Sosok Husein Ali Rafsanjani, Guru Muda di Pangandaran yang Mengundurkan Diri dari ASN karena Pungli

Penulis: Rakli Almughni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Guru muda di Pangandaran, Husein Ali Rafsanjani

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang guru muda bernama Husein Ali Rafsanjani memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Pangandaran, Jawa Barat (Jabar), karena didesak hingga diancam untuk mencabut laporan terkait dengan dugaan pungutan liar (pungli).

Peristiwa tersebut bermula ketika Husein Ali Rafsanjani mendapat surat tugas sebagai ASN di Pangandaran pada tahun 2020.

Kala itu, Husein harus mengikuti latihan dasar (Latsar) di Kota Bandung dan harus membayar uang transportasi Rp270.000.

Tak sampai di situ, Husein Ali Rafsanjani mengaku kembali diminta membayar uang sebesar Rp310.000.

Husein Ali Rafsanjani saat mengjara sebagai guru di Pangandaran (Instagram/@husein_ar)

Ia tak tahu uang itu digunakan untuk apa.

Husein pun jengkel lantaran uang tersebut seharusnya sudah dianggarkan oleh negara.

Kejengkelan itu ia luapkan di dalam sebuah unggahan video di akun Instagram dan TikTok miliknya.

"Tiba tiba H-7, kita disuruh bayar uang transport. Yang bikin jengkel, tuh, ikut enggak ikut sama rombongan, kalau saya kan naik motor dari Pangandaran ke Bandung, harus tetap bayar," kata Husein, Selasa (9/5/2023), sepreti dikutip TribunnewsWiki.

Baca: Penghapusan Honorer, Rekrutmen Non-PNS Dilakukan Secara Outsourcing Mulai Akhir 2023

Karena merasa janggal, Husein lantas melaporkan kejadian ini di situs pengaduan Lapor.go.id.

Para pegawai di Kabupaten Pangandaran juga sempat ramai memperbincangkan laporan Husein.

Karena sudah tersebar, ia lantas mengakui laporannya itu.

Sebab, Husein mengaku tak tidak ingin melibatkan dan merugikan pegawai lain.

Profil dan Sosok Husein Ali Rafsanjani

Husein Ali Rafsanjani saat ini berusia 27 tahun.

Ia sempat mengajat di SMPN 2 Pangandaran.

Husen memiliki orang tua yang menjadi guru honorer.

Baca: Ketika THL di Sukoharjo Berubah Menjadi Spider-Man: Pagi–Siang Kerja, Sore Lakukan Aksi Mulia

Ia sebenarnya bersyukur bisa menjadi seorang PNS.

Sebab, orang tuanya telah merasakan bagaimana rasanya tidak bisa merasakan upah negara yang layak sebagai honorer.

"Makanya, saya tahu beratnya hidup seorang pengajar honorer," kata dia kepada wartawan di kediamanya, Selasa (9/5/2023) malam.

"Katanya guru itu pahlawan tanpa tanda jasa, tapi gaji pendidik honorer itu tidak dimanusiakan," ujarnya.

Pengundurannya sebagai ASN sendiri mendapat respons yang memilukan dari sang ibu.

Ibunya sempat menangis, sedangkan ayahnya lebih bisa menerima keputusan yang ia ambil.

(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)

Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini



Penulis: Rakli Almughni
BERITA TERKAIT

Berita Populer