Pebisnis Rusia Sekaligus Sekutu Putin Ingin Maju Jadi Capres Ukraina 2024

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pebisnis Rusia bernama Yevgeny Prigozhin (kanan) bersama dengan Perdana Menteri Vladimir Putin di Saint Petersburg, (20/9/2010).

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Yevgeny Prigozhin, pebisnis besar Rusia, menyatakan ingin maju sebagai calon Presiden Ukraina tahun 2024.

Prigozhin yang dikenal sebagai bos tentara bayaran bernama Grup Wagner itu mengaku memiliki "ambisi politik" pada tahun mendatang.

"Saya memutuskan maju sebagai presiden pada tahun 2024," kata Prigozhin dikutip dari Newsweek, (12/3/2023).

Ucapan itu disampaikannya dalam sebuah video. Tidak diketahui di mana video itu direkam. Namun, dia tampak mengenakan seragam tempur. Dia menjelaskan bahwa jabatan presiden yang dimaksudnya adalah Presiden Ukraina.

Keinganan Prigozhin ini terdengar terlalu berani, salah satunya karena dia bukan warga Ukraina. Akan tetapi, dia yakin bahwa jika dia berhasil mengalahkan Presiden Ukraina saat ini, Volodymyr Zelensky, dan pendahulunya, Petro Poroshebko", jalan akan terbuka baginya.

"Segalanya akan baik-baik saja," kata sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin itu. Selain itu, dia menyebut "amunisi tak akan diperlukan". Prigozhin sudah berulang kali mengeluh kepada Kementerian Pertahanan Rusia karena tidak diberi amunisi yang mencukupi.

Baca: Posisi Putin Disebut Terancam Dirampas Bos Wagner, Kudeta Bisa Terjadi

Video Prigozhin itu dibagikan oleh penasihat urusan dalam negeri Ukraina, Anton Geraschenko, di Twitter.

Geraschenko mengklaim pernyataan Prigozhin itu bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari ambisi politiknya di Rusia. Menurut pejabat Ukraina itu, Prigozhin berambisi menjadi penerus Putin di Rusia.

Prigozhin dikabarkan terlibat perseteruan dengan Kementerian Pertahanan Rusia. Dia juga mengkritik cara invasi Rusia ke Ukraina. Di samping itu, dia dirumorkan bakal menantang Putin dalam pilpres Rusia.

Baca: Kisah Siswi SD di Rusia Dikirim ke Panti Asuhan setelah Tulis Pesan Antiperang

Sementara itu, di tengah berlangsungnya pertempuran untuk merebutkan Kota Bakhmut di Ukraina, Prigozhin mengklaim tentara Grup Wagner kin hanya berjarak 1 kilomter dari pusat Bakhmut. Nmaun, Ukraina menyatakan pasukannya terus memukul mundur tentara Rusia.

Pejabat Kementerian Inggris pada hari Sabtu lalu menyebut tentara Wagner sudah menguasai hampir seluruh Bakhmut bagian timur. Namun, Wagner dihalangi oleh Sungai Bakhmutka yang membelah kota itu menjadi dua bagian. Jembatan penting yang menghubungan dua bagian kota itu telah dihancurkan oleh pasukan Ukraina.

Menurut Kementerian Inggris, kemampuan satuan tempur Ukraina untuk melancarkan serangan dari bangunan-bangunan di Bakhmut bagian Barat telah membuat tentara Wagner kesusahan.

Bakhmut sendiri sudah diperebutkan selama berbulan-bulan. Pakar memperkirakan Bakhmut akan segera jatuh ke tangan Rusia. Kendati demikian, Ukraina telah bersumpah untuk terus bertempur.

Baca: Rusia Kalah Telak dalam Perang Uang Kripto Melawan Ukraina

(Tribunnewswiki)

Baca berita lain tentang Ukraina di sini.



Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer