Beri Edukasi Tenaga Kesehatan, Johnson & Johnson Indonesia Gelar IBD Expert Learning Forum 2023

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tenaga kesehatan

TRIBUNNEWSWIKI.COM - IBD atau Inflammatory Bowel Disease kadang-kadang disebut  sebagai "penyakit kamar mandi". Tetapi bagi jutaan orang di seluruh dunia, ini adalah penyakit  serius yang mendominasi kehidupan sehari-hari mereka.  

Hampir tiga dekade lalu, IBD tidak pernah terdengar di Asia. Dua bentuk utama, penyakit Crohn dan ulcerative colitis dipandang sebagai 'penyakit Barat' yang menyerang orang Kaukasia saja.

Namun studi pada tahun 2013 menunjukkan bahwa Jepang, Korea, dan Hong Kong telah menunjukkan peningkatan kejadian IBD yang dipengaruhi oleh perubahan faktor lingkungan (termasuk gaya hidup kebarat-baratan), industrialisasi masyarakat, perubahan pola makan (yang dapat dikaitkan dengan perubahan paparan mikroba), sanitasi dan, mungkin, peningkatan penggunaan antibiotik di masa kanak-kanak. 

Pada 2015, diperkirakan 1,3 persen orang dewasa AS (3 juta) dilaporkan didiagnosis dengan IBD  (baik penyakit Crohn atau kolitis ulserativa). Prevalensi berbeda menurut beberapa  karakteristik sosiodemografis, termasuk usia, ras/etnis, pendidikan, dan kemiskinan.  Prevalensi penyakit radang usus telah meningkat di antara orang dewasa yang lebih tua.

Kabar baiknya, selama beberapa dekade terakhir, kemajuan dalam studi dan pengobatan  penyakit radang usus ini telah meningkat pesat. 

Baca: Tingkatkan Kesadaran Tentang Depresi, Johnson & Johnson Indonesia Luncurkan Kampanye #MoreThanBlue

Sebagai bagian dari perusahaan perawatan kesehatan terbesar di dunia, Johnson & Johnson Indonesia berkomitmen untuk melayani komunitas perawatan kesehatan termasuk para  tenaga kesehatan melalui program yang mendorong pertumbuhan lingkungan belajar bagi  generasi profesional di bidang kesehatan klinis dan administratif untuk memberikan  perawatan kesehatan yang terbaik bagi pasien.  

Communications & Public Affairs Leader of Johnson & Johnson Pharmaceutical Company for  Indonesia, Malaysia & Philippine, Devy Yheanne, mengatakan, “Kami memahami bahwa  pengetahuan adalah kekuatan dalam memerangi penyakit, karenanya Johnson & Johnson  terus bekerja sama dengan para mitra untuk memberikan informasi yang akurat kepada  petugas kesehatan dan sumber daya pendidikan untuk membekali mereka dengan informasi  yang mereka butuhkan agar dapat terus memberikan perawatan terhadap pasien sebaik  mungkin.“  

Johnson & Johnson telah berdedikasi untuk membantu membangun dunia yang baik selama  lebih dari 130 tahun untuk para pasien, orang tua, para perawat, dokter, dan tenaga kesehatan lainnya. 

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)



Penulis: Putradi Pamungkas

Berita Populer