Menurut Israel, masuknya polisi Israel ke masjid itu adalah respons atas kerusuhan yang terjadi. Kerusuhan tersebut, kata Israel, memicu reaksi keras di Tepi Barat dan serangan di perbatasan Gaza.
Dalam semalam, dilaporkan setidaknya ada sembilan roket yang ditembakkan dari Gaza. Serangan roket itu membuat Israel melancarkan serangan udara balasan.
Serangan udara tersebut dikabarkan mengenai kamp latihan milik Hamas. Suara ledakan pun terdengar dari sana.
Para saksi mata menyebut tank Israel juga menyerang Hamas di sepanjang perbatasan Jalur Gaza bagian selatan.
Menurut Palang Merah Palestina, ada sebanyak 12 warga Palestina yang terluka akibat terkena peluru karet serta pemukulan saat bentrokan terjadi. Dilaporkan bahwa pasukan Israel mencegah tenaga kesehatan masuk ke area itu.
Baca: Jokowi Beri Tanggapan soal Ganjar-Koster Tolak Timnas Israel
“Polisi menembakkan gas air mata dan granat kejut, itu adalah situasi yang tidak bisa saya jelaskan,” kata Fahmi Abbas, salah satu jemaah Masjid Al-Aqsa dikutip dari Reuters.
“Mereka menyerbu masuk dan mulai memukuli setiap orang.”
Sementara itu, polisi Israel mengklaim jajarannya terpaksa masuk ke dalam kompleks masjid itu karena ada banyak penghasut yang masuk ke dalam masjid. Penghasut itu membawa kembang api, tongkat, dan batu.
“Ketika polisi masuk, batu-batu dilemparkan kepada mereka dan kembang api dinyalakan di dalam masjid oleh kelompok penghasut yang berjumlah banyak,” demikian pernyataan polisi Israel.
Baca: Krisis Politik di Israel Berlanjut, Menhan Gallant Diduga Menolak Dipecat
Pihak Israel mengatakan ada seorang perwira polisi yang kakinya terluka.
Video yang beredar di sosial memperlihatkan ada kembang api yang dinyalakan. Selain itu, terlihat pula ada polisi yang memukuli orang-orang di dalam masjid.
Firas al-Jibrini, seorang pengacara Palestina, mengatakan polisi menahan sekitar 500 orang. Kata al-Jibrini, ratusan orang itu diinterogasi.
Peristiwa itu memicu kritik keras dari negara-negara Arab. Yordania dan Mesir mengeluarkan pernyataan yang mencela peristiwa itu. Adapun Arab Saudi menyebut penyerbuan Al-Aqsa itu menghalangi upaya perdamaian.
Pemimpin Palestina turut mencela serbuan Israel itu.
Tahun lalu pasukan Israel melakukan banyak penangkapan di Tepi Barat dan menewaskan lebih dari 250 warga Palestina. Sementara itu, dilaporkan ada 40 warga Israel dan 3 warga Ukraiana yang tewas karena serangan warga Palestina.
Baca berita lain tentang Israel di sini.