Ritual yang berujung petaka itu digelar sebagai pengobatan alternatif untuk orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Awalnya ada tujuh orang melakukan ritual di pinggir Danau Kuari. Akan tetapi, di tengah berlangsungnya ritual, satu orang yang terpeleset ke tengah danau yang kedalamannya sekitar 10 meter.
Dua dua rekan korban kemudian berusaha menolong. Sayangnya, kedua orang itu justru ikut tenggelam dan dinyatakan tewas.
"Korban tidak bisa berenang, lalu dua rekan korban berusaha untuk menolong namun malah ikut terbawa dan tenggelam ke dalam danau, empat orang lainnya selamat," kata Staf Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Bogor, Jalaludin, dikutip dari Tribunnews yang mengutip Tribunnewsbogor.com.
Jaenudin, saksi sekaligus kakak dari salah satu korban yang berinisial B, mengatakan ritual itu dilakukan untuk menyembuhkan MDP (20), seorang dengan gangguan jiwa.
Baca: Ditinggal Ritual, Seorang Pendaki Gunung Lawu Asal Tangerang Meninggal karena Alami Hipotermia
Orang tua MDP sempat membawa anaknya kepada "orang pintar" berinisial AN di wilayah Cigudeg, Kabupaten Bogor, untuk menyembuhkan MDP. Jaenudin mengaku turut menemui AN.
"Ke orang itu udah dua kali, mungkin yang pertama itu pemeriksaan awallah, yang kedua baru ke danau itu, cuma saya yang pertama itu enggak ikut," katanya pada hari Sabtu, (15/7/2023), dikutip dari Tribunnewsbogor.com.
Jaenudin mengatakan dia beberapa orang lainnya ikut pergi ke tempat AN lantaran diminta oleh ayah MDP. Kata Jaenudin, ayah MDP membutuhkan bantuan orang lain untuk membacakan shalawat.
"Bapaknya kalau ngajak langsung sih enggak, cuma bilang katanya butuh orang banyak buat bantu baca shalawat," katanya.
Ritual pun diadakan di Danau Kuari pada hari Kamis, (12/7/2023), sekitar pukul 22.00 WIB. Dia menjelaskan sejumlah prosesi yang dilakukan, seperti membakar dupa hingga merendam MDP di danau.
"Di sana itu awalnya bakar buhur, terus kembang, sesajennyalah, cuma saya kurang tahu ada apaan aja, shalawatan terus baru dimandiin," katanya.
Baca: Berusia 2 Tahun, Anak Ketua Padepokan Selamat dari Ritual Maut di Pantai Payangan
Sayangnya, petakan pun terjadi. MDP dan dua orang lainnya malah tenggelam dan ditemukan meninggal keesokan harinya oleh tim SAR gabungan.
Kapolsek Cigudeg, Kompol Wagiman, mengatakan AN telah ditangkap untuk keperluan penyelidikan.
"Malem itu agak ribut-ribut jadi dibawa ke kantor," kata Waguman,
"Masih dalam penyelidikan, ada unsur kelalaian atau tidaknya sedang diselidiki."
Setelah kejadian nahas itu, akses menuju Danau Kuari ditutup.
"Udah enggak ada yang boleh masuk sama polisi," kata Acong, salah seorang warga.
Baca: Sosok Nur Hasan, Pemimpin Padepokan yang Gelar Ritual Berujung Maut di Pantai Payangan
Baca berita lain tentang Bogor di sini.