Konflik Israel-Palestina, AS Tegaskan Kembali Komitmen 'Solusi Dua Negara'

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken (kiri) dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat konferensi pers gabungan di Yerusalem, (30/1/2023).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken kembali menegaskan komitmen AS mengenai solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina.

Hal itu dikatakan Blinken saat berbicara dengan Menteri Urusan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, melalui panggilan telepon, (9/4/2023).

Juru bicara Blinken, Vedant Patel, mengatakan pembicaraan di antara kedua pejabat tinggi itu juga meliputi diskusi mengenai isu regional.

"Menteri Luar Negeri Blinken mendesak untuk tenang selama periode hari raya di kawasan itu dan menegaskan pentingnya mengurangi ketegangan di antara Israel dan warga Palestina," kata Patel melalui penyataannya, dikutip dari United Press International.

"Menteri Luar Negeri Blinken juga menegaskan kelanjutan komitmen AS mengenai solusi dua negara."

Pembicaraan antara Blinken dan Abdullah terjadi di tengah perayaan Paskah oleh umat Kristen dan Yahudi, dan bulan Ramadan oleh umat Islam.

Baca: Balas Roket Suriah, Israel Lancarkan Serangan Artileri dan Drone

Keributan yang terjadi belakang ini dipicu oleh polisi Israel yang menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa. Polisi Israel juga dilaporkan menyerang jemaah di sana dan memaksa mereka mengizinkan polisi masuk.

Pada hari Jumat dan Sabtu pekan lalu muncul insiden di Tepi Barat dan Kota Tel Aviv. Tepi Barat menjadi pusat bentrokan selama beberapa bulan terakhir. Situasi di sana diperparah oleh serbuan yang dilakukan Pasukan Pertahanan Israel dan aksi balasan yang dilakukan oleh warga Palestina.

Bentrokan tersebut mendatangkan teguran dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Yordania. Lembaga itu memperingatkan Israel bahwa ada konsekuensi besar atas "pelanggaran" yang terkait dengan kesakralan masjid itu. Yordania juga mencela rencana Israel untuk mengusir para jemaah dari Al-Aqsa.

Baca: Warga Palestina Kembali Diserang saat di Masjidil Aqsa, Liga Arab Sepenuhnya Salahkan Israel

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Israel menegaskan bahwa setiap orang yang bersembunyi dalam masjid itu adalah "penjahat berbahaya". Menurut Israel, para penjahat itu "dijadikan radikal dan dihasut oleh Hamas dan kelompok teroris lainnya".

Pada hari Jumat terjadi penembakan di Tepi Barat bagian timur. Dua perempuan bersaudara tewas dalam aksi itu. Pasukan Pertahanan Israel mengklaim penembakan itu sebagai serangan teror.

Sehari setelahnya, seorang warga Italia tewas di Tel Aviv karena ditabrak mobil yang menerjang kerumunan di sana. Beberapa orang juga dilaporkan terluka.

"Amerika Serikat sangat mencela serangan teroris yang terjadi hari ini di Tepi Barat dan Tel Aviv," kata Patel pada hari Jumat.

"Kami berbelasungakwa yang mendalam kepada keluarga korban dan orang terkasih korban dan berharap yang terluka pulih sepenuhnya."

Baca: Polisi Israel Serbu Kompleks Masjid Al-Aqsa, Ratusan Warga Palestina Ditangkap

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Palestina di sini.

 

 



Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer