TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hampir setiap malam Muhammad Fajri menangis dan mengeluh kesakitan karena penyakit yang dideritanya.
Hal itu disaksikan oleh tetangga Fajri, bernama Acim yang setiap malam kerap mendengar suara tangisan dari pria obesitas asal Ciledug itu.
Rumah Acim tepat berada di sebelah kanan kediaman Fajri yang terletak di Pedurenan, Karang Tengah, Ciledug, Kota Tangerang.
Awalnya, Acim kaget mendengar suara tangisan itu. Dia pun akhirnya menyadari bahwa suara itu adalah Fajri, pria obesitas yang tinggal di sebelah rumahnya.
"Saya kan di sini (rumah) kalau malam tuh jam 2-3 dini hari, kadang Fajri suka nangis katanya sakit," kata Acim dikutip dari TribunJakarta.com, Kamis (15/6/2023).
Baca: Obesitas Fajri Cetak Rekor Pasien Terberat di RSCM, Melebihi Arya Permana
Lantaran khawatir dengan kondisi Fajri, keesokan harinya Acim menanyakan apa yang terjadi.
Fajri mengatakan kerap mengalami sakit, terutama di kaki dan tangannya saat malam hari.
Hal itu yang menjadi salah satu pertimbangan Fajri akhirnya mau dibawa ke rumah sakit.
"Sebelumnya kan dia ga pernah mau dibawa berobat, padahal warga sudah pada nyaranin tapi dia selalu gamau. Nah karena ia sakit itu akhirnya mau tuh berobat," papar Acim.
Meski tinggal bersebelahan, Acim mengaku tak banyak berkomunikasi dengan Fajri. Apalagi saat Fajri masih bisa beraktivitas.
Fajri lebih banyak berhubungan dengan Herman, tetangga yang tinggal di sebelah kiri rumahnya.
"Dia tinggal di sini sekitar empat tahun lalu. Sekarang cuma tinggal sama ibunya aja, bapaknya dia meninggal dua tahun lalu. Terus abangnya tinggalnya misah ga di sini," jelas Acim.
Baca: Sosok Fajri Pria Berbobot 300 Kg, Akhirnya Dievakuasi Pakai Forklift
Sebelum mengalami kecelakaan yang membuatnya tak bisa beraktivitas, Acim menyebut Fajri kerap bepergian dengan sepeda motornya.
Saat itu, Fajri bekerja sebagai biro saja pengurusan surat-surat kendaraan.
"Badannya sebelum jatuh memang udah gede tapi enggak segede sekarang," kata Acim.
Sekitar delapan bulan terakhir, kondisi kesehatan Fajri semakin memburuk.
Hal itu lantaran obesitas ekstrem yang dideritanya membuat berat badannya naik drastis sampai dikabarkan mencapai 300 kilogram.
Fajri hanya bisa berbaring di rumahnya.
Kendati begitu, Acim menyebut Fajri masih bisa bekerja jual beli secara online.
"Dia jualan online, tapi saya gatau jualan apa. Ya dari hape aja kerjanya," kata dia.
Terkait kondisi Fajri saat ini, Acim mengaku mengikutinya melalui pemberitaan.
Acim pun tak menyangka bahwa kondisi Fajri ternyata cukup serius.
Baca: Kisah Pilu Fajri, Pria Berbobot 300 Kg di Tangerang, Sulit Beraktivitas dan Hanya Bisa Tiduran
Sebab, pihak dokter menyebut kondisi Fajri lebih parah jika dibandingkan dengan Arya Permana yang juga pernah idap obesitas pada tahun 2016 silam.
Dia pun menunggu kabar dari pihak keluarga jika RSCM sudah memperbolehkan untuk Fajri dijenguk.
"Ya kaget juga, semoga aja Fajri bisa cepat sehat lagi biar bisa aktivitas lagi soalnya dia juga tulang punggung keluarga," kata Acim.
Fajri dievakuasi ke RSUD Tangerang pada Rabu (7/6/2023). Proses evakuasinya kemudian viral di media sosial karena menggunakan alat berat dan menjebol dinding rumahnya.
Dua hari kemudian atau pada Jumat (9/6/2023), Fajri dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat untuk perawatan lebih intensif.
Saat ini, sebanyak 14 dokter dari berbagai bidang keahlian dikerahkan untuk memantau kondisi kesehatan Fajri.
Tim dokter menyebut ada masalah di bagian pernapasan Fajri serta sejumlah luka infeksi di tubuh pemuda obesitas itu akibat luka gesekan dan lembab karena terlalu lama berbaring.
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini.