Nama Kakak Kelas yang Keroyok Bocah Kelas 2 SD di Sukabumi Sampai Meninggal Dunia, Inisial AZ

Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi siswa SD dan prosesi pemakaman siswa SD di Sukabumi yang mengalami pengeroyokan oleh kakak kelasnya. Bocah SD di Sukabumi yang menjadi korban pengeroyokan kakak kelasnya sempat menyebut nama pelaku sebelum meninggal dunia.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bocah kelas 2 SD di Sukabumi, Jawa Barat, MHD (9), korban pengeroyokan oleh kakak kelas, ternyata sempat menyebut nama kakak kelas terduga yang mengeroyoknya.

Hal tersebut disampaikan oleh MHD sebelum meninggal dunia.

MHD adalah korban pengeroyokan oleh kakak kelas pada Senin (15/5/2023).

Keterangan tersebut diungkapkan oleh MY (52) kakek korban.

Kakek korban menyampaikan cucunya menyebut terduga pelakunya yaitu berinisial AZ.

Namun, MHD hanya menyebutkan nama itu saja, lantaran korban tak lagi bisa berbicara.

Suara korban menghilang akibat luka yang dialami korban.

Baca: Sosok Korban Mutilasi, 5 Potongan Tubuhnya Ditemukan di Tempat Berbeda, Pria 40 Tahun Bertato Naga

Baca: Sempat Puas dan Tak Menyesal, Kini Pelaku Mutilasi Bos di Semarang Minta Maaf

Sedangkan seteleh dicek di sekolahnya, ada 4 orang yang memiliki nama yang disebutkan.

Atas kejadian yang menimpa sang cucu, MY dan pihak keluarga lainnya meminta pertanggungjawaban dari pihak sekolah dan orang tua terduga pelaku.

Ia juga meminta agar kasus ini bisa segera diselesaikan.

Pasalnya, peristiwa yang menimpa MHD ini terjadi saat proses pembelajaran di sekolah masih berlangsung.

Berdasarkan keterangan kakek korban, MY mengatakan cucunya itu belum lama pindah di SD yang menjadi lokasi pengeroyokan itu.

Proses pemakaman bocah SD yang tewas diduga dikeroyok kakak kelasnya di Sukabumi, Sabtu (20/5/2023) (kiri), ilustrasi penganiayaan (tengah), dan ilustrasi siswa SD (kanan). (Tribun Jabar, ladbible.com)

Bahkan, cucunya baru empat bulan bersekolah di SD tersebut dan mendapat penganiayaan.

Menurut MY, korban dipindahkan ke sekolah tersebut agar lebih dekat dengan kakeknya.

MY juga mengatakan ia belum lama ini membuatkan rumah baru untuk orang tua korban.

Berdasarkan informasi terbarunya, korban dianiaya oleh para pelaku di belakang sekolah dekat dengan kamar mandi.

Kini, pihak keluarga harus menerima kenyataan mengenai MHD yang telah meninggal dunia akibat pengeroyokan yang dilakukan oleh kakak kelasnya.

Satreskrim Polres Sukabumi Kota memeriksa sejumlah guru SD Cisarua Kecamatan Sukaraja Kota Sukabumi, terkait kematian Mhd berusia 9 tahun, bocah SD yang tewas dianiaya kakak kelas.

Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Yanto Sudiarto, mengatakan, selain sudah memeriksa keluarga korban, kali ini, polisi memeriksa pihak sekolah.

Namun Yanto tidak menyebutkan dengan terperinci siapa dan jabatannya yang diperiksa sebagai saksi oleh penyidik.

Adapun dari pihak sekolah, sudah ada tiga orang yang diperiksa.

Baca: Terungkap Motif Pelaku Pembunuhan Mayat Dicor di Semarang: Sakit Hati Dapat Kekerasan dari Korban

Baca: Korban Pelecehan Seksual Guru Taekwondo di Solo jadi 10 Orang, Diduga Sudah Beraksi Sejak 2020

Sebelumnya, dari keluarga sudah diperiksa 3 orang.

Selain dari enam saksi-saksi, pihaknya juga mencari keterangan dan mencarbukti pendukung sekaligus meminta hasil visum dari rumah sakit.

Dari pemèriksaan saksi dari pihak keluarga dan pihak sekolah, penyidik belum bisa memastikan dugaan pengeroyokan yang menyebabkan MHD meninggal.

Bukan kali pertama

Ternyata, peristiwa pengeroyokan ini merupakan yang kedua kalinya.

Peristiwa yang pertama dan kedua ini terjadi di hari yang berurutan.

Pada hari pertama, korban sempat mengelurharas sakitnya ke sang kakek.

Lalu, MY menyuruhnya untuk berisitirahat di rumah.

Tetapi hal itu ditolak oleh korban dan tetappergi ke sekolah.

"Saya bilang, kalo sakit jangan dulu sekolah, istirahat dulu aja di rumah. Namun saat itu korban memaksa ingin sekolah. Lalu ketika saat berada di sekolah, korban kembali dikeroyok oleh kakak kelasnya pada Selasa (16/5/2023)," ujarnya.

