Tidak hanya terjadi dalam hubungan asmara saja, tetapi juga bisa terjadi dalam lingkup pertemanan, pekerjaan, hingga di dalam keluarga. Ketahui apa itu toxic relationship, ciri-ciri, dan efeknya untuk kesehatan mental berikut ini.
Dilansir dari Verywell Mind via Kompas, toxic relationship adalah hubungan yang membuat seseorang merasa tidak didukung, dipahami, atau merasa direndahkan, serta diserang.
Hubungan yang tidak sehat kemudian akan membahayakan kondisi fisik serta mental seseorang. Namun, tidak semua hubungan yang toksik melibatkan kekerasan fisik.
Hubungan yang toksik biasanya akan melibatkan kurangnya penghargaan terhadap orang lain sehingga sering melanggar batasan pribadinya, bahkan sering dilakukan tanpa sadar.
Ketika kondisi ini dibarengi dengan tujuan untuk menyakiti orang lain atau pasangan, maka hubungan tersebut bisa dikatakan sebagai hubungan abusive atau hubungan yang melibatkan kekerasan.
Baca: Kepribadian Dosen FKIP UNS yang Diduga Lakukan KDRT Terkuak: Tidak Terlihat Tempramental
Baca: Kapolda Metro Irjen Karyoto Disentil Mahfud MD Buntut Kasus Istri Korban KDRT Malah Jadi Tersangka
Hubungan yang melibatkan kekerasan tersebut tidak selalu dalam konteks fisik, namun juga bisa berupa kekerasan psikologis dan emosional.
Menurut Healthline, ciri-ciri hubungan toxic, yakni:
1. Anda atau pasangan tidak memberikan atau mendapatkan dukungan yang diperlukan
2. Komunikasi dipenuhi dengan sarkasme atau kritikan dan disertai dengan penghinaan
3. Pasangan memiliki perasaan cemburu yang berlebihan dan selalu merasa curiga serta tidak percaya
4. Pasangan cenderung mengatur segala sesuatu yang Anda lakukan
5. Pasangan menyimpan kemarahan atau dendam dalam hubungan dan tidak bisa mengungkapkannya
6. Anda atau pasangan sering berbohong sehingga bisa menghindar untuk meluangkan waktu bersama
7. Anda atau pasangan sering lupa dengan janji yang dibuat atau melakukan perbuatan yang tidak menunjukkan rasa menghargai
8. Anda atau pasangan memiliki masalah untuk mengatur keuangan, termasuk sering membeli barang yang tidak memiliki daya guna
9. Merasa selalu stres sehingga memicu rasa lelah secara fisik dan mental
10. Anda cenderung mengesampingkan kebutuhan Anda untuk menyenangkan pasangan
11. Anda kehilangan teman atau keluarga karena pasangan, termasuk karena ingin menghindari konflik
12. Anda berhenti melakukan hobi atau kegiatan yang Anda sukai, termasuk karena dilarang oleh pasangan
13. Anda memiliki harapan bahwa pasangan bisa berubah
14. Anda selalu merasa khawatir dengan apa yang Anda lakukan agar tidak memicu konflik dengan pasangan
Hubungan yang toxic membuat Anda selalu merasa lelah atau tidak bahagia ketika menghabiskan waktu bersama pasangan.
Perasaan negatif tersebut bisa muncul meskipun Anda dan pasangan masih saling mencintai.
Dilansir dari Medical News Today, efek toxic relationship adalah terganggunya kesehatan mental dan fisik.
Ketika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama, efek hubungan yang toksik akan semakin buruk.
Beberapa efek jangka panjang yang akan dialami, seperti:
- Kehilangan jati diri
- Muncul perasaan ragu terhadap harga diri dan kemampuannya sehingga tidak bisa meninggalkan hubungan yang tidak sehat
- Merasa depresi
- Mengalami kecemasan
Baca: Separation Anxiety Disorder (SAD)
- Memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi obat-obatan terlarang
- Mengalami nyeri kronis
Sedangkan efek hubungan yang tidak sehat pada anak-anak, seperti:
- Mengalami gangguan pada pertumbuhan
- Mengalami ketidakmampuan untuk belajar
- Sering mengompol
- Mengalami gangguan bicara
- Mengalami masalah kesehatan, seperti sariawan atau gangguan kulit tertentu
- Mengalami perubahan berat badan secara terus-menerus atau obesitas
- Merasakan emosi yang ekstrem
- Merasa cemas
- Mengalami gangguan tidur
- Cenderung menarik diri dari kehidupan sosial
- Sering mengeluh atau keras kepala
- Menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan umurnya
- Memiliki pikiran atau perilaku ingin bunuh diri
- Efek hubungan yang tidak sehat bisa sangat serius dan sangat mungkin untuk memicu terjadinya kekerasan fisik.
Setelah mengetahui apa itu toxic relationship, ciri-ciri, dan efeknya, Anda disarankan untuk segera mencari bantuan dari terapis atau psikolog jika mengalami hubungan yang tidak sehat.
Kondisi ini bisa dihindari dan disembuhkan sehingga efek negatif terhadap kesehatan fisik dan mental tersebut juga bisa dicegah.
Cara menghadapi hubungan toxic
Hubungan yang tidak sehat bisa diperbaiki, namun memerlukan waktu yang tidak sebentar dan perlu komitmen dari kedua belah pihak.
Menurut WebMD, ada beberapa cara menghadapi hubungan toxic, yakni:
- Melakukan terapi secara profesional sehingga Anda dan pasangan bisa mengetahui permasalahan yang muncul di dalam hubungan dan memperbaikinya bersama
- Mengakhiri hubungan jika hubungan tersebut sudah berdampak negatif terhadap kesehatan mental dan fisik
- Mencari dukungan dari orang lain, seperti keluarga atau teman
Ciri-ciri hubungan toxic terkadang tidak mudah untuk dikenali.
Namun, Anda bisa melihatnya dari perilaku dan perasaan negatif yang muncul.
Anda dan pasangan bisa melakukan perubahan yang diperlukan untuk menyelamatkan hubungan yang dijalani.