Hal ini karena Muhammadiyah merayakan Idul Adha 1444 H sehari lebih awal yakni pada Rabu, 28 Juni 2023, sedangkan versi Pemerintah pada Kamis, 29 Juni 2023.
Sehingga antara Muhammadiyah dan Pemerintah ada perbedaan satu hari.
Hari Tasyrik sendiri merupakan 3 hari pasca perayaan Idul Adha yaitu pada tanggal 11,12 dan 13 Dzhulhijjah.
Sehingga bagi warga Muhammadiyah Hari Tasyriknya jatuh pada Kamis 29 Juni, Jumat 30 Juni 2023 dan Sabtu 1 Juli 2023.
Sedangkan umat Islam yang merayakan Idul Adha pada Kamis, 29 Juni 2023 maka Hari Tasyrik 1444 H jatuh pada Jumat 30 Juni 2023, Sabtu 1 Juli 2023, dan Minggu 2 Juli 2023.
Baca: Tips Sehat Makan Daging Kurban Tanpa Takut Kolesterol Naik saat Idul Adha
Pada hari Tasyrik, umat Islam dapat melaksanakan amalan yakni menyembelih hewan kurban terbaik mereka
Sementara pada hari tasyrik ini, para jamaah yang menunaikan haji sedang berada di Mina untuk melempar jumrah.
Sementara untuk yang tidak sedang berhaji, hari tasyrik menjadi waktu larangan berpuasa.
Amalan-amalan Hari Tasyrik, dikutip dari kemenag.go.id:
Terdapat beberapa amalan yang dapat dikerjakan oleh para umat muslim saat hari tasyrik, seperti:
Melaksanakan amalan sunnah untuk berkurban terutama bagi umat Islam yang mampu.
Dengan berkurban, juga akan berbagi kenikmatan kepada orang-orang disekitarnya berupa hidangan istimewa dari hewan sembelihan.
Terdapat beberapa ketentuan memilih hewan kurban, seperti berkualitas baik, berisi, tidak sakit, tidak cacat, cukup umur dan sebagainya
Baca: Amalan-amalan Sunnah Sebelum Shalat Idul Adha: Tidak Makan dan Minum Terlebih Dahulu Sebelum Shalat
Setiap umat muslim diwajibkan menikmati makan dan minum memasuki hari tasyrik.
Makan dan minum pada hari tasyrik menjadi bentuk syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya:
“Hari-hari tasyrik adalah hari menikmati makanan dan minuman,”
Karena hari tasyrik merupakan hari makan dan minum, maka diharamkan untuk berpuasa.
Dari riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah mengutus Abdullah bin Hudzaifah untuk mengelilingi Kota Mina dan menyampaikan:
“Janganlah kamu berpuasa pada hari ini (tasyrik) karena ia merupakan hari makan, minum, dan berdzikir pada Allah.”
Baca: Pukul Berapa Sholat Idul Adha 2023? Berikut Waktu Pelaksanaan yang Dianjurkan
Dalil keutamaan ntuk bertakbir pada hari raya hingga tiga hari tasyrik bersumber dari Al-quran dan Hadits nabi Muhammad SAW.
Dalam Al Quran, Allah SWT berfirman:
Dan berdzikirlah dengan menyebut nama Allah pada hari yang berbilang. (QS. Al baqarah: 203)
Ibnu Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan hari-hari yang berbilang ialah hari-hari tasyrik (menjemur dendeng); juga dikenal dengan sebutan hari-hari yang telah diketahui, yaitu hari belasan.
Ikrimah mengatakan yang dimaksud dengan berdzikir ialah bertakbir dalam hari-hari tasyrik sesudah shalat lima waktu, yaitu: Allahu Akbar, Allahu Akbar, allahu Akbar (Allah Mahabesar, Allah Mahabesar).
Zikir merupakan amalan ringan yang dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Zikir sebagai cara manusia untuk selalu mengingat Allah SWT. Saat hari tasyrik, zikir dilantunkan pada saat takbiran, membaca tasmiyah (bismillah, dan takbir saat memotong hewan kurban. Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda:
“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah,” (HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i)
Amalan Hari tasyrik berikutnya yakni berdoa. Adapun doa yang banyak dipanjatkan Nabi SAW saat melakukan wuquf dan hari tasyrik yakni:
Artinya: Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. (Al-Baqarah: 201)
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu memanjatkan doa sapu jagad tersebut;
Imam Syafii mengatakan dari Abdullah ibnus Saib, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW mengucapkan doa berikut di antara rukun Bani Jumah dan rukun Aswad, yaitu: Wahai Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.