Apa Itu Hipotermia ? Penyakit yang Biasanya Menyerang Pendaki Gunung dan Bisa Menyebabkan Kematian

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penanganan hipotermia

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Istilah hipotermia akhir-akhir ini kembali ramai diperbincangkan.

Hal lantaran adanya kasus mahasiswi Universitas Diponegoro Semarang meninggal dunia di Gunung Lawu, Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng).

Ia adalah Anindita Syafa Nabila Rizky, mahasiswi jurusan Teknik Mesin Universitas Diponegoro ( Undip) Semarang.

Wanita berusia 20 tahun itu ditemukan tewas di Gunung Lawu dalam kondisi mulutnya mengeluarkan busa.

Anindita Syafa diduga meninggal dunia akibat terkena Hipotermia, sebuah kondisi ketika suhu tubuh turun drastis hingga di bawah 35 derajat celcius.

Lantas apa itu hipotermia ?

Bagaimana gejala hipotermia ?

Baca: PILU Anindita Syafa, Mahasiswi Undip Tewas Hipotermia di Gunung Lawu, Ditinggal Rombongan di Tenda

Baca: Gunung Lawu

Berikut adalah informasi terkait apa itu hipotermia yang berhasil Tribunnewswiki rangkum:

Hipotermia adalah keadaan darurat medis yang terjadi ketika tubuh seseorang kehilangan panas lebih cepat daripada kemampuannya menghasilkan panas.

Hal tersebut menyebabkan suhu tubuh sangat rendah berada di bawah 95° F (35° C).

Suhu tubuh normal adalah sekitar 98,6° F (37° C).

Hipotermia (instagram.com/@bsog.pl/@claudiaconforte)

Jika suhu tubuh terus turun, organ-organ mulai gagal, akhirnya menyebabkan kematian.

Hipotermia adalah kebalikan dari hipertermia, yang melibatkan suhu tubuh yang tinggi dan dapat muncul sebagai kelelahan panas atau stroke panas.

Tanda dan Gejala Hipotermia

Tanda dan gejala hipotermia meliputi:

- Gemetaran atau menggigil

- Bicara cadel atau bergumam

- Napas lambat dan dangkal

- Denyut nadi lemah

- Kecanggungan atau kurangnya koordinasi

- Mengantuk atau energi yang sangat rendah

- Kebingungan atau kehilangan memori

- Hilang kesadaran

- Pada bayi, kulit akan berubah merah cerah dan terasa dingin

Baca: Mengenal Rabies, Penyakit Anjing Gila yang Membuat Penderitanya Takut Air dan Sulit Disembuhkan

Baca: Sosok Anindita Syafa, Mahasiswi Undip Meninggal di Gunung Lawu, Tewas Kena Hipotermia, Mulut Berbusa

Pengobatan Hipotermia

Pengobatan pada penderita hipotermia bergantung pada derajat hipotermia yang dialami, tetapi tujuannya sama yaitu untuk menghangatkan atau menaikkan suhu tubuh penderita.

Perawatan pertama yang bisa dilakukan untuk membantu seseorang yang terkena hipotermia sebelum kedatangan tim medis adalah:

- Memindahkan orang tersebut ke tempat yang hangat, kering, atau melindungi mereka dari unsur-unsur tersebut.

- Jika pakaian yang digunakan pasien basah, maka lepaskan pakaian basah tersebut dang anti dengan yang kering.

- Menutupi seluruh tubuh dan kepala mereka dengan selimut, hanya menyisakan wajah yang jelas.

- Menempatkan individu pada selimut untuk melindungi mereka dari tanah.

- Memantau pernapasan dan melakukan CPR jika pernapasan berhenti.

- Menyediakan minuman hangat, jika individu sadar, tetapi jangan berikan alkohol maupun minuman dengan kandungan kafein.

- Sangat penting untuk tidak kontak langsung dengan panas seperti lampu panas atau air panas, karena ini dapat merusak kulit. Ini juga dapat memicu detak jantung tidak teratur dan, berpotensi, menyebabkan henti jantung.

- Jangan menggosok atau memijat orang tersebut, karena gerakan yang berlebihan berpotensi memicu terjadinya henti jantung.

Cara Mencegah Hipotermia

ilustrasi skin to skin hipotermia pendaki gunung. Fakta-fakta tentang Skin To Skin Atasi Hipotermia Pendaki Gunung, Bukan dengan Menyetubuhi Korban (Istimewa via Tribun Lampung)

Cara terbaik untuk mencegah agar tidak terserang hipotermia adalah dengan mengetahui cuaca atau suhu di mana anda akan beraktivitas sehingga mampu untuk melakukan pencegahan.

Orang yang lebih berisiko terserang hipotermia adalah:

- Bekerja di luar rumah dalam cuaca dingin

- Berlatih snowsports, olahraga air, atau kegiatan outdoor lainnya

- Berada di rumah selama cuaca musim dingin, terutama orang tua

- Terdampar di kendaraan dalam kondisi musim dingin yang parah

- Memiliki kondisi medis lainnya

- Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang

Sedangkan untuk pencegahan di dalam rumah, National Institute on Aging (NIA) merekomendasikan agar melakukan hal-hal berikut:

1. Menaikkan suhu ruangan yang akan digunakan hingga 68–70 ° F (20-22° C)

2. Jika Anda hidup sendiri, mintalah seseorang untuk datang memeriksa keadaan anda secara teratur

Komplikasi Hipotermia

Hipotermia apabila tidak segera dilakukan perawatan dengan cepat dan tepat bisa menyebabkan komplikasi lainnya hingga kematian.

Komplikasi yang bisa muncul adalah:

1. Frostbite, yaitu cedera pada kulit dan jaringan di bawahnya karena membeku.

2. Chilblains, yaitu peradangan pembuluh darah kecil dan saraf pada kulit.

3. Trench foot, yaitu rusaknya pembuluh darah dan saraf pada kaki akibat terlalu lama terendam air.

4. Gangrene atau kerusakan jaringan.

(TRIBUNNEWSWIKI/Kaa)



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer