Kishida dikabarkan akan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Ibu Kota Kyiv.
Dilansir dari Associated Press, Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan Kishida akan menunjukkan dukungan kepada rakyat Ukraina yang berjuang mempertahankan tanah air mereka.
Kishida disebut akan menegaskan penolakannya atas invasi Rusia ke Ukraina dan komitmen Jepang untuk menjaga ketertiban dunia.
Kanal NTV Jepang memperlihatkan Kishida menaiki kereta dari Polandia yang menuju ke Kyiv. Kunjungan tiba-tiba Kishida itu terjadi beberapa jam setelah di bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di New Delhi.
Di India, Kishida mendorong negara-negara berkembang dan negara yang termasuk dalam Global South untuk mempertahankan ketertiban dunia dan membantu menghentikan perang di Ukraina.
Baca: Jepang Temukan 7.000 Pulau Baru di Wilayahnya, Sebelumnya Tidak Diketahui
Kunjungan Kishida ke bekas negara Uni Soviet itu juga terjadi beberapa jam setelah Presiden Tiongkok Xi Jinping tiba di Rusia. Xi akan berada di Rusia selama 3 hari.
Jepang sendiri bersengketa dengan Rusia dan Tiongkok mengenai kepemilikan pulau. Jepang juga cemas akan dekatnya hubungan Rusia dengan Tiongkok. Kedua negara itu pernah menggelar latihan militer bersama di dekat pantai Jepang.
Kishida menjadi satu-satunya pemimpin negara-negara G-7 yang belum bertandang ke Ukraina. Dia juga didesak agar segera berkunjung.
Baca: Jepang Sebut UFO yang Terbang di Wilayahnya Adalah Balon Mata-Mata Tiongkok
Kunjungannya ke Ukraina diatur secara rahasia. Kishida kini menjadi pemimpin Jepang pertama pasca-Perang Dunia II yang berkunjung ke zona perang. Sebelumnya, pada bulan Januari lalu dia juga sudah diundang Zelenskiy untuk pergi ke Ukraina.
Jepang mengikuti jejak Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa yang menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas invasinya. Jepang juga memberikan bantuan kemanusiaan dan ekonomi kepada Ukraina.
Ketika bertemu Zelenskiy, Kishida diperkirakan akan kembali menawarkan bantuan.
Tayangan di NTV memperlihatkan dia naik kereta dari Stasiun Przmysl, Polandia, di dekat perbatasan dengan Ukraina. Dia ditemani oleh sejumlah pejabat.
Karena memegang prinsip pasifisme, Jepang hanya memberikan bantuan dalam bentuk perlengkapan yang tidak digunakan untuk menyerang, misalnya helm rompi antipeluru, dan pesawat tanpa awak.
Jepang dilaporkan telah memberikan bantuan senilai lebih dari $7 miliar kepada Ukraina. Jepang juga menerima lebih dari 2.000 warga Ukraina yang telantar.
Baca: Krisis Jumlah Penduduk di Jepang, PM Kishida Peringatkan Dampaknya
Baca berita lain tentang Jepang di sini.