Menurut LSM lokal dan internasional, korban jiwa akibat pertempuran di Sudan sudah menembus angka 420 jiwa. Dari jumlah itu terdapat 264 warga sipil. Sementara itu, korban luka mencapai lebih dari 3.700 orang.
Pada hari Minggu, (23/4/2023), Inggris sudah mengevakuasi para diplomatnya dari Khartoum.
"Inggris sudah menggelar operasi militer untuk mengevakuasi staf kedutaan dari Khartoum, karena meningkatnya kekerasan dan ancaman terhadap diplomat asing," kata juru bicara pemerintah Inggris dikutip dari The Guardian.
Sehari sebelumnya, Amerika Serikat (AS) juga sudah berhasil mengevakuasi para diplomatnya. Dalam proses evekausi itu, AS menggunakan helikopter Chinook yang membawa pasukan khusus. Sekitar 70 warga negara AS telah berahasl dievakuasi.
Seorang warga Sudan, Madhi Ebaid (61) juga mengatakan bahwa AS telah mengevakuasi warganya.
"Mereka mengevakuasi warga mereka. Amerika tidak peduli kepada Sudan. Keamanan warga mereka adalah prioritas mereka. Kami seharusnya tidak memfokuskannya, kami seharusnya berpikir tentang cara menghentikan perang ini," kata Ebaid.
Baca: Banyak Negara Serukan Gencatan Senjata di Tengah Pertempuran Sudan saat Idul Fitri
Pada Minggu malam, Jerman dan Prancis mengatakan masing-masing telah berhasil mengevakuasi lebih dari 100 orang.
Militer Jerman menyebat pesawat Airbus A400MS yang membawa warga Jerman telah mendarat dnegan aman di Yordania pukul 21.00 GMT. Adapun pesawat Prancis yang membawa warganya telah mendarat di Djibouti. Masih ada sejumlah orang yang akan dievakuasi.
Juru bicara militer Jerman menyebut pesawat Jerman turut membawa warga negara lain.
Baca: Kekerasan di Sudan Meningkat, Pihak Pemerintah Abaikan Seruan Gencatan Senjata
Spanyol dan Kanada juga telah mengevakuasi warga negara masing-masing. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyebut operasional negaranya di Sudan ditangguhkan untuk sementara.
"Para diplomat kita selamat, mereka telah dibawa dan kini bekerja dari luar negara itu," kata Trudeau melalui Twitter.
Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares menyebut warga negara Spanyol telah keluar dari Sudan.
"Pesawat angkatan udara Spanyol baru saja lepas landas dari Khartoum dengan membawa warga negara dan diplomat kita. Warga negara Uni Eropa lainnya dan Amerika Latin juga berada dalam pesawat," kata Albares.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Yunani mengatakan negaranya telah mengirimkan pesawat dan pasukan khusus ke Mesir guna mempersiapkan evakuasi warga negara Yunani.
Salah satu negara Eropa lainnya, Belanda, juga telah mengirimkan pesawat Hercules C-130 dan Airbus A330 ke Jordan untuk membantu misi evakuasi.
Adapun Italia telah mengerahkan jet militer ke Djibouti untuk menyiapkan evakuasi 140 warga negaranya.
Baca: Tentara Sudan Nyatakan RSF sebagai Kelompok Pemberontak, Desak Pembubaran
Baca berita lain tentang Sudan di sini.