Kasus ini berawal dari dugaan perselingkuhan Trump dengan seorang bintang film dewasa bernama Stormy Daniels. Pada tahun 2016, menjelang kampanyenya sebagai capres, Trump disebut memberikan uang tutup mulut kepada Daniels agar tidak menceritakan skandal mereka.
Uang tutup mulut itu dilaporkan berjumlah $130.000 dolar atau hampir Rp2 miliar dengan kurs saat ini. Trump sendiri membantah bahwa dia pernah punya hubungan asmara dengan Daniels.
"Kini mantan Presiden Trump mengklaim bahwa mereka akan menangkapnya," kata Obrador dalam konferensi pers, (21/3/2023), dikutip dari Newsweek.
Obrador mengatakan dakwaan terhadap Trump bisa jadi adalah upaya untuk menghalanginya kembali maju dalam pilpres tahun depan.
"Jika itu kasusnya, itu agar namanya tidak tercantum dalam surat suara."
Baca: Sempat Dibatasi, Akun YouTube Donald Trump Kini Dipulihkan Sepenuhnya
Dukungan Obrador kepada Trump dianggap janggal. Pasalnya, Trump pernah meminta Meksiko membayar biaya pembangunan tembok sepanjang 450 mil di perbatasan kedua negara itu.
Selain itu, Obrador juga mencela partai Trump, yakni Partai Republik, karena beberapa anggota dewan dari partai itu mendukung langkah pemerintah AS untuk mengambil tindakan militer terhadap kartel narkoba Meksiko.
Baca: Acungkan Jempol, Trump Berfoto dengan Mantan Bos Mafia yang Terkenal Kejam
Obrador mengatakan tak bakal mengizinkan pihak asing ikut campur tangan dalam persoalan di Meksiko.
Dalam dukungannya kepada Trump, Obrador sempat menyinggung dugaan tindak kriminal yang diarahkan kepadanya. Tahun lalu politikus senior dan jurnalis Meksiko mengklaim Obrador dan pemerintahannya punya kaitan dengan organisasi kriminal.
"Saya mengatakan hal ini karena saya juga pernah didera oleh [kasus] kejahatan yang direkayasa, ketika mereka tidak ingin saya maju [menjadi capres]," kata Obrador.
"Dan ini sepenuhnya antidemokrasi. Mengapa tak biarkan saja orang-orang memutuskan?"
Selama konferensi pers itu, Obrador juga menyinggung Presiden Joe Biden. Dia menyebut pemerintahan Biden tidak seharusnya membahas kekerasan di Meksiko setelah adanya laporan dari jurnalis Seymour Hersh bahwa Biden mengizinkan serangan terhadap pipa gas Nord Stream Rusia. Pihak Gedung Putin mengklaim tudingan Hersh itu tidak benar.
Baca: Kasus Dokumen Rahasia, Trump Minta FBI Geledah Rumah Joe Biden
Baca berita lain tentang Donald Trump di sini.