Isu tersebut berembus setelah beredar video lawas Hendropriyono di Al-Zaytun.
AM Hendropiyono menegaskan dirinya tak terlibat apa pun dalam polemik Ponpes Al-Zaytun.
Ia malah mereasa heran lantaran namanya terseret kontroversi Ponpes Al Zaytun.
Padahal ia kini tak lagi berada di dalam pemerintahan atau tidak memegang jabatan apa pun.
"Begini saja (tak berada di dalam pemerintahan) saya masih ditunjuk-tunjuk pegang Al Zaytun," ujar Hendropriyono.
Oleh karena itu, ia meminta agar publik tak menghubungkan video lawas itu dengan kasus yang saat ini sedang menjerat nama Panji Gumilang.
Baca: Cerita Wanita Sragen yang di PHP Pak Kades untuk Dinikahi, Padahal Sudah Terlanjur Ceraikan Suaminya
Hendropiyono menduga, ada pihak yang sengaja memutar kembali video masa lalunya.
Terlebih soal video yang memperlihatkan pidatonya tentang Al Zaytun.
Padahal video tersebut adalah rekaman puluhan tahun yang lalu.
Hendropiyono menegaskan hal itu adalah momen lama, sudah tak bisa dkaitkan dengan saat ini.
"Kayak gitu kan zaman 22 tahun yang lalu," ujar Hendropiyono.
Baca: Kapan Puasa Tasua dan Asyura 2023 Dilaksanakan? Berikut Jadwal, Niat dan Keutamaannya
Mengutip TribunJateng.com, lebih lanjut Hendropriyono meminta publik hati-hati dalam melontarkan isu.
"Tolong hati-hati dalam merespons sesuatu seperti Al-Zaytun, waspada aja hati-hati," kata Hendropriyono di STIK/PTIK, Jakarta, Senin (24/7/2023).
Terkait dirinya berada di Ponpes Al-Zaytun puluhan tahun lalu, kata Hendropriyono, saat itu ia hadir atas perintah Presiden Indonesia ke-3, BJ Habibie.
Ia hanya sebagai pejabat negara saat Pondok Pesantren Al-Zaytun mendatangi peresmian Al-Zaytun, pada 27 Agustus 1999.
"Dulu kan saya pejabat. Nah itukan diresmikan presiden Republik indonesia. Ya itu aja ya selama 2001-2004."
"Saya kan (mengikuti perintah) Presiden saya," ucap Hendropriyono.