Kasus Pencabulan di SD Wonogiri Jawa Tengah Terungkap, Terduga Pelaku yaitu Kepsek dan Guru Agama

Penulis: Bangkit Nurullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pelecehan Seksual - Kasus Pencabulan di SD Wonogiri Jawa Tengah Terungkap, Terduga Pelaku yaitu Kepsek dan Guru Agama

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan kepala sekolah dan guru agama di Wonogiri, Jawa Tengah telah dilaporkan ke Polres Wonogiri.

Terduga pelaku yang berinisial M dan Y melakukan pencabulan sejak 2022 di lingkungan sekolah.

Total ada 12 murid perempuan yang mengaku menjadi korban pencabulan.

Kasus ini masih dalam proses penyelidikan Polres Wonogiri dan belum ada penetapan tersangka.

Baca: Diburu Polresta Solo, Siapa Sosok yang Berani Lecehkan Selvi Ananda Istri Gibran? PSI Mengungkapnya

Baca: Buntut Pelecehan di Twitter yang dialami Selvi Ananda, Kini Kasus Telah Ditangani Polisi

Awal Mula Kasus Terungkap

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Wonogiri, Anif Solikhin menjelaskan awal mula kasus ini terungkap.

Berdasarkan kesaksian dari seorang guru, para murid di sekolah saling mengejek karena disentuh anggota tubuhnya oleh pelaku.

Para korban yang rata-rata masih berusia 7 tahun tersebut tidak langsung melaporkan kejadian yang mereka alami.

Kemudian ada orang tua korban yang mendengar kabar dugaan kasus pencabulan dan mencoba menggali informasi dari cerita korban.

Baca: Kondisi Kesehatan Remaja 15 Tahun Korban Pemerkosaan Polisi hingga Guru Kian Memburuk

Setelah mendengar cerita dari korban, orang tua murid melaporkan kejadian ini ke Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKB P3A) Wonogiri.

Anif Solikhin mengatakan guru sekolah tersebut sempat melaporkan kasus ini ke kepala sekolah, tapi tidak ditindaklanjuti.

Mereka tidak menyangka kasus pencabulan ternyata dilakukan oleh kepala sekolah dan guru agama.

"Para guru di madrasah tersebut baru mengetahui adanya dugaan pencabulan yang melibatkan oknum kepala sekolah dan guru pada Jumat lalu."

"Hal itu sempat dilaporkan kepada kepala sekolah. Tapi tidak ada tindaklanjut, ternyata (kepala sekolah) yang diduga sebagai pelakunya," ungkapnya, Selasa (30/5/2023), dikutip dari TribunSolo.com.

Ilustrasi pelecehan seksual - Ilustrasi Pelecehan Seksual - Kasus Pencabulan di SD Wonogiri Jawa Tengah Terungkap, Terduga Pelaku yaitu Kepsek dan Guru Agama (tribunlampung.co.id/dodi kurniawan)

 

Baca: Kasus Pencaplokan Bahu Jalan di Pluit Makin Panas, Ketua RT Kembali Diserang Balik Warga

Baca: Cerita serta Makna di Balik Pembuatan Logo IKN Bertema Pohon Hayat & Harapan Jokowi

 

Terduga Pelaku Tidak Lagi Bekerja di Sekolah

Guru agama yang menjadi terduga pelaku pencabulan berinisial Y.

Kini Y telah diberhentikan sebagai pengajar sekolah tersebut.

Y merupakan guru yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sejak Senin (29/5/2023), Y yang bertugas di bawah Kemenag telah ditarik dari sekolah.

Anif Solikhin mengatakan dugaan kasus pencabulan telah ditelusuri oleh Kemenag Wonogiri, Kasi Pendidikan Madrasah dan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Baturetno.

Hasil penelusuran sementara dugaan pencabulan mengarah pada dua pelaku yakni guru agama berinisial Y dan kepala sekolah berinisial M.

"Saat itu (dugaan pencabulan) sudah dilaporkan kepada kades, camat dan dinas, juga ditindaklanjuti," ungkapnya, Senin (29/5/2023), dikutip dari TribunSolo.com.

Baca: Mario Dandy Dipindahkan ke Lapas Salemba Usai Muncul Isu Bebas Video Call

Sementara M telah dicopot dari jabatan kepala sekolah oleh pihak yayasan.

Meski sekolah tersebut bukan sekolah negeri, tapi pengelolaannya di bawah binaan Kemenag.

"Kami koordinasi dengan lembaga agar pendidikan di madrasah itu tetap berjalan normal. Jangan sampai karena dugaan ini kegiatan belajar mengajarnya terganggu," sambungnya.

Jabatan Kepala Sekolah akan diganti karena M telah dilaporkan ke polisi dalam kasus dugaan pencabulan.

"Kalau kepseknya nanti kewenangan dari organisasi atau yayasan, kita minta ditindaklanjuti agar dicari penggantinya agar pendidikan tetap jalan."

"Kalau yang bersangkutan kalau masih memimpin disitu tidak kondusif," bebernya.

Baca: Sosok PPA, Dosen di Buleleng Bali yang Kini Jadi Tersangka Kasus Pelecehan Mahasiswi

Korban Diancam Diberi Nilai Jelek

Kepala Dinas PPKB P3A Wonogiri, Mubarok mengatakan korban telah membuat laporan ke polisi.

Ia menyebut, 12 korban mengaku disentuh bagian sensitifnya oleh kedua terduga pelaku saat berada di ruang guru dan ruang kelas.

Mubarok menjelaskan pihak PPKB P3A Wonogiri ikut mendampingi orang tua korban untuk melaporkan kasus ini ke Polres Wonogiri.

"Kemarin (Sabtu) kita dapat laporan, hari ini (Minggu) ikut mendampingi laporan kejadian ke Polres Wonogiri," lanjutnya.

Baca: Berikut Kronologi Pelecehan Seksual Mahasiswi STIKES Buleleng Bali, Berawal dari Dosen Datang ke Kos

Perbuatan kedua pelaku sudah dilakukan selama setahun.

Para korban diancam akan diberi nilai jelak jika melaporkan kasus pencabulan tersebut.

"Korban (anak) perempuan semua. Pelakunya laki-laki semua," terangnya.

Mubarok menambahkan para korban tidak sampai dirudapaksa, tapi aksi pencabulan membuat mereka trauma.

Pihaknya telah melakukan pendampingan saat korban menjalani visum yang akan menjadi barang bukti dalam kasus ini.

"Kemarin usai dapat laporan kita langsung lakukan pendalaman kasus. Kita cari informasi dari komite sekolah dan para korban," tuturnya.

Baca: Jaksa Tanyakan Ada Tidaknya Pelecehan ke Susi, ART Sambo: Saya Tidak Tahu

Ia meminta para orang tua selalu melakukan pengawasan terhadap anaknya baik di lingkungan sekolah maupun rumah.

Sementara itu, Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengaku telah menerima laporan dugaan kasus pencabulan yang terjadi di salah satu SD di Wonogiri.

Petugas kepolisian akan menindaklanjuti laporan ini dan akan melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku.

"Iya, sudah ada laporan. Kami tindaklanjuti tentunya. Nanti saat sudah clear akan kami rilis ke teman-teman. Saat ini masih kami dalami," bebernya.

(TribunnewsWiki.com/Bangkit N) (Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti)

 



Penulis: Bangkit Nurullah
BERITA TERKAIT

Berita Populer