Pengakuan Ayah Bunuh Anak Kandungnya di Lampung, Pernah Dipukul Bata oleh Korban yang Hobi Nyabu

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi garis polisi

TRIBUNNEWSWIKI.COM - SR (61), ayah di Bandar Lampung yang membunuh anak kandungnya, SI (30) mengaku tega menghabisi nyawa anak keduanya lantaran perlakuan korban dianggap melewati batas.

SR dan anak pertamanya, TR (34) ditangkap oleh jajaran Polresta Bandar Lampung atas kasus pembunuhan terhadap SI.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Pekon Ampai, Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur, Bandar Lampung pada Minggu (23/7/2023) pukul 06.30 WIB.

SR mengaku korban SI menggunakan sabu dan kerap menganiayanya.

"Anak saya ini sudah melewati batas dan saya pernah dipukul juga dengan memakai bata, hingga ditendang beberapa kali. Kalau sakit sudah lima tahun, tapi sebenarnya anak saya tidak sakit, hanya setelah memakai sabu-sabu dia mengamuk," bebernya, Selasa (25/7/2023), dikutip dari Kompas.com.

Dirinya menyebut sang istri kerap diamuk korban yang telah menjadi pengangguran sejak lima tahun terakhir.

"Tetangga saya juga sering diamuk, kalau anak saya ini anak kedua dan tidak bekerja," tukasnya.

Ilustrasi garis polisi (Tribunnews.com)

Setelah membunuh SI, kedua pelaku mengarang kisah dengan menyebut SI tewas karena bunuh diri.

Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Ino Harianto mengungkapkan, korban SI (30) yang dibunuh ayah dan kakak kandungnya diduga memiliki kelainan jiwa.

"Informasi yang kami gali bahwa korban ini ada kelainan jiwa dengan depresi yang berbeda-beda," tukasnya saat konferensi pers di Mapolresta Bandar Lampung, Selasa (25/7/2023).

Polisi kemudian meminta keterangan dari dokter kejiwaan yang mungkin mengobati atau melakukan terapi pada korban.

"Kami mintakan rekam jejak tentang kesehatannya korban," imbuh Kombes Pol Ino Harianto.

Ia mengungkapkan. sebelum terjadi pembunuhan, korban marah-marah dengan membawa sebilah pisau.

"TR selaku kakak korban menenangkan korban, tapi korban tidak bisa tenang, dan menyerang kakak laki-lakinya. Motifnya korban marah-marah itu sedang kami dalami," kata Kombes Pol Ino.

Kakak korban tidak mampu menenangkan adiknya, bahkan dirinya diserang oleh korban hingga lari keluar rumah.

"Melihat kedua anak laki-lakinya ini ribut dan ayah korban ini berusaha melerai. Tetapi sebelum melerai, ayahnya atau pelaku mengambil sebilah pisau yang diselipkan di pinggangnya," bebernya.

Pelaku SR sebelumnya membujuk korban namun tidak digubris.

Korban lalu menyerang ayah kandungnya.

"Melihat kondisi pada saat itu kakak laki-laki korban yang berada di luar menghindar. Tetapi orang tua korban diserang oleh adiknya. Pada saat itu kakak korban lalu masuk lagi untuk melakukan serangan balik," imbuhnya.

Pelaku SR berusaha menenangkan kedua anaknya tersebut.

"Pelaku SR ini melakukan perlawanan dan awalnya korban ini akan ditusuk dadanya oleh ayahnya dan tetapi ditepis korban," kata Kombes Pol Ino.

Selanjutnya, korban dipegang kakaknya dan sang ayah menusuk bagian leher korban dengan pisau hingga korban meninggal dunia.

"Hasil olah TKP yang kami lakukan bahwa dari keterangan yang kami dapatkan oleh para pelaku awalnya dibangun bunuh diri dan hingga berakhir penusukan," kata dia.

"Tetapi ini ada peristiwa pidana yang terjadi dan awalnya kami menduga bunuh diri tapi ini dibunuh," tambah Kombes Pol Ino.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer