Penerbangan Lion Air yang keterlambatan tersebut, yakni JT-973 rute Bandara Hang Nadim Batam ke Bandara Kualanamu Deli Serdang, penerbangan JT-247 rute Bandara Hang Nadim Batam ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Kemudian, penerbangan JT-142 rute Bandara Depati Amir Pangkalpinang ke bandara HAS Hanandjoedin Tanjung Pandan, dan penerbangan JT-306 rute Bandara Kualanamu ke Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh.
Sejumlah penerbangan Lion Air delay dengan beberapa alasan.
Yakni pengerjaan perawatan tambahan pada pesawat, gangguan pada kargo pesawat sehingga pesawat perlu diganti dengan mendatangkan pesawat dari Jakarta, hingga kondisi cuaca yang buruk.
Menanggapi hal ini, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyebtukan, seringnya penerbangan Lion Air mengalami keterlambatan dinilai tidak memenuhi hak konsumen.
Sebab, saat ini tarif batas atas (TBA) tiket pesawat sudah tinggi.
Kemudian, konsumen juga harus menanggung biaya tambahan (fuel surcharge) pada tarif tiket pesawat.
"Seharusnya indikator ontime-nya ditingkatkankan. Masa TBA sudah tinggi tapi masih sering delay, ini kan tidak fair bagi hak konsumen," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (3/5/2023).
Dengan adanya kenaikan tarif tiket pesawat ini, dirinya mengatakan seharusnya maskapai mengimbanginya dengan meningkatkan pelayanan kepada penumpang termasuk aspek on-time performance.
"Ya, harus (berimbang) dong. Jangan naik tarif atau dengan TBA tapi pelayanannya ala TBB (tarif batas bawah)," ucapnya.
Menurutnya, kondisi tersebut tentu merugikan penumpang sebagai konsumen.
Untuk alasan kondisi cuaca yang buruk, mungkin daoat dimaklumi karena cuaca dapat berubah seketika.
Baca: Cara Refund Tiket untuk Penumpang yang Ketinggalan Pesawat Lion Air Group
Selain dari sisi maskapai, pihak regulator dalam hal ini Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan juga lebih cermat dalam mengawasi on-time performance tiap maskapai.
"Seharusnya Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub lebih tegas lagi dalam melakukan pengawasan terhadap maskapai yang sering delay. Walaupun mungkin delaynya masih sesuai standar on-time performance," tuturnya.