VIRAL Perempuan di Depok Diduga Jadi Korban KDRT dari Sang Suami selama 14 Tahun

Penulis: Shin PuanMaharani
Editor: Shin Puan Maharani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kekerasan pada perempuan.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pasangan suami istri antara B dan PB di Depok menjadi sorotan publik lantaran kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Kasus tersebut bermula dari cekcok pada akhir Februari 2023.

Awalnya kasus KDRT itu ditangani oleh Polres Metro Depok.

Namun kini diambil alih Polda Metro Jaya.

Ayah PB, Noviansyah Siregar mengaku lupa awal mula anaknya jadi korban KDRT di Kota Depok.

Pasalnya sang anak sudah terlalu sering dianiaya suaminya.

Noviansyah pertama kali mengetahui anaknya menjadi korban KDRT saat mendapat aduan dari cucunya atau anak pertama PB.

"Tahun persisnya sudah lupa karena memang sudah terlalu sering. Saya tidak pernah tahu kejadian di Palembang, saya baru tahu itu dari anaknya yang pertama yang pada saat itu mungkin masih umur 5 - 6 tahun lah dia cerita pas kejadian," jelas Noviansyah, dilansir oleh Tribunnews, Kamis (25/5/2023).

Baca: Dosen UNS Diduga Lakukan KDRT terhadap Istri, Walikota Solo Beri Tanggapan

Tetapi, Noviansyah mengungkapkan pertama kali anaknya menjadi korban KDRT saat tinggal di Palembang, Sumatera Selatan.

Dia menjelaskan putrinya kerap mendapatkan kekerasan selama 14 tahun menjalani pernikahan.

"14 tahun mereka menikah anak saya ini sering mendapati KDRT. Awal kejadian itu saat mereka masih tinggal di Palembang, foto-fotonya ada," bebernya.

Kala itu, Noviansyah tengah berada di Kuala Lumpur.

Namun, sepulangnya dari sana, ia hendak menyambangi anak sekaligus sang cucu yang berada di Palembang.

Baca: Korban KDRT Dosen UNS Solo Cabut Laporan Polisi Usai Viral, Walikota Solo: Aku Tak Mengerti

Sesampainya di kediaman PB, justru BI menghindar.

Noviansyah belum mengetahui bahwa saat itu putrinya kerap kali menjadi korban KDRT.

"Jadi saat itu kita lagi di Kuala Lumpur, Begitu saya datangi suaminya kabur. Saya tanya anak saya kenapa tapi dia nggak cerita, dia nangis-nangis aja," bebernya.

Anak PB yang pertama pun menyampaikan kepada Noviansyah bahwa ibunya sering dipukuli oleh ayahnya.

"Anak ini yang nomor satu masih kecil, dia bilang ke saya 'bunda itu sering dipukuli ayah', karena memang dia ini sering melihat," terangnya.

Lantaran PB masih memikirkan sang buah hati, maka kasus tersebut berakhir damai.

Baca: Viral Istri Korban KDRT di Depok Malah Jadi Tersangka, Polisi Buka Suara: Karena Tidak Kooperatif

"Pihak keluarga (BI) melakukan upaya untuk berdamai, itu sudah saya kasih kesempatan terlebih memang anak saya ini memikirkan anaknya akhirnya berdamai kan," tuturnya.

Meski begitu, ia menjelaskan bahwa anaknya kerap kali mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari suaminya.

"Jadi, dia (BI) ada masalah di kerjaannya, ada masalah dengan orang lain larinya ke anak saya, saya nggak ngerti lah ya. Pokoknya emosi selalu menjadi sasaran lah anak saya," kata Noviansyah.

Diambil Alih Polda Metro Jaya

Kasus KDRT tersebut kini ditangani oleh Polda Metro Jaya.

Demikian pernyataan dari Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (25/5/2023).

Baca: Politikus PKS Bukhori Yusuf Dilaporkan ke Komnas Perempuan Oleh Sang Istri Terkait Dugaan KDRT

"Dari aspek pada konteks kapabilitas, kelengkapan piranti baik itu secara struktural, kemampuan personel maka sedianya kasus ini akan dilakukan oleh Polda Metro Jaya pada Direktorat Reserse Kriminal Umum," kata Trunoyudo.

Alasan dibalik pelimpahan kasus tersebut melalui Direktorat Reserse Kriminal Umum, adalah karena kasus KDRT tersebut sudah menjadi perhatian publik.

"Mengingat di situ ada satuan subnya, baik satuan kerja subnya itu adalah dari Subdit Renakta karena ini adalah spesialis terkait UU KDRT," beber dia.

"Ini menjadi konsisten beliau untuk secara optimal dapat memberikan rasa keadilan ataupun juga menyelesaikan perkara ini dengan terstruktur," tegasnya.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUAN)



Penulis: Shin PuanMaharani
Editor: Shin Puan Maharani
BERITA TERKAIT

Berita Populer