Pasutri pengusaha kolam renang tersebut ditemukan sudah tak bernyawa oleh anaknya, NB (22), pada pukul 17.00 WIB.
Menurut keterangan polisi, pasutri bos kolam renang di Tulungagung ini tewas karena dibunuh.
Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto, menjelaskan bahwa kondisi tubuh jenazah mengalami tanda-tanda kekerasan di bagian tubuhnya.
Kedua leher TS dan NR dililit dengan kabel microphone karaoke.
Selain itu, ditemukan pula adanya bercak darah pada kepala dan tubuh kedua korban.
"Kedua leher korban dalam kondisi dijerat, tangan korban laki-laki diikat. Juga banyak bercak darah dan tanda kekerasan pada tubuh dan kepala korban," kata AKBP Eko di lokasi kejadian, Kamis, 29 Juni 2023.
Baca: Mengenal Sosok Sertu Agus RA, Anggota TNI Punya Rumah Mewah Tengah Kuburan, Gaji Rp1 Miliar Sebulan
TS dan NR diduga meninggal dunia pada Rabu, 28 Juni 2023, sekitar pukul 23.00 WIB.
Kronologi penemuan mayat pasutri ini bermula ketika anak perempuan korban, NB sejak Kamis pagi mencari kedua orang tuanya ini.
NB sudah menghubungi orang tuanya dengan ponselnya beberapa kali namun tak ada respon.
Lantaran tak kunjung mengetahui kabar serta keberadaan orangtunya, wanita asal Ngantru itu pun kembali mencari keberadaan ayah dan ibunya.
Betapa kagetnya NB saat membuka pintu ruang karaoke pribadi ada mayat ayah dan ibunya tergeletak di lantai dengan kondisi mengenaskan.
Melihat ayah dan ibunya tewas mengenaskan, NB pun memberi tahu tetangganya dan melaporkan peristwa tersebut ke pihak berwenang.
"Untuk secara pasti, kami sampaikan nanti. Saat ini anggota masih bekerja keras dan semoga segera terungkap," kata AKBP Eko Hartanto.
Baca: Tabung Uang Jajan 5 Tahun, Ilham Siswa Kelas 5 SD Sukses Kurban Kambing Tahun Ini, Motivasinya Mulia
Polisi menjelaskan bahwa belum ditemukan adanya motif perampokan.
Pasalnya, barang berharga milik korban masih utuh dan tidak ada yang hilang.
"Kalau barang korban yang di TKP tidak ada yang hilang," tutur Eko.
Dalam penyelidikan tersebut, Polres Tulungagung mengamankan sejumlah barang bukti sebanyak 18 kantong.
Barang bukti itu terdiri dari kasur lipat, bantal, kabel mic, hingga senapan angin.
"Saksi yang sudah diperiksa ada dua orang. Mereka adalah anak dari korban. Dan kami juga membawa sebanyak 18 kantong barang bukti berbagai jenis, guna penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya.