Informasi awal
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Masjid Biru Turki atau Masjid Sultan Ahmed adalah peninggalan bersejarah di Turki.
Masjid tersebut memiliki enam menara yang menjulang tinggi menjadi satu bangunan paling ikonik.
Turis yang berkunjung ke Istanbul kerap mengabadikan momen di Masjid Biru.
Masjid Biru juga dikenal sebagai saksi bisu sejarah kejayaan Kekaisaran Ottoman yang pernah berdiri di Turki.
Baca: Masjid Raya Sheikh Zayed
Sejarah
Masjid Biru dibangun dari Perjanjian Damai Zsivatorok yang mengakhiri perang lima belas tahun antara Kekaisaran Ottoman dan Kerajaan Habsburg.
Setelah adanya perjanjian itu, Kekaisaran Ottoman mengalami kekalahan saat berperang dengan Persia tahun 1603-1618.
Untuk mengangkat kembali moral Kekaisaran Ottoman, Sultan Ahmed I membangun Masjid Sultan Ahmed pada tahun 1609 dan selesai pada 1616.
Pembangunan Masjid Biru juga bertujuan untuk menegaskan kembali kekuasaan Kekaisaran Ottoman.
Arsitektur
Masjid yang memiliki nama asli Sultan Ahmed tersebut interiornya dilapisi oleh lebih dari 20.000 ubin Iznik buatan tangan.
Baca: Masjid Pusat Seoul (Seoul Central Mosque)
Ubin tersebut terbuat dari keramik yang berwarna pirus dengan desain tulip merah.
Lantai bawah masjid tersebut dihiasi oleh lantai dengan desain tradisional seperti bunga.
Di lantai dua masjid juga dicat biru dengan cahaya matahari yang masuk melalui lebih dari 200 jendela kaca patri.
Mengenai desainnya sendiri, Masjid Biru mengangkat gaya arsitektur khas Ottoman.
Masjid itu memiliki empat menara di setiap sudutnya.
Menara-menara tersebut memiliki bentuk menyerupai pensil.
Empat menara itu masing-masing memiliki tiga balkon, sementara dua lainnya yang berada di ujung halaman hanya memiliki dua.
Bagian dalam masjid dihiasi dengan ayat-ayat Al Quran yang dibuat oleh seorang kaligrafi terhebat pada masa itu, Seyyid Kasim Gubari.
Baca: Masjid Tanjak Batam
Cara Berkunjung
1. Hindari berkunjung ke Masjid Biru saat waktu beribadah, atau 30 menit sebelum adzan. Masjid akan ditutup selama 90 menit bagi wisatawan.
2. Waktu yang tepat untuk berkunjung ke Masjid Biru adalah saat pagi menjelang siang.
3. Sebelum masuk ke masjid, lepas alas kaki dan taruh di dalam kantung plastik yang sudah disediakan secara gratis. Memasuki masjid tidak dikenakan biaya.
4. Pria wajib menggunakan celana panjang.
5. Wanita wajib menggunakan penutup kepala, pakaian lengan panjang, serta celana atau rok panjang. Penutup kepala sudah disediakan di pintu masuk masjid secara gratis.
6. Saat berada di dalam masjid, wisatawan dilarang berisik dan menggunakan flash jika ingin berfoto.
7. Saat berfoto, wisatawan dianjurkan untuk tidak membidik kamera ke arah orang-orang yang sedang shalat.
8. Usai berkunjung, plastik pembungkus alas kaki dibuang ke tempat sampah yang telah disediakan. Penutup kepala dikembalikan ke staf.
9. Wisatawan bisa memberi donasi secara sukarela untuk membantu masjid. (1) (2)