Rasa penyesalan itu katakan Husen selepas proses pra rekontruksi kasus pembunuhan mayat dicor Semarang, pukul 15.08 WIB.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya," katanya dikutip dari Tribunjateng.com.
Permohonan maaf tersebut ditunjukkan Husen kepada keluarga korban, keluarganya sendiri, dan polisi.
"Saya minta maaf semuanya atas perlakuan saya, saya menyesal," jelasnya sembari mengatupkan kedua tangan.
Baca: Geger Warga Temukan Jasad Pria Dicor di Tempat Usaha Air Isi Ulang di Semarang
Baca: Terungkap Motif Pelaku Pembunuhan Mayat Dicor di Semarang: Sakit Hati Dapat Kekerasan dari Korban
Sebelumnya, Husen melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap bosnya sendiri dengan cara dicor di sebuah tempat usaha isi ulang air minum dan galon di Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.
Pelaku juga sempat kukuh mengatakan tidak menyesal atas perbuatannya membunuh sang bos.
Menurutnya, ia membunuh bosnya lantaran sakit hati dan dendam akibat sering dihajar.
Namun, ia menyebut, setelah merenung di penjara barulah tersadar akan perbuatan kejinya itu.
"Setelah mendekam di penjara saya renungi saya salah makanya minta maaf," lanjutnya.
Polrestabes Semarang melakukan pra rekontruksi kasus pembunuhan mayat dicor Semarang, pada Jumat (12/5/2023).
Tersangka pembunuhan, Muhammad Husen (28) tiba di lokasi kejadian di Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang, pukul 14.02 WIB.
Baca: Polisi Ungkap Penyebab Kematian Korban Mutilasi dan Dicor di Semarang, Pelaku Gunakan Linggis
Baca: Sosok Husen, Tersangka Utama Kasus Pria Dimutilasi & Dicor di Semarang
Tersangka dikawal ketat oleh para anggota Satreksrim Polrestabes Semarang.
Ketika turun dari mobil hingga berjalan ke lokasi, Husen tampak berjalan santai.
Di sekitar lokasi kejadian, tampak pula warga beramai-ramai mendekati lokasi kejadian dan ingin menonton proses rekontruksi.
"Iya nonton penasaran saja, rumah dekat sini," ucap warga Dian, dikutip dari TribunJateng.com.
Ia mengungkapkan, tidak percaya atas kejadian pembunuhan tersebut.
"Tentu syok apalagi saya kenal keduanya sebab sering beli di situ," lanjut Dian.