Senggol Perang Rusia dan Ukraina, Prabowo Sebut Tentara Indonesia Bisa Habis dalam Empat Tahun

Penulis: Bangkit Nurullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menghadiri haul ke-10 Alhabib Munzir Almusawa yang digelar Majelis Rasulullah, di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (28/5/2023) pagi. Prabowo Subianto menyinggung perang Rusia dan Ukraina dan membandingkan jumlah tentara di dua negara itu dengan Indonesia.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyinggung perang Rusia dan Ukraina dan membandingkan jumlah tentara di dua negara itu dengan Indonesia.

Menurutnya, perang tersebut telah berdampak yakni 100.000 tentara Rusia tewas setiap tahun. Dikatakan Prabowo, jika itu terjadi pada Indonesia, tentara di Tanah Air akan habis dalam empat tahun.

"Sekarang seluruh dunia dalam keadaan tegang di Eropa saja yang katanya negara paling maju, demokratis. Terjadi perang, yang maha dahsyat," kata Prabowo di hadapan ribuan jemaah Majelis Rasulullah di Jakarta Selatan, Minggu (28/5/2023).

Baca: Pesan Rahasia Megawati ke Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, Disampaikan oleh Puan Maharani Langsung

Baca: Jusuf Wanandi : Pertemuan Gibran dan Prabowo Hanya Omong Kosong

Prabowo menuturkan, perang telah terjadi lebih dari satu tahun antara Ukraina dan Rusia. Diperkirakan tentara Rusia kata Prabowo, tewas lebih dari 100.000 dalam satu tahun. Tentara Ukraina kabarnya lebih dari itu.

"Padahal jumlah Rusia penduduknya mungkin sepertiga jumlah penduduk Indonesia. Apalagi jumlah penduduk Ukraina mungkin sepersepuluhnya Indonesia," katanya.

Baca: Jokowi Tolak Wacana Duet Prabowo-Gibran, Justru Ingin Satukan Prabowo dan Ganjar di Pilpres 2024

Kemudian Prabowo mengungkapkan bisa dibayangkan dengan jumlah tentara Indonesia yang saat ini jumlahnya hanya 400.000.

"Kita bisa bayangkan jika tentara Indonesia saat ini ada 400.000. Kalau tewas 100.000 tentara kita habis dalam empat tahun," tegasnya.

Prabowo melanjutkan bisa bayangkan juga dampak perang Rusia Ukraina. Yang katanya ribuan kilometer dari Indonesia. Berikan pengaruh terhadap Tanah Air dan seluruh dunia.

"Hal itu karena Ukraina dan Rusia merupakan penghasil gandum 30 persen di seluruh dunia. Selain itu juga Ukraina sumber pupuk. Kalau pupuk susah, petani susah untuk tanam menyebabkan harga pangan akan naik," tuturnya.

(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)  (Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha)



Penulis: Bangkit Nurullah
BERITA TERKAIT

Berita Populer