Kejadian tersebut terjadi saat pesawat berada di Bandara Sam Ratulangi, Manado.
Pesawat Garuda Indonesia GA 607 rute Manado-Jakarta yang mengangkut 88 penumpang dan 7 orang kru melakukan Return to Base (RTB) atau kembali ke bandara asal setelah melakukan penerbangan.
Lantaran mesin pesawat mati, sehingga pilot memutuskan untuk RTB.
Karena insiden tersebut, penumpang yang berada dalam pesawat mengaku kaget.
Salah satu penumpang pesawat Garuda, Victor Rarung mengungkapkan, sebelum take off, pesawat sempat mengalami keterlambatan sekitar satu jam.
Pesawat tersebut baru berangkat pada pukul 08.41 Wita. Namun pada pukul pukul 09.28 Wita pesawat kembali ke bandara asal, karena ada permasalahan.
Baca: Garuda Indonesia Hadirkan Promo Octobest 10.10, Tiket Pesawat Mulai dari Rp 1 Jutaan
"Kami panik, pesawat terbang terasa lambat," tutur Victor.
Dia menuturkan usai terbang sekitar 30 menit, perkiraan di atas Gorontalo, pesawat seperti oleng.
"Saya tertidur begitu take off. Saya bangun, kaget karena pesawat goyang, oleng," katanya kepada Tribunmanado.co.id, kemarin siang.
Kondisi itu berlangsung sekitar tiga menit.
"Pesawat melayang, suasana kabin mencekam," bebernya.
Baca: Tragedi Stadion Kanjuruhan Arema vs Persebaya Jadi Insiden Terbesar Kedua dalam Sejarah Sepakbola
"Syukur bisa mendarat darurat kembali di Manado. Kami dapat informasi Bandara Samrat siaga dua," imbuh dia.
Sementara itu, Humas Bandara Sam Ratulangi Manado, Yanti Pramono, mengatakan pesawat Garuda nomor penerbangan GA 607 tujuan Manado-Jakarta membawa penumpang 88 orang dengan kru 7 orang mengalami masalah di mesin.
"Mesin satunya mati sehingga mengharuskan dia untuk return to base (RTB) atau kembali ke Manado," paparnya.
Lantaran kondisi tersebut, Angkasa Pura telah melaksanakan siaga dua sesuai prosedur.
Baca: HOAX! Video Viral Anak Digorok Ibu karena Bangunkan Sahur, Ini Kejadian Sebenarnya
"Pesawat memang mengalami masalah di mesinnya tetapi masih mendarat dengan sempurna," tambahnya.
Untuk penumpangnya sendiri, lanjut Yanti, sebagian besar dipindahkan ke pesawat berikutnya di jam 2 atau pukul 14.00 Wita.
Lanjut dia, hal ini berdampak pada penerbangan pesawat Batik Air ID 6743 tujuan Manado-Jakarta.
"Itu memang mengalami delay satu jam. Dampak lain-lain tidak ada. Secara keseluruhan penumpang selamat," tuturnya.
Kendati begitu, Yanti mengatakan pesawat Garuda GA 607 juga tidak mengalami kebakaran atau asap dan lain-lain.
"Tidak. Karena itu kan hanya engine satunya saja yang mati mesin. Pesawat itu kan tidak kayak mobil. Pesawat ada dua mesin, tapi memang demi keselamatan garuda mengambil sikap untuk balik," jelas dia.