Viral Bendahara Kelas Dibunuh Teman Gara-gara Tagih Iuran Kas, Jasad Korban Dimasukkan Karung

Penulis: Ika Wahyuningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Satreskrim Polres Mojokerto Kota melakukan penggeledahan dan mengamanan barang bukti dari kasus pembunuhan siswi SMPN 1 Kemlagi, AE alias Rara (15).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Viral seorang bendahara kelas berinisial AE (15) tahun menjadi korban pembunhan oleh teman sekelasnya sendiri.

Pelaku pembunuhan ini adalah AB (15).

Dalam menjalankan aksinya AB tak sendiri, ia dibantu MA (190) yang kini juga sudah ditahan polisi.

Hanya karena persoalan remeh, siswa SMP di Mojokerto berinisial AB nekat melakukan aksi pembunuhan sadis terhadap teman satu kelasnya sendiri yakni siswi berinisial AE (15).itu.

AE yang sempat hilang sejak Senin (15/5/2023) ditemukan dalam kondisi terbungkus karung di dekat rel kereta api Desa Mojoranu, Kecamatan Sooko, Mojokerto.

Dikutip TribunWow, seusai pelaku ditangkap terungkap ternyata aksi pembunuhan dipicu oleh kejadian korban pernah bangunkan pelaku yang tidur di kelas untuk membayar iurang kelas.

Baca: Tak Terima Ditagih Uang Kas yang Nunggak, Bocah SMP di Mojokerto Habisi Bendahara Kelas

Baca: Pelaku Pembunuhan di Cijerah Berhasil Ditangkap Polisi, Ternyata Suami Sendiri

Kasus ini terungkap seusai pihak kepolisian berhasil melacak hp milik korban yang sudah dijual oleh pelaku.

"Dari HP itulah ada di seseorang melakukan penyelidikan dan didapat informasi terkait keberadaan terduga pelaku," jelas Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Wiwit Adisatria di Polres Mojokerto Kota, Selasa (13/5/2023).

Wiwit menyebut ada pelaku yang diamankan yakni AB (15) dan NA (19) yang keduanya ditangkap, Senin (12/6) sekitar pukul 16.00 WIB.

"Ini pelakunya ada dua, yang satu ini masih anak kebetulan satu kelas korban dan pelaku kedua dewasa adalah teman dari AB," ungkapnya.

Ia mengungkapkan motif sementara pembunuhan siswi SMP ini adalah pelaku memiliki dendam kepada korban. Korban adalah bendahara kelas dan saat itu pelaku tidur lalu dibangunkan untuk ditagih iuran kelas selama dua bulan.

Sosok AE bendahara kelas yang dibunuh teman sendiri (Tribun Mataraman)

Pelaku sempat menjual HP milik korban senilai Rp 1 juta dan hasilnya dibagi dua. Sedangkan, motor korban Honda Beat biru bernopol S 2855 TL disimpan di rumah pelaku AB.

"Jadi pelaku dendam saat dibangunkan korban menagih iuran kelas selama dua bulan belum dibayar, yang setiap minggu itu adalah Rp 5.000 dan ini sampai Rp 40.000," bebernya.

Hasil autopsi sementara dari Tim Labfor Polda Jatim juga korban meninggal akibat kekurangan oksigen karena diduga dicekik pelaku AB.

"Korban dibunuh di belakang rumah pelaku dari pengakuan pelaku mencekik korban sampai kehabisan oksigen dan meninggal. Eksekutor ini adalah pelaku anak (AB), teman sekelas korban," ucap Wiwit.

Masih kata Wiwit, pihaknya mendalami kasus ini lantaran pelaku dewasa (NA) diduga sempat menyetubuhi korban yang sudah meninggal.

"Jadi kita dalami informasi bahwa pelaku dewasa sempat melakukan persetubuhan dua kali, informasi ini masih terus kita dalami karena korban kemungkinan besar sudah meninggal," pungkasnya.

Ditambahkannya, pelaku anak di bawah umur tetap diproses di peradilan anak termasuk juga pelaku dewasa di pengadilan umum. Sementara keduanya dijerat Pasal 340 KUHP, 338 KUHP Juncto Pasal 80 ayat 3 undang-undang perlindungan anak dan Pasal 365.

"Sementara itu dulu nanti hasil tim kami di lapangan melakukan penyidikan kemungkinan ada penambahan pasal nanti kami sampaikan secepatnya," tandasnya.

Kronologi Bendahara Kelas Dihabisi Teman Sendiri

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Wiwit Adisatria mengungkapkan, pihaknya telah menangkap dua pelaku, salah satunya merupakan teman sekelas korban.

“Jadi pelakunya satu dewasa dan satu anak-anak. Inisial yang pelaku anak AB, kemudian yang pelaku dewasa MA,” kata Wiwit di Mapolres Mojokerto, Selasa (13/6/2023) petang.

Wiwit menjelaskan, AB merasa dendam kepada korban karena ditagih iuran atau urunan rutin kelas.

Korban, kata Wiwit, merupakan bendahara kelas. Karena AB memiliki tunggakan iuran kelas, korban pun menagihnya.

Itu, menurut Wiwit, memicu rasa dendam.

“Sementara ini yang kami dapatkan, yang bersangkutan katanya dendam kepada korban."

"Korban ini kan menjadi bendahara kelas, awalnya dia (pelaku) ditagih, dibangunkan, kemudian dia dendam,” ujar dia.

“Karena merasa tidak terima saat di kelas itu pelaku dibangunkan kemudian ditagih untuk membayar iuran kelas, urunan kelas kurang lebih selama dua bulan."

"Karena hal itu, pelaku dendam kepada korban,” lanjut Wiwit.

Dijelaskan Wiwit, korban dihabisi teman sekelasnya dengan dibantu temannya MA.

Korban dibunuh di belakang rumah pelaku, kemudian jasadnya dibawa ke parit di bawah rel kereta api.

Sejauh ini, jelas dia, penyidik belum menemukan motif lain selain karena dendam pelaku kepada korban.

“(Motif) yang pertama dendam. Kemudian ponsel sama sepeda motor diamankan sama pelaku. Handphone sempat dijual oleh pelaku senilai Rp 1 juta, kemudian hasilnya dibagi dua,” ungkap Wiwit.

Saat ini, tambah dia, kedua pelaku menjalani pemeriksaan dan ditahan di Mapolres Mojokerto Kota.

Korban Dikenal sebagai anak yang aktif

Petugas mengevakuasi jenazah korban siswi SMP bendahara kelas ke kamar jenazah RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. (surya.co.id/mohammad romadoni)

Pembunuhan terhadap AE alias Rara (15), anak dari warga Desa Mojojajar, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerta, juga membuat kaget para gurunya di SMPN 1 Kemlagi.

Apalagi semasa hidup, korban dikenal sangat aktif di sekolahnya bahkan dipercaya oleh wali kelasnya menjadi bendahara di kelas IX SMP Negeri 1 Kemlagi tersebut.

Wali kelas IX SMPN 1 Kemlagi, Ali Hamdi (28) mengungkapkan, Rara berkepribadian baik dan aktif di sekolah, sampai dipercaya menjadi bendahara kelas. "Korban tidak pernah ada masalah dan aktif, makanya saya beri kepercayaan untuk menjadi bendahara kelas," Kata Ali saat ditemui di rumah duka Desa Mojojajar, Kemlagi, Selasa (13/6/2023).

Ia mengatakan pihak sekolah mengetahui kabar duka siswi terbaiknya meninggal dari informasi yang beredar. Awalnya para guru dan siswa tidak percaya jasad perempuan yang ditemukan terbungkus karung putih di parit bawah perlintasan kereta api Desa Mojoranu adalah Rara yang sebelumnya hilang, Senin (15/5/2023) lalu.

"Awalnya saya tidak percaya, kita pastikan dulu saat ada konfirmasi dari Polsek Kemlagi dan Polres. Ternyata kejadiannya benar," jelasnya.

Guru ASN mengampu bidang Seni Budaya di SMPN Kemlagi ini mengaku awalnya juga tidak percaya bahwa pelaku adalah AB (15), teman sekelas korban. "Dan saya juga kaget pelakunya AB, teman sekelas Rara," bebernya.

Menurut Ali, ada informasi bahwa pelaku sempat berpacaran dengan korban saat kelas VII semasa pembelajaran daring. "Dulu pernah berpacaran katanya, saat kelas VII semasa pembelajaran daring. Tidak menyangka soalnya di kelas juga jarang ada komunikasi korban dan pelaku ini," ungkapnya.

Meski berstatus sebagai siswa SMPN 1 Kemlagi, pelaku AB yang juga masih di bawah umur tetap diproses sesuai hukum yang berlaku. "Harapan mungkin pelaku dikasih hukuman yang setimpal dengan perbuatannya, kalau pelaku di bawah umur, kita serahkan ke pihak berwajib," tegas Ali.

Ditambahkan Ali, pelaku dikenal memiliki tabiat buruk dan sering keluar masuk BP di sekolahnya. "Pelaku sering berurusan dengan BP sekolah untuk masalah berkelahi dengan temannya, kenakalan remaja," ucap Ali.

Ditambahkan, pihak sekolah juga sudah berupaya mencari keberadaan Rara saat dikabarkan hilang oleh orangtuanya sebulan lalu."Kita menghubungi teman-temannya saat dikabarkan menghilang, kita serahkan ke kepolisian," tandasnya.

Seperti yang diberitakan, siswi SMPN 1 Kemlagi, AE alias Rara (15) tewas dibunuh teman satu kelasnya yang juga mantan pacarnya. Pelaku AB melakukannya diduga karena dendam lantaran ajakannya kembali berpacaran, ditolak oleh korban.

(TRIBUN JATENG/Surya/Tribun Wow/TRIBUNNEWSWIKI/Kaa)

Artikel ini telah tayang di Tribun Jateng/Surya/Tribun Wow dengan judul Kontras, Siswi SMPN di Mojokerto Aktif Sampai Jadi Bendahara Kelas, Mantan Pacar Suka Berkelahi dan Iuran Sekolah Berujung Maut, Bendahara Kelas Sebuah SMP di Mojokerto Dibunuh Teman yang Telat Bayar dan Siswi SMP di Mojokerto Dibunuh Teman Gara-gara Pernah Bangunkan Pelaku saat Tidur di Kelas





Penulis: Ika Wahyuningsih
BERITA TERKAIT

Berita Populer