Sebut Prabowo 2 Kali Kalah Pilpres karena Salah Pilih Cawapres, PKB Minta Dia Pilih Tokoh NU

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanulhaq, mengklaim Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, kalah dua kali dalam pemilihan presiden (pilpres) lantaran calon wakil presiden (cawapres).

Oleh karena itu, Maman yang menjabat sebagai Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB itu meminta Prabowo tidak salah lagi dalam memilih pendampingnya tahun depan. Menurut Maman, Prabowo seharusnya memilih cawapres dari Nahlatul Ulama (NU).

Maman mengatakan elektabilitas cawapres Prabowo tidak mampu mendorong ke arah kemenangan.

"Selama ini dengan positioning bahwa misalnya Prabowo itu tidak akan pernah menang lagi kecuali tepat memilih cawapresnya. Kita tahu bahwa dua kali ini wapres cawapresnya yang bermasalah. Prabowonya (elektabilitasnya) tinggi," kata Maman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

Dia mengimbau Prabowo untuk segera berbenah dalam hal penentuan cawapresnya jika tidak ingin kalah lagi untuk ketiga kalinya.

Baca: Elektabilitas Prabowo Naik, Pengamat: Jadi Bukti Prabowo Capres yang Diinginkan Publik

Baca: Pakar Politik Percaya Jokowi Tak Ajari Prabowo Cara Menang Pilpres 2024

Maman pun meminta Menteri Pertahanan itu menunjuk Ketua PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sebagai cawapres.

Menurut Maman, hanya Cak Imin yang memiliki ketokohan NU. Cak Imin diharapkan membantu kemenangan Prabowo pada Pilpres 2024.

"Hari ini itu harus menjadi kesadaran kita secara keseluruhan bahwa Pak Prabowo hanya bisa menang bila mengambil orang dengan ketokohan NU berbasis Jawa Timur dan itu Pak Muhaimin," kata dia.

PAN juga singgung 2 kali kekalahan

Tak hanya PKB, Partai Amanat Nasional (PAN) juga menyinggung dua kali kekalahan Prabowo dalam pilpres.

PAN sendiri dirumorkan bakal mendukung Prabowo Subianto sebagai capres pada pemilihan presiden pilpres tahun depan.

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga mengakui bahwa PAN memang dekat dengan Prabowo sekaligus Gerindra.

Kata Viva, bukti kedekatan itu ialah keputusan PAN untuk berkoalisi dengan Gerindra dan mendukung Prabowo sebagai capres. Akan tetapi, dukungan kepada Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019 tidak disertai dengan kemenangan.

Baca: Politikus PDIP Effendi Simbolon Diduga Justru Dukung Prabowo, PDIP Ingatkan Kader

"Bagi PAN, Pak Prabowo dan Gerindra dekat dengan PAN. Pernah berkoalisi dua kali di Pilpres 2014 dan 2019. Namun dua kali tidak berhasil," ujar Viva Yoga, Jumat, (7/8/2023), dikutip dari Tribunnews.

Viva mengatakan kini terdapat hal penting yang menjadi pertimbangan PAN dalam menentukan koalisi pada kontestasi 2024. Hal itu ialah PAN bakal berkoalisi dengan partai pemerintah demi meneruskan program pembangunan nasional.

Di samping itu, dia menyebut PAN tak ingin mendukung capres yang berpotensi kalah. PAN, kata dia, akan mendukung capres yang diprediksi bakal menang.

"PAN tidak mau mengalami kekalahan hatrick ketiga kalinya. Calon yang akan didukung PAN adalah calon yang akan diprediksi dapat memenangi pilpres," ungkapnya.

"Meskipun prediksi dari lembaga survei hasilnya bervariasi, namun PAN juga memotret realitas sosial tentang preferensi pemilih di pilpres sehingga dapat menganalisis lebih akurat lagi."

Baca: Gerindra & PKB Libatkan Jokowi dalam Diskusi Cawapres Prabowo, Pengamat: Bukan Cawe-Cawe

Baca: Disebut Bakal Merapat ke Koalisi Prabowo, PAN Singgung 2 Kali Kekalahan dalam Pilpres

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Pilpres 2024 di sini.



Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer