar kos korban yang beralamat di kawasan Kukusan, Beji, Kota Depok, keluarga korban tak bisa masuk kamar karena pintu terkunci.
Penjaga kos kemudian dipanggil dan pintu pun bisa dibuka dengan kunci cadangan. Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kolong tempat tidur dalam kondisi terbungkus plastik tempat sampah berwarna hitam sebanyak dua lapis.
Baca: Sosok Muhammad Naufal Zidan, Mahasiswa UI yang Tewas Dibunuh Seniornya, Dikenal Baik dan Berprestasi
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, AAB membunuh MNZ lantaran tidak senang karena korban lebih kaya dan sukses daripada dia.
"Pelaku iri dengan kesuksesan (kekayaan) korban," kata Nirwan.
Adapun alasan kedua ialah AAB terjerat oleh pinjaman online dan belum bisa membayar biaya indekos. Dia ingin menguasai barang milik korban.
"Ada barang-barang (milik korban), yang diambil pelaku berupa laptop MacBook, dompet, HP iPhone," kata Nirwan, dikutip dari Kompas.com.
Nirwan mengatakan korban dan pelaku adalah mahasiswa Jurusan Sastra Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya.
"Korban adik kelas pelaku dan memang berteman saling mengenal," kata Nirwan hari Jumat, dikutip dari Tribunnews.
Di samping itu, AAB juga ditugasi memberikan bimbingan kepada MNZ yang menjadi mahasiswa baru.
Baca: Mahasiswa UI Ditemukan Meninggal di Kamar Kosnya, Pelaku Pembunuhan Diduga Seniornya di Kampus