PROFIL Megawati Soekarnoputri, Presiden Ke-5 Indonesia yang Ngaku Sebagai Perempuan Terkuat di Dunia

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato saat pengumuman pasangan calon kepala daerah di kantor PDIP, Menteng, Jakarta, Rabu (19/2/2020).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sosok Megawati Soekarnoputri kembali viral di media sosial.

Hal ini lantaran pernyataan presiden kelima Indonesia tersebut yang mengaku dirinya sebagai perempuan terkuat di dunia.

Lantas siapa Megawati Soekarnoputri sebenarnya ?

Berikut Tribunnewswiki rangkum Profil Megawati Soekarnoputri yang perlu kamu ketahui:

Megawati Soekarnoputri adalah Presiden ke-5 Republik Indonesia.

Saat menjabat sebagai Presiden kelima Indonesia dirinya memiliki wakil presiden Hamzah Haz.

Baca: Viral Megawati Ngaku Berjuluk Perempuan Terkuat di Dunia, Mega: Apa yang Kurang Saya ?

Baca: Megawati Masih Bungkam soal Pendamping Ganjar, AHY hingga Erich Thohir Masuk Bursa Cawapres

Megawati Soekarnoputri mempunyai nama lengkap Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri, dan mempunyai panggilan bernama “Mega” atau “Mbak Mega” atau “Bu Mega”.

Megawati Soekarnoputri lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947.

Masa jabatan Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden Kelima Republik Indonesia adalah sejak 23 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004.

Sebagai catatan, Megawati Soekarnoputri adalah presiden wanita pertama di Indonesia.

Selain itu, Megawati Soekarnoputri adalah anak presiden pertama yang menjadi Presiden Indonesia.

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri memberi sambutan saat acara deklarasi di Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Jakarta, Rabu (14/5/2014). (KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO)

Megawati Soekarnoputri merupakan anak kedua dari Presiden Soekarno.

Ibu Megawati Soekarnoputri adalah Fatmawati yang lahir di Bengkulu.

Saat itu Soekarno diasingkan ke Bengkulu pada masa pemerintahan Belanda.

Di Bengkulu inilah, Soekarno bertemu dengan Fatmawati.

Pada saat Soekarno diasingkan ke Pulau Bangka, Fatmawati melahirkan bayi pada tanggal 23 Januari 1947, di Kampung Ledok Ratmakan, tepi barat Kali Code, yang diberi nama Megawati Soekarnoputri.

Megawati Soekarnoputri tercatat mengenyam pendidikan yang dimulai di Sekolah Dasar (SD) Perguruan Cikini Jakarta tahun 1954 sampai 1959.

Kemudian, Megawati Soekarnoputri melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di Perguruan Cikini Jakarta pada tahun 1960 sampai 1962.

Selanjutnya, Megawati Soekarnoputri masuk di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Perguruan Cikini Jakarta pada tahun 1963 hingga tahun 1965.

Setelah lulus SLTA, Megawati Soekarnoputri sempat masuk Fakultas Pertanian di Universitas Padjadjaran Bandung.

Baca: Megawati Bosan Ditanya Siapa Cawapres Ganjar : Tunggu Saja, Saya Bisa Putuskan Sendiri

Namun hanya sampai tahun 1967, Megawati Soekarnoputri tidak melanjutkannya lagi.

Kemudian tercatat juga bahwa Megawati Soekarnoputri pernah masuk Fakultas Psikologi di Universitas Indonesia, Jakarta.

Tapi hanya sampai tahun 1972, Megawati Soekarnoputri tidak melanjutkan pendidikannya.

Sejak muda, Megawati Soekarnoputri aktif di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Karir politiknya dimulai ketika menjadi wakil ketua Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Cabang Jakarta Pusat pada tahun 1986.

Pada tahun 1987, Megawati menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia.

Pada tahun 1993, dalam Kongres Luar Biasa PDI yang diselenggarakan di Surabaya, Megawati Soekarnoputri terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum PDI.

Pada tahun 1996, Pemerintah Orde Baru tidak mengakui terpilihnya Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDI. [2]

Pemerintah Orde Baru lebih mengakui Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI.

Namun demikian, Megawati Soekarnoputri sendiri tidak mengakui hasil kongres tersebut.

