Senjata Nuklir Rusia Ditempatkan di Wilayahnya, Belarusia: Untuk Melindungi Negara

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah) dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko (kiri) bertemu di sebuah resor di Laut Hitam Sochi, 7 Februari 2020.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Belarusia mengonfirmasi bahwa senjata nuklir taktis milik Rusia akan ditempatkan di Belarusia, (28/3/2023)

Menurut Belarusia, pengerahan senjata nuklir itu merupakan tanggapan atas tekanan dari Barat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Sebelumnya, pada hari Sabtu lalu, (25/3/2023), Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan bahwa Moskwa akan mengerahkan senjata nuklir ke Belarusia. Rusia juga akan membangun fasilitas penyimpanan nuklir di Belarusia.

Putin belum mengungkap kapan pengerahan itu dilakukan. Jika benar-benar terjadi, pengerahan itu merupakan yang pertama kalinya dilakukan Rusia sejak Uni Soviet runtuh tahun 1991 silam.

Kemenlu Belarusia menyebut senjata nuklir Rusia itu bisa melindungi negaranya dari apa yang disebutnya sebagai tekanan dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Kementerian itu itu juga menuding AS ingin menggulingkan pemerintahan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

Baca: Putin Sebut Rusia Akan Kerahkan Senjata Nuklir ke Belarusia

"Selama 2,5 tahun berakhir, Republik Belarusia didera tekanan politik, ekonomi, dan informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Amerika Serikat, Inggris, dan sekutu NATO-nya, serta anggota Uni Eropa," kata kementerian itu dalam pernyataannya, dikutip dari Reuters.

Kemenlu Belarusia juga mengeluhkan adanya "campur tangan secara langsung dan brutal" dalam urusan domestik negaranya.

Baca: TV Rusia Sebut AS Dorong Rusia untuk Memulai Perang Nuklir

Putin mengatakan pengerahan senjata nuklir Rusia ke Belarusia akan mirip seperti pengerahan senjata nuklir AS ke Eropa. Rusia tidak akan menghilangkan kendali atas senjata tersebut di sana.

Sementara itu, Belarusia menyebut pengerahan itu tidak akan melanggar perjanjian pencegahan penyebaran senjata nuklir. Hal ini lantaran Belarusia sendiri tidak memiliki kendali atas senjata itu.

"Pelatihan pilot Belarusia agar bisa menyerbangkan pesawat dengan hulu ledak spesifik, modernisasi pesawat seperti itu, dan pengerahan hulu ledak nuklir di wilayah Belarusia tanpa memberi Minsk kendali atas hulu ledak itu atau akses terhadap teknologi terkait sama sekali tidak melanggar perjanjian pencegahan penyebaran [senjata nuklir]," kata Belarusia.

Belarusia juga mengizinkan Rusia menggunakan wilayah Belarusia untuk mengirim pasukan ke Ukraina. Namun, pasukan Belarusia hingga kini tidak ikut campur secara langsung dalam perang di Ukraina.

Baca: Tentang Ancaman Nuklir dari Putin, Mantan Pejabat Rusia: Hanya Gertak Sambal

Dikritik

Kampanye Internasional untuk Penghapusan Senjata Nuklir (ICANW) mencela pengerahan senjata nuklir Rusia itu lantaran dianggap memunculkan eskalasi yang amat berbahaya.

"Dalam konteks perang di Ukraina, kemungkinan salah perhitungan atau salah menafsirkan itu sangat tinggi. Berbagai senjata nuklir membuat situasi makin buruk dan memunculkan risiko dampak kemanusiaan yang mengerikan," kata ICANW melalui Twitter.

Sementara itu, di TV pemerintah, Putin berkata bahwa Lukashenko sudah menyinggung isu penempatan senjata nuklir taktis di negaranya.

"Di sini tak ada yang tidak biasa: pertama, Amerika Serikat sudah melakukannya selama puluhan tahun. Mereka telah lama mengerahkan senjata nuklir taktis mereka di wilayah negara sekutu mereka," kata Putin.

"Kami sepakat untuk melakukan hal yang sama, tanpa melanggar kewajiban kami, saya menekankan, tanpa melanggar kewajiban internasional kami tentang pencegahan penyebaran senjata nuklir."

Baca: Mantan Presiden Rusia: Kekalahan Rusia di Ukraina Bisa Picu Perang Nuklir

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Rusia di sini.

 

 

 



Editor: Febri Ady Prasetyo
BERITA TERKAIT

Berita Populer