Jubir Ungkap Koalisi Perubahan Ingin Sosok Wanita Jadi Cawapres Anies Baswedan: Puan Maharani Masuk

Penulis: Rakli Almughni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puan Maharani bersama suami bertemu dengan Anies Baswedan dan istri sesaat setelah agenda lempar jumrah di Mina, Arab Saudi, Jumat (29/6/2023).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang terdiri dari Partai NasDem, Demokrat, dan PKS, disebut sedang mempertimbangkan sosok perempuan, salah satunya Puan Maharani, untuk menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) mendampingi Anies Baswedan.

Koalisi Perubahan bahkan serius untuk melobi langsung Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP) tersebut.

Koalisi Perubahan mencoba melobi Puan Maharani karena mereka melihat daya dobrak elektabilitaas yang kurang kuat dari putri Gus Dur, yakni Yenny Wahid.

Hal ini diungkapkan oleh juru bicara (jubir) dari Bacapres Partai NasDem Anies Baswedan, yakni Surya Tjandra.

Tim sukses Anies Baswedan kini tengah berusaha keras mencari cawapres alternatif di luar mitra koalisi.

Cawapres pendamping Anies Baswedan nantinya harus merupakan tokoh yang kuat guna menarik perhatian masyarakat Indonesia.

Menurut Surya Tjandra, Koalisi Perbuahan tengah mempertimbangkan sosok perempuan yang dianggap cocok untuk mendampingi Anies Baswedan.

Baca: Gerindra Jadi Parpol Pertama yang Terangan-terangan Ogah Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

Selain Yenny Wahid, Koalisi Perbuhan juga serius melobi Puan Maharani.

Walaupun hal tersebut merupakan ide yang gila, Surya menilai bahwa hal ini bukan tak mungkin apabila Anies-Puan dapat terwujud.

"Sangat dipertimbangkan, peluang hasil dari pertarungan politik nanti kemungkinan cawapres perempuan, (sosok) yang menjadi pimpinan partai politik menjadi sangat relevan," kata Surya, dikutip TribunnewsWiki dari Warta Kota, Selasa, 11 Juli 2023.

"Jadi figur-figur nasional seperti Ibu Puan Maharani, Pak Hidayat Nur Wahid, Mbak Yenny Wahid, Airlangga Hartarto, Pak Muhaimin Iskandar termasuk Sandiaga Uno masuk dalam pertimbangan Pak Anies," jelasnya.

Surya Tjandra menyebut tim sukses Anies Baswedan akan sowan ke PDIP untuk minta restu dari Puan Maharani jika hal tersebut sudah matang.

Suara PDIP pun dinilai akan terbelah jika Anies-Puan benar-benar terwujud.

Dan, peluang Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto pun menjadi berat.

Baca: Kaesang Pangarep Nyatakan Siap Jadi Depok Pertama: Mohon Dukungannya, Merdeka!

Sementara itu, Hendri Satrio yang juga jubir Anies Baswedan merespons soal pernyataan Sekjen PDIP yang menyebut bahwa ada capres yang sudah dideklarasikan lama tetapi belum mengumumkan cawapresnya.

Pria yang akrab disapa Hensat itu menilai bahwa semua capres yang ada menunggu hari baik untuk mengumumkan cawapres.

"Karena sebetulnya mengumumkan terburu-buru pun tidak ada urgensinya karena masih Oktober pendaftaran capres-cawapres di KPU," ujar Hendri Satrio.

Menurut Hensat, jika ada capres yang mengumumkan cawapresnya sejak awal, hal tersebut akan menguntungkan publik.

Dengan begitu, publik pun menjadi tahu siapa saja pasangan capres dan cawapres yang akan berlaga.

"Bahkan masih ada capres yang belum lengkap thresholdnya. Pak Prabowo kan belum lengkap tuh tiketnya, masih menunggu partai lain mendapatkan instruksi dari Pak Jokowi," pungkasnya.

Halaman
12


Penulis: Rakli Almughni
BERITA TERKAIT

Berita Populer