Korban pun meninggal dunia setelah dilakukan perawatan medis selama 3 hari.

Ilustrasi siswa SD dan prosesi pemakaman siswa SD di Sukabumi yang mengalami pengeroyokan oleh kakak kelasnya. Bocah SD di Sukabumi yang menjadi korban pengeroyokan kakak kelasnya sempat menyebut nama pelaku sebelum meninggal dunia. (TribunJabar)

Bahkan, ia juga mengaku bahwa korban mendapatkan luka itu karena dikeroyok oleh seniornya.

"Akhirnya dokter pura-pura menyuruh keluarga untuk keluar ruangan, dan pihak keluarga bersembunyi di balik tirai di ruangan periksa. Dari situ korban baru mangakui bahwa dirinya sudah dikeroyok oleh 3 orang kakak kelasnya," tuturnya.

"Korban yang kritis 3 hari di rumah sakit, lalu pada hari pukul 08.00 WIB, meninggal di RS Hermina," ucapnya.

Ditubuh korban, juga ditemukan beberapa luka.

Korban mengalami keretakan tulang di beberapa bagian tubuhnya.

Bahkan, korban juga mengalami luka dalam.

"Hasil visum korban mengalami luka pecah pembuluh darah, dada retak dan tulang punggung retak," tutup kakek korban.

Lalu, Empat pelaku itu masih berada di bangku kelas 5 SD, kelas 4 SD, bahkan kelas 2 SD.

Menurut, Kakek korban, MHD ini baru saja pindah sekolah ke tempat sekarang.

MHD baru belajar di sekolah tersebut selama 4 bulan.

Alasannya pindah sekolah, dikarenakan lokasinya yang tak jaug dengan kediamannya.

"Jadi baru 4 bulan pindah kesini, tujuannya agar dekat dan sudah membikinkan rumah untuk orang tua dekat sekolah," ucapnya.

Saat kejadian, pelaku mengeroyok cucunya ini di belakang sekolahnya.

"Kejadian dari hari Senin, Selasa. Jadi dua hari itu dipukulin di lingkungan sekolah. Dianiayanya di belakang sekolah dekat dan kamar mandi (toilet)," tuturnya

Dalam kejadian ini, pihak keluarga korban meminta keadilannya untuk menuntaskan pelakunya.

Bahkan, ia juga meminta pertanggungjawabannya ke pihak sekolah dan keluarga pelaku.

"Harapan dari kami sebagai keluarga, minta dituntaskan siapa pelaku yang sebenarnya, dan minta pertanggungjawaban dari keluarganya (pelaku) dan tanggungjawab sekolah," tutup kakek korban.

Kepolisian Resort Sukabumi Kota Sukabumi kembali melakukan pemeriksaan saksi untuk mengungkap meninggalnya MY (9), Senin (22/05/2023).

Kali ini ada empat nama berinisial Az, murid SD tempat sekolah MDH yang diperiksa penyidik.

Pengawas Bina Kecamatan Sukaraja Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Ahmad Yani mengatakan, empat murid yang sedang diperiksa tersebut didampingi orang tua dan guru sekolah.

"Ada 4 nama, nama Az itu ada di kelas dua 1 orang, kelas Tiga 1 orang, kelas lima 2 orang. Sedang dilaksanakan BAP penelusuran permasalahan oleh pihak kepolisian," ujarnya, kepada Tribunjabar.id, saat ditemui di sekolah korban.

Pihak sekolah, Yani menyebut berjanji akan kooperatif memberikan keterangan yang sedang dilakukan oleh pihak yang berwajib.

"Tentunya kami siap berkoordinasi, dikonfirmasi dan dimintai keterangan, bahwa kejadiannya di internal sekolah sehingga tentunya ada beberapa siswa yang dicurigai atau pun menjadi bahan," unkap Yani.

Pihaknya juga akan senantisa akan menunggu hasil penyelidikan dan keputusan kepolisian terhadap pelaku yang dicurigai mungkin naik jadi saksi, naik jadi tersangka ataupun terdakwa.

"Kami senantiasa mengedepankan adil, bahwa yang meninggal mau pun pelaku adalah putra kami. Jadi dengan sabar kita menunggu dari aparat penegak hukum dalam rangka menelusuri," kata Yani.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Sukabumi Kota, Iptu Astuti Setyaningsih membenarkan adanya pemanggilan kepada 4 siswa sekolah untuk dimintai keterangan oleh penyidik.

(TRIBUNNEWS/TRIBUNVIDEO/TRIBUNNEWSWIKI/Kaa)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sebelum Meninggal Dunia, Bocah SD di Sukabumi Sempat Sebutkan Nama Kakak Kelas yang Mengeroyoknya dan Sambil Merintih Sakit, Bocah Kelas 2 SD Sukabumi Ungkap Nama Kakak Kelas yang Mengeroyoknya dan 3 Fakta Tewasnya Bocah Kelas 2 SD di Sukabumi: Sebelum Meninggal, Korban Sempat Sebut Nama Pelaku



Penulis: Ika Wahyuningsih
Editor: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer