Perlu diketahui siswa yang gunakan gabus untuk menyeberang sungai tersebut lantaran jembatan penyeberangan rusak dihantam banjir sejak sebulan lalu.
Basmin Mattayang,Bupati Luwu, setelah meninjau kondisi jembatan yang rusak, sungai dan bertemu orangtua siswa, menyatakan akan membantu pelajar tersebut dengan cara memindahkan ke sekolah yang lebih dekat dan memberikan sepeda.
“Keputusan hari ini saya ambil melalui kepala dinas pendidikan, musyawarah dengan orangtua yang bersangkutan. Besok saya pindahkan di SD yang lebih dekat dan tidak menyeberang jembatan, jalan tidak melewati sungai, orang tuanya sudah setuju,” kata Basmin saat dikonfirmasi, Selasa (13/6/2023) sore, dilansir Kompas.
Baca: Mahasiswa Unhas Tewas Dibunuh Kekasih, Terkuak Motif Pelaku: Ingin Gugurkan Kandungan
Baca: Kim Tae Ri Jadi Siswa yang Kesurupan dalam Drama Korea Baru Revenant
Lanjut Basmin, untuk mendukung anak-anak menuju ke sekolah, Pemerintah Kabupaten Luwu akan memberikan bantuan kendaraan.
“Saya lihat lagi gencar-gencarnya sepeda, jadi saya kasih sepeda ke anak sekolah tersebut yang viral,” ucap Basmin.
Selain itu, hasil peninjauan dan diskusi dengan warga setempat, Bupati Luwu akan membantu perbaikan jembatan kayu tersebut.
“Khusus untuk jembatan ini, saya kasih bantuan Rp 20 juta untuk diperbaiki karena akses mereka sewaktu-waktu mereka mau berobat. Jadi alasan tadi bahwa jembatan ini dibikin untuk mempercepat kalau mau pergi berobat,” ujar Basmin.
Basmin mengatakan, kondisi warga yang anaknya viral menggunakan gabus menyeberang sungai untuk ke sekolah bukanlah warga yang kondisi ekonominya di bawah atau krisis ekonomi. Mereka punya kehidupan yang berkecukupan, hanya saja anak-anak mereka saat itu ke sekolah bajunya sempat basah bahkan kisahnya viral.
“Cuma kebetulan saja anak-anak kita yang menyeberang saat itu katanya terburu-buru ke sekolah, tapi justru karena menyeberang pakai gabus yang sebenarnya dipakai untuk tambak empang. Nah sambil menyeberang main-main bajunya basah, tiba di sekolah gurunya tanya kenapa basah disampaikanlah bahwa kami menyeberang pakai gabus, maka viral lah ini persoalan,” tutur Basmin.
Basmin menanggapi beredarnya video viral tersebut merupakan hal positif bahwa mereka semua harus punya nilai kepedulian.
“Apakah itu negatif? Tentu tidak. Ini positif buat kita semua orangtua dan sebagai pemerintah, bahwa kita semua harus punya kepedulian terhadap masyarakat khususnya di bidang pelayanan dasar, pendidikan dan kesehatan. Dua itu yang penting. Kalau infrastruktur, saya pikir itu masuk poin dan itu pemerintah sudah lakukan,” jelas Basmin.
Mendapat bantuan dari Bupati Luwu, orangtua siswa Janwar (32) mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kesediaan pemerintah mengunjungi daerahnya.
“Terima kasih pak Bupati Luwu telah mengunjungi kami dan membantu kami dan terlebih kepada bantuan untuk anak-anak kami, terima kasih,” imbuh Janwar.
Sebelumnya diberitakan pelajar SMP 1 Bua dan SDN 478 Barowa, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan terpaksa menyeberangi sungai menggunakan gabus karena jembatan mereka rusak sejak sebulan lalu.
Sungai dengan lebar 20 meter tersebut setiap hari mereka seberangi menggunakan gabus meski para kepala keluarga di daerah tersebut memiliki perahu namun hanya digunakan pada subuh dini hari hingga siang hari untuk mencari ikan di laut.
“Perahu-perahu di sini kalau subuh dini hari sekitar pukul 03.00 Wita dipakai untuk mencari nafkah di laut jadi kami balik pada siang hari sekitar pukul 10.00 Wita. Jadi tidak ada perahu yang diharapkan untuk menyeberangkan anak-anak kami makanya kami siapkan gabus,” tutur Janwar.
Janwar mengatakan, di daerah ini terdapat jalan alternatif. Hanya saja harus memutar jauh sampai 2 kilometer.