Tim yang terdiri dari Saminur Fauzan, Khoirunnisa Ramadhan Maghfiroh, Lu’lu’ul Rosyiqul Hayati, dan Haira Haritsa tersebut berlaga di Malaysia dari 11-13 Mei 2023.
World Young Inventors Exhibition 2023 tersebut diikuti oleh 19 negara di antaranya Indonesia, Malaysia, Taiwan, Thailand, Korea, UAE, China, Philippine, Bangladesh, India, Qatar, Saudi Arabia, Hong Kong, Australia, USA, Laos, Vietnam, Oman, Ireland.
Wakil Dekan Tiga FIK UMS, Noor Alis Setiadi, mengaku bangga dengan prestasi yang ditorehkan oleh mahasiswanya itu.
"Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa UMS punya nilai lebih, mereka mampu bersaing di kancah Internasional dan setara dengan peserta lain yang berasal dari berbagai negara. Keberanian ini merupakan poin penting bagi mahasiswa kita," ucapnya kepada TribunnewsWiki, Senin (15/5/2023).
Baca: UMS Lakukan Program Pendampingan Pembelajaran Bagi Siswa Sanggar Belajar PPWNI Klang Malaysia
Baca: Program Studi Pendidikan Olahraga UMS Adakan Festival Pencak Silat
Dekan FIK, Umi Budi Rahayu mengaku bersyukur atas prestasi mahasiswanya.
Dia memuji kepercayaan diri tim yang berlaga dan kesabaran pembimbing mahasiswa.
Menurutnya, Tim Mahasiswa UMS harus mempersiapkan diri secara matang, dan maksimal.
"Saya ucapkan selamat bagi Tim dan pembimbingnya," katanya.
Ketua Tim Mahasiswa FIK, Saminur Fauzan mengatakan jika produk yang dilombakan adalah Innovation of Aloe Vera Jelly Candy with Stevia Sweetener and Jamblang Leaf Extract as Functional Food in an Effort to Prevent Diabetes Militus in Indonesian Children.
"Permen jelly dari lidah buaya dengan pemanis daun stevia dan ekstrak daun jamblang sebagai pangan fungsional anti diabetes dengan rasa yang manis sehingga disukai anak-anak. Produk kami telah diuji kadar gula dan kadar antioksidan dengan hasil yang sangat baik dan memuaskan,” tutur Saminur.
Baca: Taufik: Festival Bahasa Indonesia Jadi Ajang Berkarya Bagi Mahasiswa PGSD UMS
Adapun sistem kompetisinya yaitu menggunakan sistem exhibition (pameran) dan presentasi (marketing).
Peserta disediakan booth untuk memamerkan produk inovasi yang dibuat.
Setelah itu produk tersebut dipresentasikan kepada dewan juri yang disesuaikan dengan kategori.
Selain itu, produk juga dipresentasikan kepada peserta exhibition lain yang menjadi pengunjung booth, visitor negara local, trade investor, dan beberapa asosiasi penelitian dari beberapa negara.
Saminur Fauzan menyampaikan, pengalaman menarik selama perlombaan yang berlangsung pada ini mendapatkan respon positif dari juri, investor, peserta dan tamu yang datang.
"Anak-anak dari China, India, Malaysia, dan Vietnam ketagihan buat nyoba permen tim kita, sampai ada yang memborong tester yang kita punya. Padahal aslinya itu dibagikan secara gratis," ucapnya dengan ekspresi bangga.
Baca: UMS Resmi Buka Cabang di Korea Selatan, Bekerjasama dengan Tongmyong University Korea Selatan
Baca Selanjutnya: Cegah stunting fik ums berikan pelatihan kepada para kader kesehatan di krajan sukoharjo
Menurutnya, dari awal buka stand sampai beres-beres ramai terus, ada saja yang datang untuk melihat, mencoba dan mempelajari mengenai produk dari tim FIK UMS.
"Kami merasa bersyukur karena produk kami mendapatkan antusias yang luar biasa, sampai banyak investor yang merekomendasikan untuk bisa segera dikomersilkan. Bahkan sudah ada 4 investor yang mengajak kolaborasi," jelasnya.
Latar belakang dari penelitian ini, tambahnya, melihat fenomena yang terjadi pada tahun 2023 banyak anak-anak menderita diabetes yang meningkat 70 persen pada kisaran umur 10-14 tahun.