Peristiwa 27 Juli 1996 terjadi perebutan kantor DPP PDI oleh pendukung Soerjadi dari tangan pendukung Megawati Soekarnoputri.

Aksi ini menewaskan beberapa pendukung Mega saat mempertahankan kantor gedung DPP PDI.

Tidak hanya itu, beberapa aktivis juga ditahan dan dipenjarakan karena kerusuhan tersebut. [3]

Setelah masa reformasi, Megawati Soekarnoputri dipilih menjadi Wakil Presiden dari tahun 1999 - 2001.

Kemudian, Megawati Soekarnoputri menjadi Presiden Republik Indonesia tahun 2001 - 2004

Pada pemilihan umum tahun 2004, berpasangan dengan K.H. Hasyim Muzadi, Megawati mencalonkan diri menjadi Presiden RI untuk dua periode namun kalah oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada tahun 2009, Megawati berpasangan dengan Prabowo Subianto juga maju kembali mencalonkan diri menjadi Presiden RI, namun kalah oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

Hingga kini, Megawati Soekarnoputri menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Pemerintahan Megawati Soekarnoputri tercatat pernah melakukan upaya penundaan pembayaran utang sebesar 5,8 miliar USD pada pertemuan Paris Club tanggal 12 April 2002.

Namun pada tahun 2003, pemerintah membayar Utang luar negeri sebesar 116.3 triliun rupiah.

Melalui kebijakan tersebut, utang luar negeri berkurang menjadi 134.66 Miliar USD.

Megawati Soekarnoputri ((wow.tribunnews.com))

Selain itu, Megawati Soekarnoputri pernah mengakhir kerjasama dengan IMF.

Pada tahun 2002, nilai ekspor mencapai 57,158 miliar USD dan impor sebesar 31.229 miliar USD.

Pada tahun 2003, nilai ekspor juga naik ke angka 61,02 miliar USD dan impor juga meningkat ke angkat 32,39 miliar USD.

Tercatat juga, Megawati Soekarnoputri pernah mengeluarkan kebijakan membentuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lantas dalam rangka pemerataan pembangunan, dibentuk provinsi Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

Kemudian, dalam hal militer Megawati pernah membeli pesawat tempur Sukhoi dan Heli Mi-35 dari Rusia.

Dalam urusan terorisme terutama pada kasus Bom Bali I dan Bom Bali II, Megawati telah berhasil menangkap Amrozi, Imam Samudra, Mukhlis, dan Al Faruq.

Pada tahun 2003, Megawati Soekarnoputri melakukan kebijakan untuk privatisasi BUMN.

Pemerintahan Megawati Soekarnoputri menjual Indosat tahun 2003, yang kemudian menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,1 persen dan inflasi 5,06 persen.

Kabar terbaru, Megawati Soekarnoputri kembali membuat statement viral.

Kali ini, anak presiden Soekarno tersebut mengaku dirinya adalah perempuan terkuat di dunia.

Presiden Kelima Republik Indonesia tersebut juga meminta perempuan Indonesia bisa mencontoh dirinya sebagai perempuan terkuat di dunia.

Pernyataan Megawati Soekarnoputri yang viral tersebut disampaikan kala meresmikan rumah sakit terapung Kapal Laksamana Malahayati di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/6/2023).

Pada mulanya, Megawati mengungkapkan alasan dia menamakan rumah sakit terapung tersebut sebagai Laksamana Mahalayati, yang merupakan pahlawan perempuan asal Aceh.

Dia kemudian menyinggung, kaum perempuan Indonesia yang saat ini lembek, tak perkasa seperti kisah perjuangan Mahalayati.

"Jadi saya selalu memberi juga membangkitkan semangat kaum perempuan Indonesia. Kadang-kadang saya sendiri heran, lah wong contohnya sudah ada," ujar Mega.

Baca: Megawati Masih Bungkam soal Pendamping Ganjar, AHY hingga Erich Thohir Masuk Bursa Cawapres

Baca: Megawati Bosan Ditanya Siapa Cawapres Ganjar : Tunggu Saja, Saya Bisa Putuskan Sendiri

"Contoh saya aja, apa yang kurang saya? Bukan menyombongkan, ini contoh perempuan," imbuh dia.

Mega bahkan pernah mendengar dia saat ini dijuluki sebagai perempuan terkuat di dunia yang masih hidup.

Sebab, perempuan yang kuat seperti Mantan Perdana Menteri Britania Raya Margaret Thatcher sudah meninggal dunia.

Namun Megawati tak menyebut siapa atau pihak mana yang memberinya julukan itu.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri memberikan penjelasan saat pengumuman kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan dalam Pilkada serentak 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020). PDIP secara remsi mengumumkan 49 pasangan untuk diusung dalam Pilkada 2020 - Megawati mengingatkan kepada pasangan calon kepala daerah jika rekomendasi adalah baru tahap pertama. Perjuangan sesungguhnya memenangkan Pilkada. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Saya dengar saya diberi julukan wanita terkuat di dunia yang tinggal satu-satunya. Karena kan seperti Margareth Thacher dan sebagainya sudah passed away," katanya.

Ketua Umum PDI-Perjuangan ini kemudian kembali menyinggung nama rumah sakit terapung Laksamana Malahayati.

Ia berharap dengan penamaan itu, banyak kaum perempuan bisa terinspirasi, dan kembali berjuang melakukan perbaikan lebih besar untuk bangsa Indonesia.

"Tapi maksud saya kaum perempuan Indonesia itu kok lembek gitu loh. Makanya saya kasih nama ini kalau keliling-keliling kalau ditanya, apa namanya? Laksamana Malahayati," ucap Mega.

"Siapa dia? dia adalah perempuan perkasa. Maunya saya ngomongnya gitu. Biar di ujung-ujung sana remote-remote area itu tuh rupanya perempuan bisa ya megang kapal," jangan kayak sekarang," ujar dia.

Sebagai informasi, Presiden ke-5 Republik Indonesia sekaligus Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-Perjuangan Megawati Seokarnoputri, meresmikan rumah sakit terapung yang diberi nama Laksamana Malahayati.

Peresmian berlangsung di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/6/2023).

Baca: Megawati Bantah Tudingan Tekan Jokowi Soal Pilpres 2024 : Ngapain? Nanti Ngamuk ke Saya

Baca: Di Depan Megawati, PAN Mengaku Belum Mantap Dukung Ganjar, Bisa Berbelok ke Prabowo

Dalam peresmian tersebut, Megawati melakukan proses pecah kendi secara simbolis untuk menyatakan kapal didominasi warna merah tersebut siap berlayar melayani masyarakat pesisir.

"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini kapal Laksamana Malayahati saya resmikan," ujar Megawati sambil memecahkan kendi.

Dalam pidato peresmiannya, Megawati mengaku mendapatkan inspirasi rumah sakit terapung saat pertama kali menjabat sebagai Ketua Umum DPP PDI-P.

Saat itu Megawati harus tinggal di atas kapal demi keamanannya sebagai Ketua Umum PDI-P di masa Orde Baru masih tidak aman.

Saat itu Megawati yang singgah di berbagai tempat merasakan perlunya layanan kesehatan di daerah pesisir. Karena beberapa kali dia mengadakan bakti sosial saat kapalnya berlabuh.

"Bakti sosial, operasi mata, bibir sumbing dan sebagainya. Ternyata itu laku keras, yang tadinya maunya satu bulan mintanya jadi tiga bulan," ujar dia.

Rumah Sakit Kapal Terapung Laksamana Malahayati diresmikan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/6/2023). (KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)

Sedangkan penamaan Malahayati, kata Mega, diambil dari pahlawan nasional perempuan dari Aceh, yakni Laksamana Malahayati.

Mega mengaku sangat terinspirasi dari cerita keperkasaan perempuan bernama Malahayati karena berhasil memimpin pasukan angkatan laut Aceh untuk mengusir kompeni Belanda saat itu.

"Kenapa saya kasih nama Malahayati, karena saya kagum sekali sama ibu Malahayati itu saya baca sejarahnya, dia bukan laksamana simbolis, dia laksamana betul karena ketika bapaknya yang katanya raja juga laksamana juga gugur digantikan oleh beliau," kata Mega.

"Dijadikan oleh rakyatnya pengikutnya untuk menjadi laksamana. Tempur dan beliau bisa tempur dengan seorang... dengan Kornelis Hotman, saya denger itu buangganya kayak apa," imbuh dia.

(TRIBUNNEWSWIKI)



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer