Bahkan ada total dana yang mencapai Rp86 miliar di rekening yang diblokir.
Hal tersebut disampaikan oleh Humas PPATK, M. Natsir Kongah, Selasa, (4/7/2023).
"Sampai saat ini PPATK sudah memblokir dari rekening yang ada senilai Rp86 miliar," ujar Humas PPATK, M. Natsir Kongah, dilansir KompasiTV.
Sebelumnya Rihana-Rihani ditangkap oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya di Apartemen, Gading Serpong, Tangerang.
Dua tersangka kasus penipuan iPhone, si kembar Rihana dan Rihani dihadirkan saat konferensi pers pada Selasa (4/7/2023).
Baca: Rihana-Rihani Ditangkap, Korban Turut Jadi Tersangka, Polisi: Dia Terima Keuntungan
Baca: Rihana-Rihani si Kembar Penipu Jual Beli iPhone Senyam-senyum Tak Berdosa saat Ditangkap Polisi
Tampak keduanya menggunakan baju tahanan berwarna oranye dan dipakaikan borgol.
Keduanya tampak diam dan menundukkan kepala saat ditampilkan di depan awak media.
Sebelumnya, keduanya ditangkap di apartemen Kawasan Gading Serpong.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan kasus ini masih dalam penyelidikan awal usai penangkapan.
Hengki menjelaskan penyidik masih akan terus mendalami kasus ini.
Si Kembar Rihana dan Rihani menyebut ada keterlibatan dua pelaku lain dalam kasus penipuan pre order telepon seluler atau ponsel merek Iphone yang menjeratnya.
Dua orang itu diklaim Rihana dan Rihani bernama Gita dan Akbar. Dua orang itu disebut bekerja sebagai petugas gudang.
Menurut pengakuan mereka, dua orang itulah yang membantunya untuk mendapatkan Iphone dengan harga murah untuk kemudian dijual kembali kepada para korban.
“Hasil pemeriksaan, tersangka menyebut ada keterlibatan atas nama Gita dan Akbar,” kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dikutip dari laporan jurnalis Kompas TV, Nandha Aprilia, Rabu (5/7/2023).
“Katanya kedua orang ini petugas dari gudang handphone, sehingga bisa memperoleh (Iphone) dengan harga lebih murah.”
Namun, Kombes Hengki justru mengungkapkan fakta sebaliknya. Hengki menyebut bahwa klaim si kembar Rihana dan Rihani terhadap keterlibatan dua orang itu adalah kebohongan atau cerita yang direkayasa.
Hengki mengatakan pihaknya sudah melakukan penelusuran untuk mencari dua orang yang disebut Rihana dan Rihani terlibat dalam tindak kejahatan penipuan tersebut.
Hasilnya, kata Hengki, dua orang yang disebut bernama Gita dan Akbar itu fiktif. Polisi tidak menemukan dua petugas gudang yang disebut oleh si kembar itu.